Sabtu, 25 September 2010

20 Wakil Negara Tetangga Bahas Persiapan SEAG 2011


Foto: ist

JAKARTA (SINDO) – Jakarta akan menggelar South East Asian Games Federation Sport and Rules Committee, Senin (27/9). Pertemuan itu akan dihadiri oleh 20 wakil dari 11 negara untuk membahas persiapan Indonesia sebagai tuan rumah SEA Games (SEAG) 2011.

Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo mengatakan, pertemuan itu sebagai tindak lanjut SEAG Council Meeting Mei lalu. Intinya, pertemuan itu akan menyampaikan bahwa penyelenggaraan SEAG akan digelar di dua tempat, yakni Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jakarta.

“Pertemuan itu tentunya akan membahas masalah itu dan juga akan membahas permasalahan lainnya, terutama melakukan konfirmasi kesiapan tuan rumah dan venues yang akan dijadikan pertandingan,” kata Rita, Jumat (24/9/2010).

Menurutnya, agenda pertama memang akan membahas tentang venues pertandingan. Agenda kemudian dilanjutkan dengan melakukan konfirmasi terhadap enam cabang olahraga (cabor) yang akian dipertandingkan di multievent dua tahunan tersebut, yakni bridge, sepatu roda, paralayang, vovinam, panjat dinding, kriket. (edi yuli)
(Edi Yulianto/Koran SI/fmh)

Komite Sport and Rules SEA Games Gelar Pertemuan di Jakarta


Tribunnews.com
Share Cetak PDF Print Berita Ini +
Komite Sport and Rules  SEA Games  Gelar Pertemuan di Jakarta
ist
Rita Subowo, Ketua KONI/KOI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 20 wakil South East Asian Games Federation Sport and Rules Committee dari 11 negara (Thailand, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, Myanmar, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Timor Leste, dan tuan rumah Indonesia) akan bertemu di Jakarta, Senin (27/9/2010), membahas persiapan SEA Games Ke-26 di Jakarta dan Sumsel.

"Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Sea Games Council meeting bulan Mei lalu dan tentunya juga akan disampaikan kepada delegasi bahwa penyelenggaraan Sea Games di Idnonesia akan dilaksanakan di dua tempat Jakarta dan Sumatera Selatan," ungkap Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo di Jakarta Jumat,(24/9)

Para peserta dijadwalkan tiba di Jakarta, Minggu (26/9/2010) dan malamnya akan dijamu oleh Ketua Umum KOI Pusat Rita Subowo. Jamuan makan malam dijadwalkan berlangsung di Hotel Mulia, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Pada pertemuan esok harinya di hotel yang sama akan dibahas setidaknya empat agenda utama. Agenda pertama mengkonfirmasi kota tuan rumah penyelenggara dan venues pertandingan cabang-cabang olahraga SEA Games Ke-26.

Agenda kedua, mengkonfirmasi 6 cabang olahraga “baru” yang akan dipertandingkan pada SEA Games tersebut. Cabang olahraga tambahan yang dimaksud yakni: bridge, sepatu roda, paralayang, vovinam, panjat dinding, dan kriket.

Keenam cabang olahraga ini wajib menyerahkan surat dukungan Federasi Internasional dan Federasi Asia mereka. Cabang-cabang olahraga tambahan ini juga harus tunduk pada SEA Games Federation Charter atau Piagam Federasi SEA Games.

Agenda ketiga, yaitu pemaparan Amendemen SEA Games Federation Charter agar dapat disetujui para peserta. Hasil amendemen ini kemudian diajukan pada SEA Games Council Meeting bulan November mendatang untuk disahkan.

Agenda keempat, yaitu rencana pendirian SEA Games Office di Bangkok, Thailand dan program kerja ke depan. Selain empat agenda utama itu juga dimungkinkan tambahan agenda berdasarkan hal-hal yang berkembang dalam pertemuan tersebut.

Peserta pertemuan dijadwalkan akan kembali ke negara masing-masing, Selasa (28/9/2010). Indonesia telah tiga kali menjadi tuan rumah penyelenggara SEA Games, yakni tahun 1979, 1987 dan 1997. Pada SEA Games Ke-26 nanti Indonesia menargetkan menjadi juara umum.

Voli Pantai Pakai Pasir Babel

Sriwijaya Post

PALEMBANG - Voli Pantai merupakan salah satu cabang olahraga dari 21 cabor yang dipertandingkan di Jakabaring pada perhelatan SEA Games 2011 mendatang. Sejumlah peralatan dan pembuatan lapangan berstandar nasional sudah dirancang dan pembangunan berjalan lancar. Bahkan untuk membuat lapangan menjadi berpasir, Pengprov PBVSI Sumsel siap membantu untuk mendatangkan pasir dari provinsi Babel.

"Memang sejumlah peralatan dan fasilitasnya sudah lengkap dan sejauh ini tangani oleh pusat, kita siap memberikan bantuan," urai Ketua Harian PBVSI Sony Poerwono, Jumat (24/9). Menurut Sony, untuk membangun lapangan Voli Pantai di Jakabaring memang memerlukan tenaga ekstra termasuk untuk membuat kondisi lapangan menjadi lebih berpasir.

"Untuk pasir didatangkan dari Babel dalam jumlah besar, sebab akan dibangun dua lapangan tanding dan dua lapangan pemanasan. Diperkirakan Juni 2011 pembangunan sudah selesai," jelasnya.

Hendra Kusuma

Biaya Peralatan Voli SEA Games Telan Rp4,1 M


Sriwijaya Post

PALEMBANG - Total Rp 4,1 miliar dana akan dihabiskan untuk biaya peralatan cabang olahraga voli SEA Games. Ada dua pertandingan voli yang ditandingkan dalam perhelatan olahraga se-Asia Tenggara yakni, bola voli pantai dan bola voli indoor di Sumatera Selatan (Sumsel).

"Total mencapai Rp 1,4 miliar, diperuntukan alat dan perlengkapan, kemudian untuk biaya panitia lokal," kata Ketua Harian Pengurus Provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Sumatera Selatan Sonny Poerwono di Palembang, Sabtu (25/9).

Dijelaskan Sony dana perlengkapan itu terdiri atas peralatan standar internasional yang dibutuhkan dalam setiap pelaksanaan Voli seperti seperti net, bola, dan lainnya.

Menurut Sony, kebutuhan itu sudah disampaikan Pengprov PBVSI Sumsel ke Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel sebagai intansi yang bertanggungjawab dalam menyiapkan venue SEA Games nanti. Sementara untuk rincian dan pengadaan peralatan merupakan tanggungjawab Dispora Sumsel.

"Semua perincian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan sesuai dengan standar internasional telah kami serahkan semuanya ke Dispora," jelas Sony.

Menurut dia, usai perhelatan SEA Games peralatan ini akan menjadi milik Pengprov PBVSI Sumsel. Hal ini merupakan keuntungan tersendiri bagi tuan rumah. "Jelas ini suatu keuntungan karena peralatan yang dibeli itu berstandar internasional," kata dia.

Sementara itu untuk tempat atau lokasi venue SEA Games, pihaknya sudah merekomendasikan dua tempat yakni Gedung Olahraga Kampus untuk pertandingan bola voli indoor, dan lapangan bola voli pantai di Komplek Olahraga Jakabaring. Untuk bola voli indoor akan disediakan satu lapangan pertandingan dan dua lapangan pemanasan."Sementara untuk bola voli pantai akan disiapkan dua lapangan," urai Sony.

Hendra Kusuma

Jumat, 24 September 2010

Jelang SEA GAmes 2011

PALEMBANG, Kompas.com - Dana yang dibutuhkan untuk menggelar pertandingan bola voli pantai dan bola voli indoor pada SEA Games XXVI tahun 2011 di Sumatera Selatan mencapai Rp1,4 miliar, kata Sonny Poerwono di Palembang, Jumat.


Menurut Ketua Harian Pengurus Provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Sumsel itu, rincian dana sebesar Rp1,4 miliar tersebut diperuntukkan peralatan dan perlengkapan pertandingan seperti net, bola, dan lainnya. Kemudian ditambah biaya panitia lokal dan biaya kesiapan venue.

Sonny mengatakan, rincian dana itu telah disampaikan Pengprov PBVSI Sumsel ke Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel sebagai instansi yang bertanggungjawab dalam menyiapkan venue SEA Games nanti.

"Semua perincian peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan sesuai dengan standar internasional telah kami serahkan semuanya ke Dispora. Tinggal masalah pembeliannya dan realisasinya akan dilakukan sendiri oleh Dispora," ujarmya kepada Antara.

Ia mengungkapkan, peralatan dan perlengkapan pertadingan itu seusai SEA Games akan diberikan kepada Pengprov PBVSI Sumsel. "Inilah yang menjadi keuntungan tuan rumah. Seusai SEA Games peralatan dan perlengkapan itu dapat digunakan oleh atlet-atlet kita. Jelas ini suatu keuntungan, karena peralatan yang dibeli itu berstandar internasional," kata dia.

Terkait dengan venue SEA Games, Sonny menyatakan, Pemprov Sumsel menyediakan dua tempat yakni Gedung Olahraga Kampus untuk pertandingan bola voli indoor, dan lapangan bola voli pantai di Komplek Olahraga Jakabaring. "Untuk bola voli indoor akan disediakan satu lapangan pertandingan dan dua lapangan pemanasan, sementara untuk bola voli pantai akan disiapkan dua lapangan. Khusus untuk lapangan voli pantai, pasirnya akan diimpor dari Pulau Bangka," ucap dia.

Penulis: A. Tjahjo Sasongko | Editor: A. Tjahjo Sasongko

Rita Subowo perjuangkan golf ikut SEA Games


Oleh: Antara
JAKARTA: Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo akan memperjuangkan cabang golf bisa dipertandingkan di SEA Games Jakarta 2011.

"Masih ada kesempatan golf diajukan dan diperjuangkan ke SEA Games XXVI di Jakarta, tahun 2011 melalui Council Meeting kedua di Jakarta Senin pekan depan," kata Rita Subowo seusai melantik pengurus PB PGI di Jakarta hariini.

Rita menegaskan bahwa tidak ada kata lain bagi PB PGI kepemimpinan Arifin Panigoro saat atletnya tampil di SEA Games XXVI Jakarta kecuali dapat menyuguhkan medali emas bagi Merah-Putih.

Dengan Padang Golf yang jumlahnya ratusan di Indonesia dan kondisinya memenuhi standar internasional tidak mampu melahirkan atlet andal yang dapat diharapkan dijenjang internasional.

Guna menyikapi pernyataan Rita Subowo, Ketua Umum PB PGI periode 2009-2013, Arifin Panigoro mempersiapkan atletnya menuju SEA Games XXVI di Jakarta tahun 2011.

"Kami mengharapkan perjuangan KON/KOI untuk meloloskan golf dipertandingkan di SEA Games XXVI Jakarta melalui Council Meeting antara negara peserta SEA Games pekan depan," ujar Arifin Panigoro.

Untuk mempersiapkan atlet menuju multi event dua tahunan ASEAN, PB PGI sudah menunjuk pelatih Australia, Jean Daniel Coulon. Melalui penanganan pelatih asing diharapkan pegolf nasional berkiprah diberbagai event internasional.

Bila perlu, katanya, menjelang SEA Games XXVI digelar di Jakarta tahun 2011, PB PGI memberikan training camp pada pegolf nasional di Australia. Strategi itu sudah dilakukan Thailand, Vietnam dan Malaysia dalam menempa para pegolfnya yang akan diterjunkan di event internasional.

Sementara itu, pegolf yang melakukan latihan di luar negeri adalah mereka yang menunaikan sekolah sambil melakukan latihan golf seperti Suprapto, George Gandranata dan Asep Saefuloh. (ln)

GOLF Arifin Ngotot Golf Dipertandingkan di SEA Games

JAKARTA (Suara Karya): Ketua Umum PB PGI (Persatuan Golf Indonesia) masa bakti 2009-2013 Arifin Panigoro ngotot akan memperjuangkan cabang golf dipertandingkan di SEA Games 2011 meski Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menyatakan bahwa golf sulit menyuguhkan medali emas.
"Sepekan lagi ada council meeting antara peserta negara SEA Games, dengan begitu golf akan diperjuangkan melalui KONI-KOI. Karena padang golf yang ada di Indonesia cukup banyak dan bagus, sehingga sayang bila golf tidak dipertandingkan di SEA Games," kata Arifin usai dilantik oleh Ketua Umum KONI-KOI Rita Subowo, kemarin.
Untuk menyikapi pernyataan Menpora, PB PGI akan mempersiapkan atletnya berlatih di Australia, dan saat ini pelatih Australia sudah menangani beberapa atlet nasional.
"Karena, negara lain seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia sudah memberikan training camp pada atletnya yang akan diterjunkan di SG 2011 nanti."
Dengan dipertandingkannya cabang golf di SEA Games nanti, PB PGI akan berbenah, terutama dalam bidang pembinaan. Ia mengakui, prestasi atlet nasional memang mengalami penurunan. Namun, semua itu bisa dikejar dengan memberikan latihan di luar negeri serta berbagai event nasional akan sering dilaksanakan.
Arifin juga mendengar kabar baik bahwa cabang golf akan dipertandingkan secara resmi di Asian Games 2014 serta Olimpiade 2016. Dengan begitu selama kepengurusannya, ia akan memacu dan berusaha meloloskan atletnya melalui babak kualifikasi, begitu juga para atlet remaja difokuskan ke Olimpiade Remaja di Nanjing, China, tahun 2014.
Terkait dengan niatnya maju untuk menjadi ketua umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), bos grup Medco ini menegaskan, dirinya serius dengan rencana tersebut. "Saya tetap akan maju dan tidak menjadi masalah menjadi pimpinan di dua organisasi olahraga secara bersamaan," tuturnya.
Pihaknya mengaku sudah membicarakan ini dengan jajaran pengurus di PB PGI dah sudah menyusun kerangka kerja bila ia terpilih menjadi ketua umum mengantikan Nurdin Halid.
Salah satu strategi yang telah ia laksanakan adalah dengan membentuk posisi tiga orang wakil ketua umum PGI sehingga tugas-tugas bisa dilaksanakan oleh tiga wakil tersebut ketika dirinya jadi naik di organisasi tersebut.
Sementara itu, Jawa Timur akan menjadi tuan rumah Indonesia Men Amateur Open Championship 2010 di Finna Golf and Country Club Resort, Pasuruan, Jatim, 26-29 Oktober mendatang.
Kejuaraan amatir putra terbuka berskala internasional tersebut akan diikuti 144 pegolf dari lima negara asing, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Australia.
"Hingga hari ini (Rabu) 75 pegolf telah memastikan ikut dalam kompetisi golf ini, dan kami masih menunggu peserta lainnya untuk melengkapi 144 peserta," kata Ketua Panitia Kejuaraan Nano S Magfur.
Panitia berharap bahwa negara-negara peserta luar negeri itu akan mengirimkan para pegolf papan atas mereka untuk menjadikan kejuaraan ini berlangsung ketat.
Kejuaraan amatir terbuka tersebut merupakan rangkaian turnamen PGI Series yang telah dicanangkan oleh PB PGI kepengurusan yang baru. (Wem Fauzi)

Kamis, 23 September 2010

Panpel Sumsel Butuh 2.100 Tenaga Perangkat Pertandingan SEA Games 2011

Tribunnews.com

Panpel Sumsel Butuh 2.100 Tenaga Perangkat Pertandingan SEA Games 2011
IST
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panitia lokal Sumatera Selatan untuk menggelar pesta olahraga bangsa-bangsa se Asia Tenggara hingga saat ini belum menyediakan tenaga perangkat pertandingan dari 21 cabang olahraga yang akan dipertandingkan.

Seperti diketahui, Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEA Games 2011 yang akan digelar pada bulan November. KONI telah menunjuk kota Palembang sebagai tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga dua tahunan tersebut.

Saat ini yang dibutuhkan dari panitia lokal Sumatera Selatan adalah jumlah atlet dan perangkat pertandingan yang akan datang ke Sumatera Selatan dalam hal ini kota Palembang yang akan dijadikan pusat penyelenggaraan pertandingan.

Wakil Ketua KONI Sumsel Denie Zainal mengaku pihaknya mengharapkan KONI Pusat (KON/KOI) melakukan kunjungan ke Sumatera Selatan untuk melihat persiapan yang harus disediakan oleh panitia lokal.

"Terus terang saja, kami harus menyediakan berapa tenaga perangkat pertandingan dan tempat penginapan kontingen peserta, sebab jika nanti kapasitas yang disediakan tidak sesuai dengan persiapan kami, tentu akan sulit, lain halnya jika kapasitas kami berlebih," ungkap Denie Zainal usai bertemu dengan Deputi I bidang Sarana dan Prasarana, Joko Pramono di Gedung KONI Pusat.

Menurut Denie, tidak mudah menyediakan tenaga perangkat pertandingan, seperti pencatat hasil pertandingan dan lainnya yang sehubungan dengan pertandingan di SEA Games mendatang.

"Makanya kami mengharapkan KONI Pusat ini sudah ada gambaran siapa saja yang akan direkrut sebagai tenaga perangkat pertandingan, termasuk juga dengan tenaga kepelatihan perangkat pertandingan tersebut," ujar Denie.

Dikatakan Denie, pihaknya akan membutuhkan sekitar 2.100 tenaga perangkat pertandingan yang minimal harus menguasai bahasa Inggris dan bisa mengoperasikan komputer.

"Menyediakan tenaga kepelatihan dan perangkat pertandingan tersebut tentunya tidak mudah, untuk itu kami berharap pengurus KONI Pusat yang berwenang sudah bisa memberikan masukkan kepada kami di kepanitiaan lokal Sumsel," ujar Denie.

Selain perangkat pertandingan, tenaga lain, seperti medis dan kebersihan pun sudah harus didata untuk direkrut.

"Semoga di pertengahan bulan depan, tim dari KONI Pusat sudah bisa berkunjung ke Sumsel untuk melihat persiapan dan menentukan apa yang kami minta tersebut untuk secepatnya kami melakukan perekrutan dan pelatihan bagi tenaga lapangan," papar Denie Zainal. (oro)

Editor : oro

Sumsel Tidak akan Impor LO SEA Games


tia_yufada1.jpg
dodireza.com
Tia Yufada (kanan) dan suami Dodi Reza Alex
Sriwijaya Post - Rabu, 22 September 2010 17:08 WIB

PALEMBANG -- Persiapan pelaksanaan SEA Games XXVI 2011 terus digeber Pemerintah Propinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Selatan). Tidak hanya difokuskan pada pembangunan venues baru cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan, namun sektor lain juga dipersiapkan dengan seksama.

Seperti penyediaan Liasion Officer (LO) yang akan bertugas melayani para atlet dan tamu dari 10 negara Asia Tenggara peserta SEA Games. Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin juga telah menegaskan pihaknya tidak akan mengimpor para LO dan benar-benar akan memanfaatkan potensi para pemuda disini.

“Memang biasanya para LO itu diimpor dari Jakarta. Namun, Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin telah menyatakan komitmennya memaksimalkan potensi para pemuda asli daerah dalam even bergensi ini,” ujar pembina Yayasan Puteri Sumsel, Thia Yufada, Rabu (22/9) .

Untuk itu, dirinya bersama koreografer Denny Malik juga telah melaksanakan audisi baik bagi para penari untuk pembukaan/penutupan maupun LO yang akan bertugas nantinya. “Kita memang telah adakan audisi bagi remaja putra-putri di Sumsel. Awalnya memang kita merangkul beberapa elemen seperti Puteri Sumsel, Ikatan Bujang Gadis Kampus, Ikatan Bujang Gadis Palembang, Koko Cici dan lainnya,” ujarnya.

Namun Thia memastikan siapa pun remaja putra-putri di Sumsel semuanya dapat mengikuti audisi ini. “Ini terbuka untuk umum, tidak mesti remaja dari ajang-ajang seperti yang saya sebutkan tadi. Siapa pun yang berminat bisa datang, bisa jadi ada yang pintar pidato, pintar bahasa Inggris atau yang pinter menari,” jelasnya.

Audisi ini sendiri diakuinya telah dilaksanakan sebanyak tiga kali. “Kita selenggarakan di Griya Agung setiap weekend (akhir pekan) tetapi sempat absen dua kali karena persiapan lebaran. Yang jelas kita benar-benar akan mempersiapkan wakil terbaik dari Sumsel untuk mensukseskan SEA Games mendatang,” katanya.

Husin

Veneus SEA Games 2011Tuntas Tepat Waktu


PALEMBANG--MI:
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatra Selatan merasa yakin, kalau sejumlah venue yang akan dibangun untuk SEA Games XXVI tahun 2011 selesai tepat waktu.

Wakil Ketua DPRD Sumatera Selatan, A Djauhari menyampaikan hal itu ketika meninjau venue di kawasan Jakabaring dalam rangka reses di Palembang, Rabu (22/9).

Menurut dia, persiapan pembangunan sejumlah venue olahraga di kawasan Jakabaring sudah mulai bergerak, dan mulai dilaksanakan pengerukan. Lokasi pembangunan venue olahraga untuk SEA Games nanti sudah jelas, begitu pula jadwal dan pemborongnya kerja keras siang malam, katanya.

Ia menyatakan, waktu pembangunan venue olahraga untuk SEA Games ini relatif singkat, karena pada 11 November 2011 sudah digunakan. Akan tetapi, setelah melihat persiapan mulai dari KONI, Dispora dan PU sudah terlibat semuanya, sehingga diyakini bisa selesai tepat waktu.

Ia juga mengingatkan, untuk pembangunan venue itu sesuai dengan peraturan dan aturan yang ada mulai dari tender.

Dengan begitu setelah dievaluasi seusai SEA Games nanti, daerah ini memiliki aset dan tidak mempunyai masalah administrasi apalagi di bidang keuangan, ujarnya.

Pada SEA Games nanti diharapkan sukses sebagai pelaksana, sukses ekonomi masyarakat dan sukses prestasi. Pada reses itu, anggota dewan dari daerah pemilihan Palembang meninjau GOR Sriwijaya Jakabaring dan lokasi lintasan ski air.

Mereka juga mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra beserta jajarannya serta meninjau rumah sakit BARI Palembang. (Ant/OL-2)

Mustahil Rekrut Blasteran di SEA Games 2011


Oleh Eka Tanjung (Google)

PSSI ke Belanda dinakodai Iman Arif, Ketua BTN hanya akan menghasilkan setumpuk kartu nama dan foto saja. Mustahil mereka bisa bawa selusin nama untuk SEA Games 2011.

Terlalu banyak hambatan dan kendala untuk mendatangkan dan menaturalisasi pemain muda keturunan Indonesia yang merumput di Belanda. Ada lima batu sandungan:

1. Masih Asing
Seperti umumnya kalangan sepakbola Belanda, para pemain keturunan Maluku dan Indonesia tidak mengenal bahwa di Indonesia juga ada sepakbola. Mereka tahunya Indonesia negaranya Badminton dan Pencak Silat. Mereka tahu Indonesia sebatas Istana Bogor, Pangendaran, Borobudur, Bromo dan Bali.

Tim BTN harus terlebih dulu memperkenalkan diri dan menekankan bahwa di Indonesia ada kompetisi besar. Publiknya sangat marak dan mayoritas penduduk gila bola. Banyak pemain asing yang merumput di Indonesia. Harus diingatkan bahwa Indonesia sempat berambisi jadi calon tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022, menyaingi duo Belanda-Belgia.

"Kenapa di sini lebih banyak mall daripada lapangan bola?" seloroh Donovan ketika ke Indonesia bersama ayahnya Priyo Partosubroto. Di Belanda, setiap klub kampung saja punya minimal 5 lapangan (3 sintetis dan 2 rumput.) Satu kabupaten punya 6 klub kampung yang punya anggota sekitar seribu pebola.

2. Ikatan Emosi
Kalaupun sudah mengenal sepakbola Indonesia, belum tentu memiliki ikatan emosi dengan sepakbola dan negara Indonesia. Lahir di Belanda, mereka merasa bagian dari Negeri Kincir Angin ini. Kebanyakan belum pernah ke Indonesia. Kalaupun sudah, biasanya sebagai turis, tidak menjadi bagian dari masyarakat Indonesia. "Ya saya pernah liburan ke Indonesia, alamnya bagus dan saya suka nasi goreng," adalah ungkapan lumrah para pemain sepakbola muda keturunan Indonesia.

80an nama pemain keturunan Indonesia yang akan didekati, hampir 90 persennya adalah cucu dari orang-orang Maluku yang 'terpaksa' ikut Belanda, hengkang dari Indonesia seputar kemerdekaan RI. Mereka diajari dan dididik budaya Maluku, yang tidak otomatis Indonesia. Meyakinkan mereka tanpa melibatkan kakek dan ortu akan sangat sulit.

Kembar Jordao dan Edinho Pattinama bakat keturunan Maluku yang tahun lalu main di Feyenoord dan NAC, 2009 menolak tawaran main di timnas Indonesia. Alasannya "sebagai keturunan Maluku, terlalu peka bermain untuk Indonesia."

3. Mereka-Kita
Para bakat muda ini merasa sebagai orang Belanda, bukan orang Indonesia. Dari penggunaan kata-kata saja, bisa kita tengarai: Anak-anak ini akan bicara "kita" untuk menunjukkan dia dan Belanda. Pilihan kata "mereka" maksudnya adalah penduduk dan sepakbola Indonesia. Hal sepele semacam itu punya makna dalam, dan tidak bisa dirubah hanya dalam satu pertemuan saja.

4. Profesional
Walaupun masih muda mereka mendapat didikan ketat dan disiplin di klub Belandanya. Hampir semua yang bermain di tiga liga teratas Belanda, Eredivisie, Eerste Divisie maupun Topklasse adalah bakat-bakat hasil bimbingan yang sungguh-sungguh dan profesional. Menghargai waktu, mengatur makanan, menjaga kesehatan dan juga visi dan skill yang bagus.

Pertanyaan awal saja, apakah timnas Indonesia berserta stafnya siap berperilaku profesional menghargai waktu sehingga bakat muda ini tidak kecewa dan anjlok motivasinya? Untuk memulainya, apakah mas Iman Arif dan timnya siap datang tepat waktu ke tempat janjian di Belanda ini??

5. Paspor
Satu hal yang sudah jelas akan menjadi persoalan paling besar dalam perekrutan pemain muda blasteran ini adalah paspornya. Hampir semuanya mengantongi paspor bergambar singa, Belanda. Dan dengan alasan minim ikatan dengan Indonesia, maka tidak mudah untuk 'menaturalisasi' mereka.

Apalagi undang-undang Indonesia tidak mengijinkan warganya memiliki kewarganegaraan ganda. Inilah yang akan membuat mereka mundur teratur.

UU Kewarganegaraan
UU Kewarganegaraan

Sudah ada contohnya. Sergio van Dijk, sudah semangat ingin bermain untuk timnas Merah Putih dan datang ke Indonesia. Tapi akhirnya, wajar saja, mundur ketika dihadapkan pilihan: ambil paspor Garuda dan harus lepas paspor Singa. Akan sangat berat bagi Sergio dan lainnya untuk melepaskan ikatan dengan negara kelahirannya dan hilang hak-hak dan jaminan sosial.


Misi Mustahil
Dan untuk mendapatkan kembali paspor Belanda dia harus mengikuti prosedur dari awal lagi. Ngantri di Kedutaan Belanda di Jl. Rasuna Said Jakarta, sebagai orang asing yang ingin minta ijin tinggal MVV. Keberatan juga akan terjadi dengan bakat-bakat muda itu.


Orang Tatua
Dari lima batu sandungan di atas, bisa disimpulkan bahwa perjalanan gerilya PSSI ke Belanda hanya akan berhasil mengumpulkan setumpuk kartu nama dan foto saja.

Mengingat mayoritas pemain adalah keturunan Maluku maka langkah terbaik adalah mendekati 'orang tatua' tokoh senior di kalangan Maluku yang moderat dulu, lalu merekrut pelatih yang diterima kalangan Maluku seperti Giovanni van Bronckhorst, Sonny Silooy atau yang paling pas adalah Simon Tahamata. Dia punya kharisma, pengalaman sebagai pemain dan pelatih. Hanya saja Tahamata sekarang dipinjamkan Ajax untuk melatih tim muda Al Ahly di Arab Saudi.

Sabar
Jadi keinginan PSSI bisa berprestasi di ajang internasional dengan merekrut pemain keturunan perlu dihargai. Tapi mengingat hambatannya yang terlalu berat, maka harus disadari bahwa untuk SEA Games 2011 masih terlalu dini.

Kit Futsalismo 2010 Ajang Seleksi Sea Games 2011

Medan (SIB)
Kit Futsalismo 2010 di Medan diikuti oleh 33 tim peserta, yang terdiri dari, kategori SLTA :12 tim, Umum : 12 tim dan Perguruan Tinggi : 9 tim. Kejuaraan ini digelar di GOR Serba Guna Unimed,Rabu (22/9)
Kompetisi Kit Futsalismo 2010 ini sangat bermanfaat bagi perkembangan olahraga futsal di Sumatera Utara dan merupakan ajang seleksi untuk Timnas Futsal Indonesia yang akan diturunkan ke Sea Games 2011.
Demikian dikatakan Ketua Panitia Prof Agung Sunarno didampingi Senior Sales Manager PT SC Johnson, Triatmaja Wardhanahadi dan Even Manager Cataluna Sportindo Joko SP serta Sekretaris Pantia Jhonny R Silalahi pada temu pers di Gudung FIK Unimed, Selasa (21/9).
Menurut Agung, kejuaraan ini merupakan rangkaian dari kejurnas dan digelar di GOR Serba Guna Unimed pada 22-26 September 2010. Kejuaraan ini dibagi dalam kategori SLTA, Perguruan Tinggi dan Umum. “Juara pertama dari setiap kategori akan lolos ketingkat nasional,” ujarnya.
Hal yang sama juga dikatakan Even Manager Cataluna Sportindo Joko SP. Menurutnya, even ini membuka peluang bagi para pemain futsal daerah untuk mengikuti seleksi timnas futsal Indonesia yang akan diturunkan ke Sea Games 2011. “Juara pertama dari setiap kategori berhak mewakili daerahnya ke tingkat nasional,” ulangnya.
Tambahnya, olahraga futsal semakin digemari di Indonesia. Prestasi futsal Indonesia juga cukup baik, dengan meraih juara tingkat Asean dan bereda diposisi 9 di Asia. “Untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, dibutuhkan kompetisi yang baik,” tegasnya.
Sementara itu, Senior Sales Manager PT SC Johnson, Triatmaja Wardhanahadi memilih menjadi sponsor, karena futsal mempunyai karakter generasi muda yang sportif, berprestasi dan elegan. Even ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan digelar di 7 kota besar Indonesia.
Wardhanahadi juga berharap agar futsal menjadi olahraga ketiga di Indonesia, setelah sepakbola dan bulutangkis. “Semoga event ini berlangsung sukses, sehingga kita akan menggelarnya secara rutin,” harapnya. (R12/s)

Rabu, 22 September 2010

SBY Prihatin Terhadap Sepak Bola Nasional

JAKARTA (Pos Kota) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) prihatin atas prestasi sepakbola nasional, dewasa ini. Hal itu disampaikan SBY lewat pidato sambutan pada peringatan Hari Olahraga Nasional ke-27 di Gedung Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (21/9).

SBY berharap agar jajaran pengurus Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), bisa bekerja lebih keras lagi, demi mewujudkan prestasi olahraga yang paling popular dan digemari rakyat Indonesia tersebut. “Mau nunggu apa lagi? Kongres Sepakbola Nasional sudah dilakukan di Malang, beberapa bulan lalu. Jangan biarkan rakyat kecewa terus-menerus terhadap prestasi sepakbola kita,” kata SBY dalam pidatonya pada acara peringatan bertajuk ‘Kebangkitan Olahraga Nasional, Raih Prestasi Dunia’ itu,.

Dalam kesempatan itu, SBY juga meminta partisipasi seluruh pihak untuk mensukseskan SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan, 2011 mendatang. “Selain sukses dari segi prestasi dengan tampil sebagai juara umum. Kita juga harus sukses dalam hal penyelenggaraan. Agar semua orang yang datang ke Indonesia pada perhelatan SEA Games 2011 mendatang, punya kesan yang baik,” himbaunya.

Di tengah prosesi peringatan Haornas tahun ini, juga dilakukan penandatangan nota kesepahaman secara simbolis berbagai pihak untuk membantu sebanyak 39 cabang olahraga dalam hal pembinaan dan pendanaan. Nota kespahaman itu ditandatangani diantaranya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dengan 59 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pemerintah, melalui Kemenpora juga memberikan penghargaan kepada 68 insan olahraga, yang telah memberikan kontribusinya bagi kemajuan olahraga Indonesia. Pengalungan medali penghargaan kepada ke-68 insan olahraga (atlet, pelatih, wasit, psikolog, dan sebagainya). Hal itu diberikan secara langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Andi Malangrangeng. (junius/B)

Selasa, 21 September 2010

Indonesia Harus Juara Umum Sea Games

Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan, Indonesia akan menjadi tuan rumah perhelatan olahraga Sea Games. Provinsi Sumatera Selatan dan DKI Jakarta akan menjadi tuan rumahnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan Indonesia menjadi juara umumnya.

"Saya mengajak, mari kita sukseskan SEA Games yang akan dilaksanakan di negeri kita. Capai prestasi terbaik dan saya berharap saudara punya semangat, tekad dan komitmen raih prestasi terbaik atau meraih juara umum pada SEA Games mendatang," ungkapnya dalam peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke XXVII di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (21/9/2010).

Pesan SBY ini disesuaikan dengan tema peringatan Haornas yaitu 'Kebangkitan Olahraga nasional, Raih Prestasi Dunia'. SBY mengatakan ini saatnya prestasi Indonesia untuk bangkit.

Di samping target prestasi, SBY juga meminta agar SEA Games dapat diselengarakan dengan baik agar siapapun yang datang ke Indonesia memiliki kesan yang baik kepada bangsa dan negara. SBY meminta semua pihak bekerja sama dengan sebaik-baiknya, seperti oleh Menpora, Ketum KONI, Gubernur DKI Jakarta dan Sumsel, serta pengurus induk cabang olahraga, serta BUMN dan swasta.
Editor: Tri Wahono Dibaca : 139
Sent from Indosat BlackBerry powered by

Menpora Luncurkan Batik Corak Sea Games

Zumrotul Muslimin

Andi Malarangeng
Sea Games 2011
Liputan6.com, Jakarta: Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng meluncurkan secara resmi batik bercorak cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada SEA Games 2011. Menpora juga meluncurkan desain kaos Pusaka Merah Putih yang beredar selama SEA Games berlangsung.

"Desain batik dan kaos cukup menarik dan telah mampu menunjukkan indentitas bangsa," kata Mallarangeng di halaman Kemenpora Jakarta, Senin (20/9). Batik bercorak cabang olahraga yang dipertandingkan dalam SEA Games terdiri 40 macam. Batik karya desainer Jaja Sutrija.

Pada peluncuran yang ditampilkan oleh model sebanyak tujuh macam yaitu sepakbola, golf, basket, lari, balap sepeda, panahan, dan tenis. Untuk kaos Pusaka Merah Putih ada lima macam di antaranya gambar cabang olahraga, pahlawan nasional dan tulisan "I Love Indonesia".

Menurut dia, SEA Games 2011 merupakan hajatan besar yang harus disukseskan. Untuk itu ia mengimbau kepada semua pihak ikut mensukseskan evant dua tahunan itu. "Ini adalah peluang kita untuk menjadi juara umum. Jadi kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik," katanya.

SEA Games 2011 sesuai dengan rencana akan digelar di dua tempat yaitu Sumatra Selatan dan Jakarta. Pelaksanaannya berlangsung 11 November 2011. Untuk mempersiapkan atlet yang akan diturunkan, pemerintah dan KONI/KOI telah menyiapkannya melalui Program Indonesia Emas.(ANT/JUM)

Senin, 20 September 2010

SFC Tambah Manajer Iptek


PALEMBANG - Sejauh ini jajaran di manajemen Sriwijaya FC ternyata belum ada perubahan, wacana pelatih Ivan Kolev merangkap manajer memang belum mendapatkan pengesahan, sehingga sejauh ini, meski sudah bekerja sebagai Direktur Teknik, jabatan manajer masih melekat pada sosok Hendri Zainudin. Begitu juga dengan rencana penyegaran di jajaran direksi baru akan dibahas pada rapat awal Oktober mendatang. Namun yang pasti SFC akan menambahkan satu manajer lagi yakni, manajer Iptek.
Demikian ditegaskan Presiden Klub H Dodi Reza Alex Noerdin, Minggu (19/9). Namun secepatanya persoalan komposisi kepengurusan akan diselesaikan dengan cepat. Dalam rapat itu akan dibahas tiga agenda yakni mengenai wacana SFC akan kembali menerima pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas raihan Piala Indonesia tiga kali berturut-turut. Kemudian pembahasan persoalan persiapan launching dan evaluasi jabatan.

"Namun yang jelas ada tambahan satu manajer yakni Iptek yang bertugas menangani masalah online SFC dan hal-hal yang berkaitan dengan Iptek, dia berasa dari kalangan profesional dan namanya sudah saya kantongi, tetapi masih dirahasiakan hingga Oktober nanti," kata Dodi.
Hendra Kusuma

Palembang Butuh Rp26 Miliar untuk Perbaiki Puskesmas

Home

Palembang Butuh Rp26 Miliar untuk Perbaiki Puskesmas

Dok MI/cs

PALEMBANG--MI: Dinas Kesehatan Kota Palembang mengajukan dana senilai Rp26 miliar kepada pemerintah pusat untuk memperbaiki gedung dan sarana serta fasilitas di beberapa puskesmas menjelang SEA Games 2011.

Kepala Dinas Kesehatan setempat Gema Asiani di Palembang, Minggu (19/9), mengatakan, pihaknya akan mengajukan dana alokasi khusus senilai Rp26 miliar untuk memperbaiki puskesmas.

"Dana tersebut diajukan guna melengkapi fasilitas puskesmas yang saat ini masih minim peralatan standar," katanya.

Menurut dia, pihaknya akan memprioritaskan puskesmas yang dekat dengan tempat pertandingan pada SEA Games nanti.

Namun pengajuan DAK melalui Kementerian Kesehatan RI tersebut juga ditargetkan mampu memperbaiki bangunan fisik 10 puskesmas di kota pempek ini, tambahnya.

Ia mengatakan, selain itu dana tersebut juga diperuntukkan melengkapi alat kesehatan pada 33 Puskesmas di daerah itu karena sekarang masih banyak puskesmas yang belum memiliki alat atau fasilitas standar pelayanan kesehatan.

Dia menjelaskan, puskesmas yang dekat dengan arena pertandingan olah raga pada SEA Games nanti harus dilengkapi berbagai fasilitas mulai dari electrocardiogram (EKG) dan ultrasonografi (USG).

"Selain itu, traumamatic centre juga akan disediakan sehingga atlet yang mengeluh dapat dilayani di Puskesmas tidak perlu ke rumah sakit," ujarnya.

Gema menambahkan, Puskesmas yang menjadi prioritas perbaikan menjelang SEA Games ini berada di kawasan Seberang Ulu. Demikian pula Puskesmas di Seberang Ilir juga akan mendapat perbaikan. (Ant/OL-3)

Suporter SFC Siap Bersatu Demi SFC-SEA Games

Sriwijaya Post

PALEMBANG - Tidak hanya demi Sriwijaya FC, ketiga kelompok suporter yang tidak pernah akur siap kompak demi mendukung pertandingan Budigol cs dan juga SEA Games.

Hal ini diungkapkan Ketua Sriwijaya Mania Sumsel (SMS), Edi Ismail. Ia mengaku siap memberi dukungan dan bersatu untuk meningkatkan komunikasi serta bekerjasama.

"Sebab selain harus all out mendukung SFC, juga ada agenda penting yakni memberikan dukungan terhadap perhelatan SEA Games," katanya Edi, Minggu (19/9).

Hal serupa juga diungkapkan Ketua Singa Mania Dedi Pranata. Baginya siap bersatu demi SFC terutama dipartai kandang pertama. Apalagi perjalanan SFC di musim kompetisi 2010/2011 memang cukup berat. Namun satu hal yang perlu dibahas adalah tataran teknisnya.

"Kami sebagai warga Sumsel sangat bangga, karena SFC selalu juara, untuk perlu adanya kesamaan visi dan misi antar suporter dalam memberikan dukungan, sebab ada beberapa agenda penting lainnya termasuk agenda Sumsel yakni, SEA Games. Kami sebagai suporter ingin dilibatkan langsung di dalamnya dan memberikan dukungan," kata Frans sapaannya.

Sementara Qusoy, Presiden Simanis juga menambahkan, agenda bersatu adalah sangat bagus. Sebab bentrok sesama suporter SFC sangat tidak enak, karena bentrok itu tidak ada gunanya dan tidak level lagi.

"Untuk atas permintaan pak Alex kita bersatu satu dukungan, satu tempat dan satu dukungan dan nyanyian," jelasnya.

Hendra Kusuma

Pohon Trembesi Difokuskan di Jakabaring

Sriwijaya Post

PALEMBANG - Untuk mempersiapkan penghijauan Kota Palembang melalui penanaman pohon Trembesi, Sekda Kota Palembang melakukan Evaluasi dan Pembinaan guna menindaklajuti penyemaian bibit pohon tersebut.

Banyaknya penyemaian pohon trembesi yang tidak tumbuh dan mati membuat Sekda Kota Palembang H M Husni Tamrin mengadakan pertemuan dengan pihak terkait.

Menurutnya banyak penyemaian yang tidak tumbuh karena beberapa faktor diantaranya, faktor tanah yang tidak sesuai, bibit yang taman kemungkinan sudah menjamur dan tata cara penyemaian yang salah.

"Untuk penyemaian bibit yang tidak tumbuh maka akan kita tanam kembali dengan bibit yang ada, untuk menutupi jumlah yang ada," jelasnya.

Sedangkan penanaman trembesi terlebih dahulu akan difokuskan di Jakabaring, karena Jakabaring nantinya akan jadi pusat jalan protokol.

"Jakabaring akan kami fokuskan untuk penanaman pohon Trembesi," tambahnya.

Agus

Minggu, 19 September 2010

KA Kertalaya Jadi Sarana Angkutan Favorit Mahasiswa Unsri







Struktur rel bergelombang yang menjadi tapak dari gerbong-gerbong pengangkut batubara itu seakan tak penting untuk mereka persoalkan. Muda-mudi itu tetap terlihat nyaman menikmati perjalanan mereka di dalam kereta berudara sejuk dan penuh alunan musik itu.

Tak terasa, perjalanan dari Stasiun Kertapati di Kota Palembang menuju Stasiun Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, itu selesai sudah. Dengan kecepatan tempuh rata-rata 60 km/jam, kereta moderen berkepala biru muda dengan strip hijau bernama ”Kertalaya” ini hanya membutuhkan waktu antara 20-25 menit untuk menelusuri rel sepanjang 22,5 kilometer yang dilaluinya. Alunan beat-beat merdu yang disuarakan band-band masa kini dari lubang sejumlah pengeras suara di atas kepala, serasa meleburkan guncangan akibat tidak ratanya permukaan rel.

Sarana transportasi massal yang diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, awal Februari 2009 silam, ini memang dikhususkan penggunannya bagi para mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) dan para staf pengajarnya yang berdomisili di Kota Palembang. Nama ”Kertalaya” sendiri merupakan penggalan dari dua nama stasiun yang yang menjadi titik awal dan akhir perjalanannya: Kertapati dan Indralaya.

Di luar waktu tempuh yang jauh lebih singkat dibandingkan bus, tingkat kenyamanan yang disuguhkan di dalam kereta moderen jenis railbus rakitan ini kian membuatnya lebih unggul. Rangkaian railbus ini terdiri dari 3 set kereta (gerbong) penumpang, dengan kapasitas angkut masing-masing 110 orang duduk dan berdiri, dengan perbandingan duduk 36 orang dan berdiri 74 orang.

Konstruksi railbus pertama yang dioperasikan di Indonesia ini berbentuk streamlined atau aerodinamis berbahan hybrid composite, jauh berbeda dengan kereta konvensional yang pernah ada di Indonesia yang menggunakan logam penuh. Struktur bogie atau rangkanya (chasis) menggunakan articulated bogie (menyatu dengan bodi) dan single axle atau sumbu roda tunggal, sehingga membuat gerbong dapat tetap "lekat" pada rangkaiannya jika mengalami anjlokan dalam kecepatan tinggi. Secara teori, rangkaian seperti ini lebih aman dibandingkan rangkaian KA konvensional.

Jika dipacu maksimal, railbus rakitan PT Inka Madiun yang mengandalkan mesin diesel elektrik berkapasitas 290 kilo volt ampere (KVA) ini mampu berlari dengan kecepatan hingga100 km/jam. Namun dalam pengoperasiannya, dengan alasan keamanan, PT Kereta Api Sub Divisi Regional III 1 Kertapati Sumatera Selatan, hanya memacu dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. ”Konstruksi rel yang bergelombang dan banyaknya penduduk yang hilir mudik di sekitar perlintasan menjadi alasan kami untuk tidak memacu railbus ini dengan kecepatan maksimal,” jelas Manajer PT KA Divre III.1 Kertapati, D. Odang Bhakti.

Lovi Aninda, mahasiswi semester pertama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya, di ruang tunggu Stasiun Kertapati, mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk menggunakan railbus ini dari pada naik bus. Selain jauh lebih murah, Kertalaya cukup sarat dengan fasilitas yang membuatnya begitu nyaman. ”Enak, sudah murah, full AC juga full music dan bersih. Sangat nyaman naik kereta ini, apalagi semua penumpangnya teman-teman satu kampus,” tutur Lovi, di ruang tunggu Stasiun Kertapati, Kota Palembang, Selasa, 15 Desember 2009.

”Dan, yang terpenting, jadwalnya tepat waktu,” imbuh dara manis berusia 18 tahun itu, yang langsung diamini dua rekannya, Dian dan Yuli. Dengan jadwal yang disesuaikan dengan waktu belajar mahasiswa, ketiganya mengaku sangat terbantu oleh pengoperasian KA Kertalaya ini, karena mereka bisa datang ke kampus tepat waktu.

***

Kendati jauh lebih moderen, lebih tepat waktu, serta jauh lebih nyaman dari angkutan jenis lain maupun KA konvensional yang pernah ada, KA Kertalaya memang tak seketika menjadi sarana angkutan umum favorit para mahasiswa dan staf pengajar di Unsri sebagaimana saat ini. Para mahasiswa, terutama, sempat mempermasalahkan besaran tarif yang dikenakan pada awal pengoperasian, yakni Rp3000 per orang.

Meskipun sesungguhnya tarif tersebut merupakan tarif bersubsidi yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Pemprov Sumsel dan PT KA Divre III Sumsel—di mana Pemprov Sumsel memberikan subsidi sebesar Rp1000 per orang atas selisih dari tarif dasar yang dikenakan PT KA sebesar Rp4000—mahasiswa menilai tarif Rp3000 masih terlalu tinggi. Alasan mereka, lokasi Stasiun Kertapati yang menjadi titik tolak tidak terletak di pusat kota. Kondisi ini membuat mereka harus mengeluarkan tambahan untuk ongkos perjalanan menuju stasiun. Atas dasar itulah sebagian besar mahasiswa lebih memilih tetap menggunakan Bus Mahasiswa yang dikontrak pihak manajemen kampus, yang biasa mengangkut mereka dari Palembang ke kampus Unsri di Indralaya.

Dengan menumpang bus mahasiswa yang bertarif Rp5.000 per orang, mereka mengaku bisa menghemat ongkos. Untuk menumpang bus mahasiswa, mereka cukup mendatangi sejumlah halte yang telah disediakan Dinas Perhubungan maupun di kampus Unsri Bukit Besar dengan berjalan kaki. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk bolak balik kampus-stasiun.

Namun saat ini, bus mahasiswa itu telah tiada. ”Kontraknya sudah habis dan tidak diperpanjang lagi oleh pihak kampus. Sebagai gantinya, pihak kampus menyediakan bus gratis untuk mengangkut mahasiswa dari kampus menuju stasiun Indralaya dan sebaliknya. Bus-bus itu datang dan pergi sesuai jadwal pemberangkatan dan kedatangan kereta,” Odang Bhakti menambahkan.

Dengan diputusnya kontrak bus mahasiswa tersebut, secara otomatis tingkat isian KA Kertalaya pun meningkat. Terlebih, sejak 10 Oktober 2009 lalu, tarif KA Kertalaya diturunkan menjadi Rp2500 per penumpang. ”Kenaikannya sangat signifikan sekali sejak bus mahasiswa tidak lagi beroperasi dan tarifnya diturunkan,” sambung M Baiki, asisten Manajer Sub Divre III.1 Kertapati Bidang Angkutan Penumpang.

Baiki memaparkan, Sepanjang bulan September, di mana tarif masih dipatok Rp3000 per penumpang, total penumpang yang diangkut KA Kertalaya hanya sebanyak 472 orang. Sementara pada Oktober, jumlahnya meningkat hingga tiga kali lipat, yaitu mencapai 1.393 penumpang. ”Sedangkan total penumpang yang diangkut selama bulan Nopember kemarin, totalnya mencapai 6.733 orang,” lanjut Baiki.

***

KA Kertalaya memang bukan sarana angkutan KA khusus pertama yang dioperaskan untuk mengangkut mahasiswa Unsri dari Kertapati menuju Indralaya dan sebaliknya. Sebelumnya, Pemprov Sumsel juga telah menjalin kerja sama pengoperasian KA bersubsidi bagi para mahasiswa dan staf pengajar Unsri, yaitu KA Seruni yang dioperasikan mulai Maret 2008.

KA Seruni merupakan rangkaian KA konvensional yang juga terdiri dari tiga set kereta penumpang dengan kapasitas angkut yang tak jauh berbeda. Tarif dan rutenya tak berbeda dengan Kertalaya, Rp2500 per penumpang sekali jalan tujuan Kertapati-Indralaya PP. Hanya saja, fasilitas yang tersedia di Seruni berbanding terbalik dengan yang ada di Kertalaya. KA Seruni tidak dilengkapi dengan sarana AC untuk menyejukkan ruangan maupun pemutar musik. Untuk mengusir udara panas, pihak PT KA hanya meng-install sejumlah kipas angin elektrik di setiap set kereta.

PT KA Divre III Sumsel menyandingkan pengoperasian KA Seruni dengan Kertalaya. Kedua-duanya melayani mahasiswa Unsri pada empat jadwal. Yaitu untuk pemberangkatan pukul 07.30 WIB dan 09.00 WIB dari Stasiun Kertapati menuju Indralaya, serta pemulangan pukul 09.30 WIB dan pukul 14.00 WIB pada rute sebaliknya.

Tujuan pengoperasian kereta api khusus bagi mahasiswa Unsri ini salah satunya adalah untukmengurangi beban jalan raya dan memenimalisasi tingkat kecelakaan jalan raya. Di sisi lain, KA untuk memberikan alternatif baru layanan transportasi bagi mahasiswa—yang selama ini digantungkan pada angkutan bus dan angkutan umum lainnya maupun kendaraan pribadi—untuk menjangkau kampus mereka di Indralaya yang berada agak di pinggiran kota, jauh di luar Kota Palembang. Kampus Unsri di Indralaya ini adalah kampus kedua yang statusnya kini menjadi kampus utama. Kampus yang areanya cukup luas itu menggantikan kampus lama di Kota Palembang yang saat ini digunakan untuk program kelas sore/ekstensi dan pasca sarjana serta beberapa kegiatan lain.

Selain memiliki kapasitas yang jauh lebih massif, jarak tempuh bepergian dengan KA juga jauh lebih pendek dan jadwalnya pun lebih teratur. Keuntungan lain yang tak kalah penting adalah tingkat keselamatan KA relatif jauh lebih tinggi dibandingkan angkutan darat lain seperti bus.

Sebagaimana diketahui, awal Juli 2009 lalu, Bus Mahasiswa Unsri sempat mengalami kecelakaan. Bus yang membawa sekitar 40 penumpang itu terbalik di Jalan Sriwijaya Raya KM 11, Indralaya, Ogan Ilir, sekitar pukul 09.00 WIB. Kecelakaan yang terjadi di lokasi yang berjarak beberapa kilometer dari kampus Unsri tersebut menelan korban jiwa. Kondektur bus nahas itu tewas di lokasi kejadian karena terimpit badan bus. Sementara tiga penumpang lain mengalami luka-luka.

”Bus relatif rentan mengalami kecelakaan di jalan raya. Karena itu, Pemprov Sumsel mengambil langkah untuk mengerjasamakan pengoperasian KA khusus ini buat mahasiswa Unsri. KA jauh lebih aman dan murah bagi mahasiswa,” tutur Ismawaty, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Dinas Perhubungan Sumsel, saat ditemui di Stasiun Indralaya.

Ismawaty menambahkan, pihaknya saat ini tengah mewacanakan penambahan sarana bus feeder bagi mahasiswa dari kampus Unsri menuju Stasiun Indralaya. Karena menurutnya, kapasitas dua bus kecil yang disediakan pihak kampus saat ini relatif kurang memadai untuk melayani kebutuhan secara maksimal.

”Satu bus maksimal paling hanya mampu mengangkut berapa penumpang? Kasihan mahasiswa, karena takut telat masuk kuliah, mereka sering berjejalan di bus yang kecil itu. Anda bisa lihat sendiri, kan? Apalagi sekarang, tingkat isian KA Kertalaya maupun KA Seruni terus bertambah,” imbuhnya.

***

Jika berbicara tentang ketepatan waktu yang mengacu pada tren peningkatan jumlah penumpang KA Kertalaya dan Seruni saat ini, keterbatasan armada bus penjemput mahasiswa Unsri dari kampus menuju Stasiun Indralaya dan sebaliknya, pastinya akan menjadi masalah baru yang harus segera diselesaikan. Setidaknya, hal ini menjadi bahan pemikiran bagi pihak manajemen Unsri maupun pemerintah daerah setempat yang mengorientasikan pengoperasian KA khusus untuk melayani mahasiswa dan staf pengajar.

Namun begitu, bukan berarti PT KA Divre III Sumsel cukup berdiam diri menunggu aksi pemprov dan pihak Unsri untuk memikirkan pengadaan sarana penyambung antara Stasiun Indralaya dan kampus. Karena berdasarkan penuturan sejumlah mahasiswa, pada kurun dua minggu belakangan, waktu pemberangkatan KA Kertalaya dan Seruni kerap molor dari jadwal.

”Kemarin terlambat, sekarang juga telat. Seharusnya kereta sudah berangkat dari jam 9.00 tadi. Tapi sekarang sudah hampir jam 10.00, keretanya belum juga datang,” tutur Lovi.

Menjawab ini, Odang Bhakti mengatakan bahwa pihaknya saat ini pun tengah memikirkan hal tersebut. Diakuinya, bukan hanya jadwal perjalanan KA Seruni dan KA Kertalaya, jadwal KA-KA angkutan penumpang lain yang dilayani Stasiun Kertapati juga kerap terganggu karena sering berbenturan dengan program perjalanan KA pengangkut barang yang sangat padat setiap harinya.

Sebut saja misalnya KA batubara rangkaian panjang (Babaranjang), yang memiliki 28 jadwal perjalanan pergi-pulang per hari. Belum lagi ditambah dengan KA batubara reguler (18 jadwal, PP), KA Klinkers (4 jadwal, PP), KA pengangkut BBM (6 jadwal, PP), serta KA pengangkut pulp (2 jadwal, PP). Sedangkan jadwal KA penumpang yang dilayani meliputi 18 waktu perjalanan pergi-pulang.

Struktur perlintasan KA yang masih menggunakan single track (jalur tunggal) membuat kondisi tersebut relatif sulit untuk disikapi. Lain cerita jika infrastruktur perlintasan di wilayah ini sudah menerapkan pola jalur ganda (double track) atau pun jalur dwi ganda (double-double track).

”Memang dilematis, tapi memang begitu faktanya. KA penumpang harus sering mengalah dengan KA Babaranjang. Karena jika KA Babaranjang yang harus dikorbankan, tingkat kerugiannya akan berlipat-lipat jauh lebih besar ketika kita harus mengorbankan KA angkutan penumpang,” ungkap Odang.

Dalam sekali jalan, sebut Odang, biaya jasa operasional KA Babaranjang yang pelayanannya nonstop dilakukan selama 24 jam itu bisa mencapai hingga ratusan juta rupiah. ”Babaranjang biaya operasionalnya Rp227 juta sekali jalan. Sedangkan KA penumpang eksekutif Limeks Sriwijaya misalnya, hanya sekitar Rp20 jutaan. Apalagi kalau harus dibandingkan dengan KA kelas ekonomi, yang paling besar hanya sekitar Rp8 juta, kerugiannya pasti tinggi sekali,” imbuhnya.

Namun, Odang menegaskan, menghadapi persoalan tersebut pihaknya tidak akan menyerah pada keadaan. Kondisi ini dijadikan tantangan baginya dan seluruh jajaran di bawahnya. Karena dengan alasan apa pun, mutu pelayanan terhadap angkutan penumpang harus ditingkatkan, sementara di satu sisi pelayanan angkutan batubara di rute tersebut juga tidak boleh terhambat.

”Salah satu caranya mungkin akan kita sesuaikan lagi jadwal perjalanan KA program (Babaranjang) dengan KA penumpang. Misalnya, jangan sampai dua kereta diberangkatkan pada waktu yang bersamaan,” pungkasnya.

Last Updated ( Tuesday, 29 December 2009 10:10 )

Songsong Sea Games, Jakabaring Palembang Dihijaukan

Songsong Sea Games, Jakabaring Palembang Dihijaukan

Palembang, (tvOne)

Sekretaris Daerah Kota Palembang Husni Thamrin mengatakan,Sepanjang jalan di kawasan Jakabaring akan ditanami pohon trembesi sebagai upaya meningkatkan penghijauan di wilayah yang direncanakan menjadi pusat pelaksanaan SEA Games 2011.

"Kawasan Jakabaring menjadi sasaran utama penanaman trembesi. Saat ini bibit trembesi tersebut sedang disemaikan di kantor kecamatan dan kelurahan di Kota Palembang," katanya.

Menurut dia, pohon trembesi menjadi pilihan wali kota setempat untuk meningkatkan penghijauan selain pohon produktif tentunya juga telah ditanam.

Pohon trembesi dikenal mampu menyerap polutan di udara yang menyebabkan pencemaran sehingga sangat cocok ditaman untuk menjaga kebersihan udara, tambahnya.

Ia mengatakan, pemkot mendapat bantuan 500 ribu biji trembesi untuk disemaikan. Saat ini, petugas pada 107 kelurahan dan 16 kecamatan di Kota Palembang tengah menyemaikan bibit trembesi itu, katanya.

Dia mengharapkan, penyemaian biji trembesi secepatnya selesai sehingga beberapa bulan kedepan sudah bisa ditanam di kawasan Jakabaring dan lokasi lain.

Dengan demikian pihaknya menargetkan Palembang akan dipenuhi tanaman pohon trembesi sehingga mampu mendorong terciptanya udara yang berkualitas karena bersih dari pencemaran, ujarnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan litelatur pertanian, pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya atau jauh lebih tinggi dinandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya.

Menurut dia, karena kemampuan menyerap CO2 inilah maka pemerintah meluncurkan program penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 dengan trembesi sebagai pohon utama untuk ditanam.

Husni menambahkan, penanaman pohon trembesi tersebut dilaksanakan langsung oleh petugas pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah dan warga diminta memelihara pohon itu. "Kerja sama pemerintah dan warga menghijaukan kota menjadi sangat penting mendorong udara Palembang bebas polusi," tambahnya.

Pohon Trembesi yang mempunyai nama latin Albizia saman disebut juga sebagai Pohon Hujan atau Ki Hujan lantaran air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Selain itu sejumlah peternak di desa juga mengenal pohon itu sebagai sumber protein nabati untuk ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba. (Ant)