Minggu, 05 Desember 2010

Renang Targetkan 6 Emas di SEA Games

SEMARANG, Kompas.com - Manajer Tim Renang Indonesia, Hartadi Nurjojo, mengatakan, mental bertanding perenang Indonesia yang tampil pada Asian Games XVI di Guangzhou, China, masih kurang.

"Saya lihat yang menjadi kendala perenang kita tidak bisa meraih medali di China karena mental bertandingnya masih kurang, terutama saat bertanding dengan perenang tingkat Asia," kata Hartadi di Semarang, Jumat (3/12/10).
Makanya dengan hasil di Guangzhou itu kita berani memasang target merebut enam medali emas pada SEA Games di Indonesia mendatang
-- Hartadi Nurjojo, Manajer Tim Renang Indonesia

Ia menyebutkan, seharusnya perenang asal Sumatra Utara, Indra Gunawan, yang turun pada nomor 50 meter gaya dada bisa mendapatkan medali perak apabila yang bersangkutan bisa tampil normal. Menurut dia, peraih medali perunggu untuk nomor ini catatan waktunya adalah 27.87, sedangkan catatan waktu Indra adalah 29.03.

Padahal, kata Hartadi yang juga Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov PRSI Jawa Tengah, catatan waktu terbaik Indra Gunawan adalah 27.80 (pemegang rekornas).

"Saya kira kalau dia tampil normal dengan catatan waktu 27.80, kita bisa mendapat medali perak," katanya.

Kemudian, tambahnya, untuk nomor 4X100 meter gaya ganti putra yang diharapkan bisa meraih medali perunggu, ternyata justru didiskualifikasi saat mengikuti babak penyisihan karena salah start.

Prestasi terbaik perenang Indonesia pada pesta olahraga multievent antarnegara Asia di Guangzhou yang berakhir Minggu (27/11/10) diraih oleh perenang asal Jawa Barat, Glenn Victor yang turun di nomor 50 meter gaya punggung. Glenn mampu menempati peringkat ketujuh dengan catatan waktu 26.31.

"Glenn mampu memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri di nomor ini karena catatan rekornas adalah 26.54 detik," katanya.

Ketika ditanya kendala selama tampil di Asian Games, dia mengatakan, cabang renang dengan beberapa cabang olahraga lain seperti sepak takraw dan balap sepeda tidak memiliki waktu untuk penyesuaian diri.

"Coba bayangkan kita sampai Guangzhou sore hari dan pagi harinya langsung bertanding. Hal ini karena keterlambatan mendapatkan visa," katanya.

Tetapi, kata dia, setidaknya hasil di China ini sebagai pelajaran dan modal untuk tampil pada SEA Games XXVI di Indonesia 2011.

Hartadi, yang ditunjuk menjadi pelatih renang pada SEA Games mendatang, mengatakan, ada lima hingga enam nomor yang sangat berpeluang meraih medali emas di SEA Games mendatang. Ini berdasarkan hasil di Asian Games China.

Menurut dia, pada lima hingga enam nomor itu perenang Indonesia masih menempati ranking tertinggi di antara perenang dari negara-negara Asia Tenggara yang menurunkan kekuatan penuh.

"Makanya dengan hasil di Guangzhou itu kita berani memasang target merebut enam medali emas pada SEA Games di Indonesia mendatang," katanya.

Andi Mallarangeng Optimistis Persiapan SEA Games Lancar

Andi Mallarangeng. TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng optimistis persiapan Palembang, Sumatra Selatan, untuk menjadi tuan rumah SEA Games tahun depan bakal selesai tepat waktu. Menurut Andi, seluruh proses pembangunan lokasi pertandingan dan lokasi pendukungg lainnya masih sesuai dengan jadwal yang direncanakan.

“Diharapkan semuanya dapat selesai pada pertengahan tahun 2011 nanti,” kata Andi dalam konferensi pers seusai rapat koordinasi dengan sejumlah menteri di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jumat (3/12).

Andi menyatakan, proses pembangunan di Kompleks Olahraga Jakabaring, Palembang, sudah mencapai tahap penyelesaian akhir. “Memang masih tampak beberapa lokasi yang masih berupa tiang pancang, tetapi kami akan terus melakukan pemantauan setiap bulan untuk melihat perkembangannya,” kata Andi.

Selain membahas masalah persiapan lokasi, rapat yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono ini juga membahas hal-hal pendukung lainnya yang tak kalah penting dalam penyelenggaraan SEA Games mulai 11 November 2011. “Kami juga membahas masalah penerbangan Jakarta-Palembang. Ini juga penting diperhatikan agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” kata Andi.

Seperti diketahui, akan ada dua kota yang menjadi penyelenggara pesta olahraga terbesar Asian Tenggara ini. Selain Palembang, DKI Jakarta juga akan menjadi penyelenggara beberapa pertandingan. Palembang akan menjadi pelaksana utama di mana upacara pembukaan dan penutup bakal digelar di kota tersebut.

Pengusaha Rahmat Gobel, yang ditunjukkan menjadi penanggung jawab upacara pembukaan dan penutupan ini menyatakan bahwa pihaknya sudah memiliki konsep-konsep acara yang betul-betul bisa memberikan kebanggaan.

“Kami sudah mendapatkan gambaran kira-kira akan seperti apa, kami juga mencoba melakukan perbandingan dengan apa yang sudah dilakukan di Guangzhou (Asian Games) atau nanti yang akan dibuat di Oman (Asian Beach Games),” katanya.

EZTHER LASTANIA