Sabtu, 06 Agustus 2011

Kadin Bantu Sosialisasikan SEA Games



Bola.net - Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia siap membantu panitia nasional (INASOC) dalam mensosialisasikan SEA Game
SEA Games 2011
SEA Games 2011
s 2011 di Palembang dan Jakarta, 11-22 November nanti.

Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Pengembangan Industri Olahraga, Iman Arif di Jakarta, Jumat (5/8) mengatakan, bentuk dari sosialisasi yang dilakukan adalah menggelar Modo & Modi EXPO 2011 di Semarang, Jawa Tengah.

"Rencananya digelar minggu kedua bulan September. Kegiatan ini bersamaan dengan pengambilan api abadi untuk SEA Games di Mrapen Jawa Tengah," katanya usai bertemu dengan Menpora Andi Mallarangeng.

Menurut dia, pameran yang digelar merupakan salah satu bentuk kepedulian untuk lebih memasyarakatkan lagi olahraga di Tanah Air terutama bagi generasi muda.

Selain itu, Kadin juga berharap melalui terselenggaranya Modo & Modi Expo 2011 dapat menjadi wahana untuk menjembatani antara program pemerintah di bidang olahraga dan pencanangan promosi kepada masyarakat, baik domestik maupun asing.

"SEA Games tidak hanya bergerak di sektor olahraga saja tapi juga mengembangkan sektor-sektor lainnya seperti pelayanan, akomodasi, restoran dan hiburan," katanya menambahkan.

Pada pameran yang rencananya digelar di Lapangan Simpang Lima Semarang itu juga akan menghadirkan sejumlah atlet yang telah punya nama di beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan di SEA Games 2011 nanti.

Sementara itu Menpora Andi Mallarangeng mengaku bangga dengan keterlibatan Kadin pada kampanye menyukseskan SEA Games ke XXVI. Program Kadin adalah sama dengan program pemerintah yaitu industrialisasi olahraga.

"Sudah saatnya semua peralatan olahraga dibuat di Indonesia. Masak bola sepak takraw saja harus diimpor," katanya di sela menemui perwakilan Kadin.

Menurut dia, dengan adanya keterlibatan Kadin dalam mensosialisasikan SEA Games 2011 diharapkan mampu memberikan dampak positif sehingga pelaksanaan event olahraga terbesar di Asia Tenggara itu akan sukses dalam prestasi dan penyelenggaraan. (ant/zul)

Warga Ancam Bangun Pondok di Sekitar Wisma Atlet

Tribunnews.com
+ Text
Warga Ancam Bangun Pondok di Sekitar Wisma Atlet
Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani SBY bersama rombongan meninjau Venus Tenis Lapangan Bukit Asam, Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (28/7/2011). Seusai tinjau venus tenis lapangan SBY dengan menggunakan bus mengitari kawasan Jakabaring Sport City yang dipersiapkan untuk SEA Games 2011 mendatang. (Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat)

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, HM Husin

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Warga yang mengaku pemilik lahan di lokasi yang dibangun Wisma Atlet di Jakabaring Sport City (JBC) Palembang mengancam akan membangun pondok di lokasi itu. Pembangunan pondok akan dilakukan jika pemerintah belum juga membayarkan ganti rugi.

Tim Advokasi Gerakan Nasional Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (GN-PK) Sumsel sebagai kuasa hukum Idris yang mengaku sebagai memilik lahan seluas 6 hektare di kawasan Jakabaring yang terkena pembangunan Wisma Atlet dan pembuangan saluran air mengatakan, ancaman warga akan mendirikan pondok di lokasi tersebut bukan sebatas gertakan, tetapi akan dibuktikan.

Hal itu dilakukan karena Pemprov Sumsel tidak bersedia melakukan ganti rugi pembebasan lahan.

"Ancaman warga ini serius," kata Muhammad Aminuddin selaku kuasa hukum warga saat berdialog dengan Asisten I Pemprov Sumsel, H Mukti Sulaiman, di Ruang Rapat Bina Praja, Jumat (5/8/2011).

Namun dari pertemuan itu Pemprov Sumsel bersikukuh tidak mau melakukan ganti rugi lahan klaim Idris.

”Dari pertemuan kami dengan Pak Mukti, ternyata tidak ada kata mufakat untuk membayar ganti rugi. Jadi kami akan mendirikan posko di lokasi Wisma Atlet," kata Muhammad Aminddin, seraya mengatakan, lahan itu milik kliennya akan dipertahankan.

Menurutnya, jika Pemprov Sumsel membayar ganti rugi lahan kepada kliennya, pihaknya menjamin tidak terjadi dua kali ganti rugi. Pasalnya kliennya belum pernah menerima uang ganti rugi seperti yang dikatakan pemerintah pada tahun 1991 lalu saat dilakukan pembebasan.

Sebelum melakukan aksi pemblokiran sambung Aminuddin, pihaknya menginginkan musyawarah dengan mengirimkan somasi. Namun somasi yang dikirimkan tidak mendapat tanggapan dari Pemrov Sumsel.

”Dari awal kami ingin menyelesaikan masalah ini dengan musyawarah. Tapi somasi kami baru dibalas setelah ada aksi pemblokiran,” ungkap Aminuddin.

Ketika disinggung apakah tindakannya memblokir Wisma Atlet sebagai bentuk aksi menolak SEA Games, Aminuddin dengan tegas membantahnya.

”Kami tetap mendukung SEA Games. Klien kami hanya meminta uang ganti rugi lahan yang digunakan untuk pembangunan Wisma Atlet,” katanya.

"Asisten I menjelaskan sudah melakukan ganti rugi lahan. Tapi ganti rugi tersebut bukan di lahan milik klien kami di Persil 34 yang saat ini dibangun Wisma Atlet,” kata Aminuddin.

Sementara Asisten I Pemprov Sumsel, Mukti Sulaiman, menegaskan, pemerintah tidak akan melakukan ganti rugi lahan, seperti yang dituntut Idris yang mengaku memiliki lahan seluas 6 hektare di lokasi Wisma Atlet.

Pasalnya berdasarkan dokumen yang ada di Pemprov Sumsel, lahan di sekitar Wisma Atlet sudah diganti rugi pada 1991.

“Kalau kita ganti rugi lagi itu adalah kesalahan,” bebernya.

Oleh karena itu, Mukti menantang kepada warga yang meminta ganti rugi untuk menuntut di pengadilan.

”Silahkan tuntut di pengadilan dengan membawa bukti. Kalau ternyata kami salah, kami akan ganti rugi lagi,” tegas Mukti.

Menanggapi ancaman warga yang akan mendirikan pondok di lokasi Wisma Atlet, Mukti menegaskan akan merobohkannya.

”Kalau ada yang berani menegakkan pondok dan memblokir Wisma Atlet maka akan kami robohkan. Karena pembangunan Wisma Atlet tidak mungkin distop,” pungkasnya.


Editor: Hasiolan Eko P Gultom | Sumber: Sriwijaya Post
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

Honor Panitia SEA Games Palembang Rp750 Ribu Per Bulan

Metrotvnews.com, Palembang: Honor panitia SEA Games XXVI di Sumatera Selatan (Sumsel) disamaratakan, tanpa mempertimbangkan jabatan, kata Koordinator Sumber Daya Manusia Deputi III Indonesia SEA Games Organization Committee (InaSOC) Sumsel, Rozali Djailani.

"Honor panitia SEA Games di Sumsel dipukul rata, tanpa melihat posisi dalam kepanitiaan, yakni Rp750 ribu per bulan sejak Oktober 2010," kata Rozali, di Palembang, Kamis (4/8).

Dari Gubernur Sumsel H Alex Noerdin hingga ke jajaran paling bawah akan menerima honor yang sama, yakni Rp750 ribu per bulan. "Perhitungannya, sejak SK dikeluarkan Oktober 2010, tapi hingga kini memang belum dicairkan," katanya.

Menurut dia, menyamaratakan honor ini telah melalui proses yang cukup panjang.

"Semula dibuat tabel mengenai kisaran honor yang layak diterima oleh seseorang yang masuk dalam kepanitiaan berdasarkan tanggung jawab dan wewenangnya. Tapi, setelah diajukan dan dibahas, ditetapkan disamaratakan saja tanpa perbedaan," ujar dia lagi.

Rozali tak membantah bahwa nominal honor itu dinilai relatif kecil.

"Memang jika dihitung dan dirasakan tidak layak, karena hanya berkisar Rp30 ribu per hari. Tapi banyak pertimbangan yang telah dilakukan InaSOC Sumsel sebelum menetapkan hal itu. Malahan sebelumnya diajukan Rp1 juta per bulan, tapi kemudian yang disetujui Rp750 ribu per bulan," kata dia lagi.

Dia tak menampik, InaSOC Sumsel terpaksa melakukan penyesuaian mengenai honor panitia itu, mengingat belum dapat dipastikan akan menerima dana tambahan dari APBN Perubahan.

"Bisa jadi ada perubahan jika nantinya harapan untuk pendapatan tambahan dana dari APBN Perubahan dikabulkan. Tapi, untuk sementara ini kami telah menetapkan Rp750 ribu per bulan," kata dia pula.

Ia tetap mengharapkan, kepanitiaan SEA Games telah solid walaupun tidak mendapatkan honor yang relatif besar.

"Total panitia SEA Games berjumlah 317 orang, dan hingga kini masih tetap solid meskipun belum menerima honor sepeser pun. Saya rasa karena semangat menjadi tuan rumah yang membuat panitia mau bekerja meskipun belum menerima honor," ujar Rozali lagi.

Dia menambahkan, keadaan ini berbeda dengan panitia SEA Games di Jakarta. "Kami telah mendengar kabar bahwa kepanitiaan SEA Games di Jakarta mengalami gangguan karena honor yang belum dicairkan. Tapi, kami bersyukur hal itu tidak terjadi di Sumsel, karena seluruh panitia menyadari bahwa ajang SEA Games ini merupakan kesempatan langka yang belum tentu akan terjadi lagi di Palembang," ujar dia.

Rencananya Kota Palembang akan menjadi tempat pembukaan dan penutupan SEAG ke-26, dengan tempat pertandingan dibagi antara Palembang dan Jakarta.(Ant/RIZ)