Sabtu, 14 Agustus 2010

Masjid Cheng Ho Sriwijaya Palembang


Palembang, Sumatera Selatan, ramapung pada (22/08/08) lalu kali pertama masjid dengan arsitektur Tionghoa itu digunakan untuk salat Jumat.
Diperkirakan, 1.500 muslim Palembang akan memadati masjid yang berlokasi di Perumahan Amen Mulia, Jakabaring, tersebut. Wakil Wali Kota Palembang H Romi Herton pun dijadwalkan ikut salat berjamaah di masjid itu. “Sebelum salat Jumat, kami adakan selamatan,” ungkap Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel H. Ahmad Afandi setelah salat Magrib.
Paduan Budaya China - Palembang yang Diabadikan
Keberadaan Laksamana Cheng Ho tak dipisahkan dari Palembang. Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang.
SEJARAWAN Palembang Djohan Hanafiah mengatakan, Laksamana Cheng Ho pernah bertugas memburu para bajak laut Chen Tsu Ji di daerah maritim Palembang pada 1407. Kegagahan dan kebesaran Panglima Cheng Ho menumpas para bajak laut ganas melekat di hati masyarakat Palembang.
”Kendati tidak meninggalkan bekas seperti gedung atau mesjid, tetapi perkembangan Islam di Palembang, khususnya bagi para pendatang dari China, tidak bisa dipisahkan. Karena diketahui, perpaduan unsur budaya Palembang dan China cukup kental di sini,” ungkap Djohan.
Dalam penyebaran Islam di Indonesia, selain dilakukan para pedagang dari Arab dan sekitarnya, ternyata para pedagang asal Tionghoa ikut berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang. Di sini pula peran Laksamana Cheng Ho dalam menyebarkan Islam di Palembang.
Armada Cheng Ho sebanyak 62 buah kapal dan tentara yang berjumlah 27.800 yang dipimpinnya itu pernah empat kali berlabuh di pelabuhan tua di Palembang. Pada 1407 Kota Palembang yang berada di bawah kekuasaan Sriwijaya pernah meminta bantuan armada Tiongkok yang ada di Asia Tenggara untuk menumpas perampok-perampok Tionghoa Hokkian yang mengganggu ketenteraman.
Kepala perampok Chen Tsu Ji tersebut berhasil diringkus dan dibawa ke Peking. Semenjak itu, Laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam di Kota Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya banyak didiami orangorang Tionghoa. Gerombolan perompak yang dipimpin Chen Tsu Ji, sebenarnya bekas seorang perwira angkatan laut China asal Kanton.
Dia melarikan diri ketika Dinasti Ming berkuasa. Pelariannya berlabuh di Palembang. Kedatangannya ke Palembang telah membuat resah para pedagang yang singgah. Sebab, Chen Tsu Ji membawa ribuan pengikutnya dan membangun basis kekuasaan di Palembang, atau dalam bahasa China, po-lin-fong, yang berarti ”pelabuhan tua.”
Selama berkuasa di Palembang, Chen Tsu Ji menguasai daerah sekitar muara Sungai Musi, perairan Sungsang, dan Selat Bangka. Anak buah Chen Tsu Ji merompak semua kapal yang melintasi perairan itu. Kebetulan atau tidak, daerah-daerah itu sampai kini jadi kantung-kantung bandit Palembang.
Selama perjalanan Cheng Ho antara 1405–1433 M, dia pernah empat kali ke Palembang. Tahun 1407 masehi, armada Cheng Ho mampir ke Palembang dalam rangka menumpas perompak yang dipimpin Chen Tsui Ji tersebut. Kemudian, pada tahun 1413–1415M, 1421–1422M, dan tahun 1431–1433 M, armada Cheng Ho berlabuh ke Palembang. ”Setelah memberantas para perampok, Laksamana Cheng Ho berlabuh hingga tiga kali ke Palembang. Namun, tidak ada yang tahu maksud dan tujuannya,” jelas dia.
Menurut Djohan, tidak ada seorang pun tahu maksud kedatangan armada Cheng Ho ke Palembang seusai memberantas para perompak tersebut. Namun, para sejarawan sempat menuliskan kedatangannya yang disambut meriah para penduduk. Meskipun empat kali berlabuh, tidak satu pun jejak yang ditinggalkan Cheng Ho di Palembang.
”Kemungkinan ada peninggalan seperti manuskrip dan lainnya. Tapi tidak terdata secara signifikan,” jelas Djohan. Sejak kedatangannya itu, beberapa orang pengikut Cheng Ho akhirnya menetap di Palembang dan menyebarkan Islam. Untuk mengenang kebesaran Cheng Ho sebagai seorang muslim, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel membangun Masjid Islam Cheng Ho Sriwijaya di kawasan Jakabaring, Palembang.
Kenyataan tidak bisa dipungkiri, minoritas Tionghoa muslim di Sumsel kini berjumlah sekitar 4.000 orang. Sekitar 2.000 orang lebih muslim Tionghoa telah lama menetap di Palembang. Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PIPI) Sumsel Herryanto mengatakan, berlatar belakang dari konsep mempererat persaudaraan antarmuslim dalam naungan ukhuwah Islamiah serta mengenang jasa Laksamana Cheng Ho itulah Masjid tersebut diberi nama Muhammad Cheng Ho.
”Islam tidak mengenal perbedaan budaya, ras, dan warna kulit. Hal itu telah dipraktikkan Cheng Ho dalam kehidupannya,” kata Herryanto. Semangat dakwah Islamiah itu juga akan diwujudkan dalam bentuk pusat belajar empat bahasa, yakni bahasa Indonesia, Inggris, Mandarin, dan bahasa Arab di masjid tersebut.
”Kita semua tahu keteladanan hidup seorang Laksamana Cheng Ho. Dia orang besar yang telah memberi inspirasi bagi para muslim untuk terus mengembangkan semangat dakwah Islamiah,” kata Herryanto. Pembangunan masjid baru 80%, dan masih membutuhkan dana yang cukup besar untuk menyelesaikannya. Masjid Muhammad Cheng Ho dapat menjadi sebuah simbol persatuan dan persaudaraan muslim di Palembang.
Sumber: jawapos.com; yulian.firdaus.or.id

Mentri PU : Jalan Kol Barlian Bakal Dilebarkan

VENUES SEA GAMES — Kadis PU Cipta Karya Sumsel, Rizal Abdullah (kedua dari kiri), didampingi Sekda Drs H Musyrif Suwardi, menjelaskan kepada Menteri PU Djoko Kirmanto (kedua dari kanan) saat meninjau Jakabaring sebagai venues SEA Games 2011, Jumat (13/8).
Sriwijaya Post

PALEMBANG, SRIPO — Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto menyiapkan anggaran Rp 40 miliar untuk pelebaran jalan di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

“Dana tersebut nantinya untuk pelebaran jalan dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang,” kata Joko saat meninjau kesiapan jalan dan venues SEA Games XXVI di Jakabaring, Jumat (13/8).

Ditegaskan, pelebaran jalan itu tidak lain untuk mengantisipasi tamu yang akan menghadiri kegiatan SEA Games 2011 agar tidak macet.

Oleh karena itu, pihaknya akan memprioritaskan usulan Pemerintah Provinsi Sumsel untuk mempelebar jalan tersebut sehingga arus lalulintas semakin lancar.

Ia mengatakan, selain itu jalan tersebut merupakan jalan nasional sehingga sudah menjadi kewajiban pemerintah pusat untuk membenahi dan memperbaiki.

Pelebaran ruas Jalan Kolonel H Barlian yang dimaksud Joko itu adalah tambahan 2,5 meter ke kiri dan 2,5 ke kanan.

“Untuk pelebaran poros jalan saya usahakan tahun depan,” kata Joko saat berkunjung ke Jakabaring. Ia ditemani Sekdaprov Sumsel H Musyrif Suwardi, Asisten II Setdaprov Sumsel H Eddy Hermanto dan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait.

Dikatakannya, ia mendukung pelaksanaan pembangunan sarana SEA Games sesuai tugas yang ada di Kementerian Pekerjaan Umum.

Misal soal akses jalan dari Bandara SMB II Palembang menuju Jakabaring. Yakni poros Jl Kol H Barlian, yang saat ini dua lajur menjadi tiga lajur. Masing-masing lajur memiliki lebar 2,5 meter. Sementara untuk gedung olahraga, merupakan kewenangan Kementrian Pemuda dan Olahraga.

Terkait rencana pelebaran jalan poros Jl Kol H Barlian, Pemprov Sumsel menganggarkan dana Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan dan ganti rugi. Sedangkan, biaya pembangunan sepenuhnya ditanggungkan kepada APBN.

“Saya optimis SEA Games di Sumsel sukses karena pejabatnya begitu bersemangat,” kata Joko usai mendengarkan paparan Kepala Dinas PU Bina Marga Heri Amalindo, Kadis PU Cipta Karya Rizal Abdullah dan Kepala Dinas PU Pengairan Rusdi. Juga keterangan tambahan dari Asisten II Setdaprov Sumsel Eddy Hermanto.

Kepala Dinas PU Cipta Karya Rizal Abdullah di hadapan menteri mengatakan, lokasi Jakabaring akan dijadikan pusat kegiatan olahraga nasional terutama untuk SEA Games.

Sehubungan itu pihaknya telah menyiapkan lahan 300 hektare dari 720 ha areal yang dimiliki pemerintah provinsi Sumsel, kata dia.

Ditambahkan, pada areal 300 ha itu akan dibangun lapangan golf, tenis, atletik, menembak, cabang olahraga ski air dan sepatu roda termasuk Wisma Atlet.

Sementara pelaksanaan pembangunan sudah dimulai, dimana saat ini dalam tahap penimbunan lokasi yang diharapkan akhir 2010 sudah dilaksanakan tiang pancang gedung.

Air Bersih Pada kesempatan itu, Joko meminta supaya air bersih untuk peserta SEA Games 2011 harus selalu tersedia dan lancar sehingga panitia perlu berkoordinasi dengan perusahaan daerah air minum yang ada di provinsi itu.

Air bersih merupakan kebutuhan utama bagi peserta pesta olahraga se-Asia Tenggara, sehingga harus selalu tersedia.

Namun, bila membuat jaringan air bersih baru kapasitasnya harus seimbang dengan kebutuhan masyarakat yang ada di kota Palembang sehingga nantinya tidak berlebihan.

Sementara Kepala Dinas PU Cipta Karya rizal Abdullah mengatakan, pihaknya akan membangun jaringan baru di lokasi SEA Games Jakabaring Palembang dengan kapasitas terpasang 60 liter per detik.

Selain itu pemerintah Kota Palembang juga menyiapkan air bersih di Jakabaring dengan kapasitas produksi 600 liter per detik.

Man Power Sementara Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Prestasi Olahraga Kementrian Pemuda dan Olahraga Alman Hudri yang ikut dalam rombongan Menteri PU yakin 20 venues SEA Games di Jakabaring akan selesai tepat waktu.

“Yang diperlukan adalah man power. Artinya tenaga manusia, peralatan serta uang sehingga bisa dipercepat atau bisa pula diperlambat sesuai target,” jelas Alman.

“Sejauh ini kami lihat dana tidak ada masalah bagi Pemprov Sumsel. Bahkan beberapa venue dibangun oleh swasta,” jelas Alman.

Sumsel menjadi tuan rumah untuk 20 cabang olahraga pada SEA Games XXVI 2011 mendatang. Untuk itu Sumsel mulai menyiapkan venue atau tempat pertandingan.

Wapres: Sumsel Harus Raih Tiga Sukses

PALEMBANG - Sumsel sebagai tuan rumah SEA Games XXVI bersama DKI Jakarta, mendapat dukungan penuh dari Wakil Presiden (Wapres) RI Boediono. Bahkan Wapres yakin Sumsel bisa meraih tiga sukses, yakni sukses prestasi, sukses penyelenggaraan dan sukses pemberdayaan ekonomi rakyat.

Keyakinan Wapres ini disampaikan saat Rapat Terbatas bersama Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Kamis (12/8) diantaranya Menko Kesra Agung Laksono, Mendiknas Muhamad Nuh, Menegpora Andi Malarangeng, Menteri Agama Surya Dharma Ali, dan Kepala Bapenas Armida Alisyahbana serta Gubernur Sumsel H alex Noerdin dan Wagub DKI Jakarta Priyanto.

Dikatakan, penyelenggaraan SEA Games XXVI bukan tanggungjawab Gubernur Sumsel, Gubernur DKI dan Kemenpora saja tetapi tanggungjawab bersama karena SEA Games merupakan gawe nasional. Karena itu, Wapres berharap agar seluruh jajaran yang terkait dalam perhelatan akbar ini dapat saling menunjang mendukung Sumsel dan DKI sehingga pelaksanaan Sea Games yang tinggal satu tahun lagi berlangsung sesuai harapan.

Masih menurut wapres, untuk sukses prestasi diharapkan jajaran Kemenegpora dan KONI agar mempersiapkan atlet yang akan berlaga dengan baik, sehingga paling tidak dapat merubah peringkat yang telah dicapai pada SEA games XXV di Laos lalu. Sedangkan sukses pemberdayaan ekonomi rakyat, Wapres berharap agar Pemda bersama Kementrian terkait untuk melibatkan masyarakat.

"Misalnya mempersiapkan produk hasil kerajinan khas daerah yang bisa dijadikan souvenis bagi peserta SEA Games," katanya.

Mengakhiri pertemuannya, Wapres Boediono berharap agar gawe nasional ini dapat terselenggara dengan baik karena ini akan membawa nama bangsa dan negara di kancah internasional.

Sementara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, bahwa Pemprov telah menyampaikan kesiapan Sumsel dalam penyelanggaraan SEA Games 2011 mendatang. untuk Infrastruktur kini pembangunanya tengah berjalan dan menurut rencana 3 bulan menjelang penyelenggaraan SEA Games telah rampung 100 persen sehingga sebelumnya dapat dipergunakan untuk pertandingan olahraga tingkat nasional yang juga sebagai ajang uji coba.

"Insyaallah, semua rencana ini akan diselesaikan tepat waktu dan terima kasih dukungan Presiden dan Wapres dan jajaran menteri," katanya.

Sementara sebelumnya Ketua Komisi XI DPR RI Prof dr H Mahyudin Ns, SpOG (K) mengatakan, Sumsel dibekap dana APBN sebesar Rp 1,350 triliun. Dana Rp 350 miliar dialokasikan di 2010 untuk pembangunan wisma atlet sedangkan sisanya Rp 1 triliun digelontorkan 2011 mendatang.

"Dana APBN yang dialokasikan untuk Sumsel untuk mendukung Sumsel di SEA Games mendatang," katanya.
Husin

Kamis, 12 Agustus 2010

Bendera Sea Games XXVI Di KOni Sumsel


Bendera negara peserta SEA GAMES XXVI yang mulai berkibar.

Menyongsong Fajar di Plaza BKB


Menyongsong Fajar di Plaza BKB



PAGI itu di hari pertama bulan Ramadan. Fajar baru menyingsing, matahari pun seakan masih enggan menampakkan diri. Bahkan hamparan Sungai Musi yang memisahkan Seberang Ulu dan Ilir masih terlihat sayup-sayup mengalir. Namun barisan remaja dan anak-anak nampak bersorak gembira meramaikan beberapa tempat di pusat Kota Palembang. Bundaran Air Mancur, Jembatan Ampera, Kambang Iwak dan Benteng Kuto Besak (BKB) tak luput dari suara gemuruh mereka.

Seperti biasa, kehadiran bulan Ramadan nun penuh berkah selalu disambut gembira kaum muslimin di dunia, termasuk wong kito Palembang. Berbagai aktivitas dan kegiatan pun digelar seiring berjalannya waktu menempa diri di bulan puasa itu. Tak terkecuali jalan-jalan santai usai melaksanakan salat subuh atau yang dikenal banyak orang dengan asmara subuh.

Entah dari mana sebutan itu muncul. Tapi itulah kalimat yang identik dengan perjalanan santai muda-mudi remaja menjelang pagi hari setelah sahur. Meskipun pada kenyataannya aktivitas itu juga tidak hanya dilakukan remaja saja. Anak-anak kecil hingga orang dewasa pun tidak sedikit ada di barisan mereka.

Kegiatan yang sudah menjadi tradisi tahunan ini pun kembali mewarnai kedatangan Ramadan 1431 Hijriah, Rabu (11/8) subuh. Ribuan warga dari berbagai kalangan usia, sejak pukul 04.30 ramai mendatangi pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) dan Jembatan Ampera. Lalu apa sebenarnya asmara subuh itu, dan mengapa banyak warga yang gemar melakukannya? Rini, salah satu remaja kelas 3 SMP mengaku sangat senang bisa menjalani aktivitas tersebut. Bersama teman-temannya yang lain ia berangkat dari rumah sekitar pukul 04.30, berjalan menuju pelataran Benteng Kuto Besak (BKB). Ia sendiri tidak menyadari manfaat yang didapat melalui asmara subuh. Namun lantaran sudah menjadi kebiasaan, meski tanpa komando ia terpanggil menjadi bagian dari aktivitas itu.

“Sepengetahuan saya, asmara subuh itu identik dengan orang berpacaran. Tapi mas bisa lihat sendiri di antara ribuan orang di sini hanya beberapa saja yang pacaran. Kami sih niatnya lebih ke olahraga,” tukasnya.

Apa yang dikemukakan remaja asal Tanggabuntung ini, cukup menjadi bukti kalau ternyata asmara subuh itu tidak hanya diikuti remaja yang berniat bertemu dan pacaran semata. Sebab sebagian besar dari mereka melakukannya dengan alasan olahraga dan mengikuti tradisi yang sudah ada sejak lama.

“Sederhananya, kita ada di sini cuma sekedar jalan-jalan dan bertemu kawan-kawan. Lagi pula habis makan sahur udah nanggung kalau mau tidur. Mending jalan sekalian olahraga,” kata Arif salah seorang lainnya. (eko)

Rabu, 11 Agustus 2010

Kembang Api Rp2 M Sambut Pembukaan SEA Games



Pesta Kembang Api Sea Games Telan Rp2 M Bantuan China

PALEMBANG (SI) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) telah menyiapkan acara untuk menyambut pembukaan (opening) dan penutupan (closing) ceremony SEA Games ke XXVI pada 2011 mendatang. Tak tanggung-tanggung acara yang rencananya akan dipusatkan di stadion Gelora Jakabaring Palembang tersebut akan dimeriahkan pesta kembang api selama 30 menit yang merupakan bantuan dari Pemerintah China sebesar Rp2 miliar.

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, pembukaan SEA Games yang diikuti 11 Negara di Asia Tenggara tersebut rencananya akan dilaksanakan di stadion Gelora Jakabaring. Dimana, Pemerintah China telah memberikan bantuan Rp2 miliar untuk pesta kembang api. Untuk itulah, diharapkan acara pembukaan tersebut dapat berlangsung meriah sehingga menjadi momen puncak kebangkitan Sumsel.

”Pemerintah China telah memberikan bantuan sebesar Rp2 miliar untuk acara pembukaan SEA Games ke XXVI di Sumsel mendatang. Namun, bantuan tersebut bukan merupakan dana tetapi kembang api selama 30 menit,” ujar Alex, di Palembang kemarin.

Menurut Alex, dengan adanya pesta kembang api tersebut diharapkan warga Sumsel bisa menikmati acara pembukaan dari berbagai sudut. Sebab, kembang api yang akan ditampilkan tersebut adalah kembang api dengan pola-pola letusan yang dibuat secara istimewa khusus untuk pembukaan SEA Games di Sumsel.

”Saya ingin semua masyarakat Sumsel nantinya menyaksikan indahnya pesta kembang api pada pembukaan SEA Games. Sebab, pesta olahraga yang tidak mungkin datang selama 50 tahun sekali ini adalah untuk warga Sumsel. Untuk itulah, diperlukan semua dukungan dari segenap lapisan masyarakat,” kata dia.

Sementara mengenai kesiapan venues-venues menjelang SEA Games, mantan Bupati Muba ini menuturkan, saat ini pembangunan venues-venues sudah mulai dilakukan. Dimana, saat ini pembangunan sudah mencapai 30% mulai dari penimbunan, pemasangan patok dan lainnya.

”Untuk saat ini pembangunan venues sudah mencapai 30%. Untuk itu, tiga bulan sebelum pelaksanaan SEA Games dipastikan semua venues tersebut selesai. Apalagi, sebelum pelaksanaan SEA Games semua venues tersebut akan dijajal terlebih dahulu,” ujar Alex.

Menurutnya, dari 24 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Sumsel setidaknya terdapat 11 venues dibangun baru dan 13 lainnya dilakukan rehab. Pasalnya, venues-venues tersebut sudah ada pada pelaksanaan PON 2004 di Palembang. Adapun venues yang dibangun baru seperti kolam renang, arena panjat tebing Jakabaring, lapangan tembak Jakabaring, Sriwijaya Promotion Center, arena atletik Jakabaring, Danau Jakabaring, arena sepatu roda, arena panahan, judo, lapangan tenis dan gedung bilyar.

Sementara venues yang dilakukan rehab antara lain seperti sation Gelora Jakabaring, Patra Jaya dan Bumi Sriwijaya. Kemudian, kolam renang lumban tirta, graha serbaguna Jakabaring, GOR Ranau dan Dempo Jakabaring, sport hall, gedung Graha Jakabaring, Indoor Kampus dan Bandara SMB II untuk Aero Modeling.

”Untuk pembangunan venues-venues tersebut sama sekali tidak menggunakan APBN/APBD. Pasalnya, pembangunan tersebut melalui pola investasi, hibah dan sumbangan,” katanya.

Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Sumsel H Eddy Hermanto mengatakan, saat ini semua investor untuk pembangunan venues di kawasan Jakabaring untuk SEA Games semua telah serius untuk melakukan kerjasama. Bahkan, ada investor yang sudah melakukan pembangunan seperti untuk sepatu roda, tenis dan lainnya.

”Selain melalui sistem investasi atau Build Operate Transfer (BOT) kita juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk pembangunan fasilitas SEA Games ini. Seperti untuk pembangunan lapangan tenis dibantu oleh PT BA,” ungkap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya Provinsi Sumsel Rizal Abdullah mengatakan, saat ini pembangunan venues-venues tersebut dalam tahap penimbunan tanah. Pasalnya, lokasi yang akan dijadikan venues tersebut merupakan daerah rawa. Untuk itu, pihaknya membutuhkan tanah untuk menimbun rawa tersebut mencapai 1 juta kubik.

”Memang kita akan melakukan penimbunan sebelum mendirikan bangunan. Pasalnya, lokasi yang kita jadikan kawasan Sea Games ini merupakan rawa. Akan tetapi, kita tidak perlu khawatir karena kawasan yang ada tidak seluruhnya ditimbun,” ujarnya.

Menurut Rizal, agar kawasan Jakabaring tidak tergenang pada saat musim hujan karena penimbunan, pihaknya telah menyediakan kolam retensi yang juga akan digunakan sebagai lokasi ski air, dayung dan lainnya. Dimana, kolam dengan luas 40 hektar tersebut dipastikan dapat menampung 2 juta meter kubik air dan memang penimbunan ini dipermasalahkan, tetapi untuk daerah serapan tidak seluruhnya ditimbun.

Sementara untuk pembangunan lapangan tenis dan atletik dibangun oleh PT BA dengan luas lahan mencapai 15 hektar. Untuk wisma atlet mencapai 6,6 hektar, lapangan tembak 7 hektar, lapangan golf, sepatu roda dan lainnya. ”Pada empat bulan kedepan dipastikan semua daerah ini sudah kita timbun. Jika lokasi sudah ditimbun maka pemasangan tiang pancang sudah dapat dilakukan,” ujar dia.

Ditambahkan Rizal, dari semua venus yang ada tidak seluruhnya dibangun baru. Tetapi ada sebagian venues yang akan dilakukan rehap yakni venues eks PON pada 2004 lalu seperti GOR Ranau yang akan menghabiskan dana mencapai Rp3,7 miliar, GOR Dempo Jakabaring Rp3,7 miliar, Arena sepatu roda Jakabaring Rp8,1 miliar, Stadion Utama Jakabaring Rp30 miliar, Graha serba Guna Jakabaring Rp1,2 miliar, Kolam Renang Lumban Tirta Kampus Rp9,5 miliar, Indoor Basket Kampus Rp3,2 miliar, Stadion Bumi Sriwijaya Kampus, GOR Sriwijaya, Aeromodeling SMB II Rp7,8 miliar dan stadion Patra Jaya Plaju. (yayan darwansah)

Venues SEA Games Harus Tepat Waktu



Lokasi Venues SEA Games 2011 (Photo: Ilustrasi)

PALEMBANG, BuanaSumsel – Setelah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ditetapkan menjadi tuan rumah penyelenggara SEA Games XXVI tahun 2011 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berbagai fasilitas pendukung pesta olahraga se-Asia Tenggara tersebut, pembangunannya terus dipacu.

Pemerintah optimistis pembangunan fasilitas akan selesai tepat waktu. Meskipun beberapa venues harus molor dari jadwal semula. Pembangunan fasilitas SEA Games itu dipusatkan di Jakabaring Palembang dan sekarang ini pelaksanaannya terus dimaksimalkan.

Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan, semua venues yang dibangun akan selesai tepat waktu karena pihaknya melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. “Sebelum pelaksanaan SEA Games semua venues yang dibangun akan selesai karena nantinya akan diujicoba pada Kejurnas. Mudah-mudahan semua pembangunan tepat waktu,” jelas gubernur belum lama ini.

Alex mengatakan, dari 24 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan di Sumsel, terdapat 11 venues seperti Sriwijaya Promotion Center, lapangan tenis, lapangan tembak Jakabaring, arena panjat tebing Jakabaring, arena atletik Jakabaring, danau Jakabaring, arena sepatu roda, arena panahan, judo, gedung billiard serta kolam renang.

13 venues lainnya hanya akan dilakukan perbaikan yakni venues-venues eks PON XVI 2004 seperti stadion Patra Jaya, stadion Bumi Sriwijaya, stadion Jakabaring, kolam renang Lumban Tirta, GOR Ranau dan Dempo Jakabaring, indoor kampus, serta bandara SMB II yang akan digunakan untuk pertandingan aeromodeling.

“Fasilitas yang akan dibangun pada lapangan tembak SEA Games itu sangat lengkap, terdiri atas jarak target 10 meter, 25 meter, dan 50 meter hingga jarak 600 meter. Lapangan tembak di Korea Selatan hanya maksimal 300 meter, sedangkan yang kita bangun adalah 600 meter. Kemudian, ada juga tribun final hall, lobby, dan area tembak reaksi lengkap dengan tribun penontonnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, lapangan tembak ini diperkirakan menelan dana sekitar Rp20 miliar dan tidak menggunakan dana APBD Sumsel, tapi memanfaatkan dana pihak ketiga. Untuk lapangan golf, tenis dan atletik semuanya bertaraf internasional sehingga nantinya setelah SEA Games dapat digunakan untuk berbagai Kejurnas dan latihan jangka panjang persiapan SEA Games dan Asian Games.

Hingga saat ini tahap pembangunan sudah mencapai 30 persen mulai dari penimbunan dan pemasangan patok sehingga tiga bulan sebelum pelaksanaan SEA Games dipastikan semua venues-venues akan selesai. Sedangkan dana pembangunan venues tersebut berasal dari pihak ketiga dan tidak memakai APBD Sumsel. Alex mencontohkan, pemembangunan lapangan tembak akan lebih bagus dari yang dimiliki Korea Selatan ketika dipakai pada Asian Games tahun 2002.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Sumsel, Ir Rizal Abdullah mengatakan, selain membangunan venues baru pihaknya juga membenahi fasilitas eks PON XVI tahun 2004. Gedung yang digunakan pada pesta olahraga empat tahun lalu itu, semuanya akan direhab sehingga dapat digunakan untuk SEA Games.

“Untuk rehab memang menggunakan dana melalui APBD dan akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini,” ungkap Rizal. Fasilitas pendukung lainnya berupa wisma atlet berdaya tampung 3000 orang, lapangan golf, dan gedung penelitian olahraga. Beberapa venue lainnya menyusul setelah panitia besar SEA Games 2011 sudah memastikan cabang olahraga yang dipertandingkan di Sumsel. Lebih lanjut dia mengatakan, venue yang masih dalam tahap pembangunan itu terus dipacu yang diharapkan sebelum pelaksanaan SEA Games semuanya akan rampung.

Wakil Sekretaris Umum KONI Sumsel, Dhennie Zainal mengatakan, pihaknya terus berupaya agar pelaksanaan SEA Games di Sumsel berlangsung sukses. “Sumber daya manusia untuk menyukseskan pesta olahraga se Asia Tenggara tersebut, sekarang ini KONI akan merekrut tenaga panitia penghubung atau LO,” ujar Dhennie yang juga penanggung jawab pembukaan dan penutupan SEA Games itu.

Untuk pendaftaran LO dan bagi yang berminat menjadi panitia penghubung, jika yang memenuhi syarat nantinya akan ditempatkan di berbagai lokasi. Seperti di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, tempat pemondokan atlet, pemandu wisata dan di venue SEA Games. “Pendaftaran untuk menjadi panitia penghubung sendiri sudah dibuka dan akan berakhir pada akhir Juli 2010,” tukas Dhennie.

Mahyuddin Bangga Sumsel

PALEMBANG - Selain ibukota Jakarta, pemerintah pusat sangat percaya kepada Sumsel sehingga ditunjuk menjadi tuan rumah untuk 20 cabang olahraga (cabor) dan opening-closing SEA Games 11 November 2011 mendatang. Demikian dijelaskan Ketua Komisi X DPR RI Mahyudin saat mengunjungi KONI Sumsel, Selasa (10/8). Kedatangan mantan Wakil Gubernur Sumsel ini sebagai kunjungan rutin anggota DPR RI asal Sumsel sekaligus berkoordinasi soal pelaksanaan SEA Games.

Ia diterima Ketua Umum KONI Sumsel H Muddai Madang, Ketua Program Sumsel Bangkit Yusri Effendi, Wakil Ketua Dhennie Zaenal dan Wakabiro Humas, H Asdit Abdullah.

Menurut dia, begitu besar kepercayaan itu terlihat dari proses pemilihan Sumsel sebagai tuan rumah. Sebab sejak awal, pemerintah menetapkan 4 provinsi sebagai tuan rumah.

Namun berakhir menjadi dua provinsi. Puncaknya Sumsel mendapatkan 20 cabor dan tuan rumah opening-closing.”Kebanggaan dan keuntungan bagi Sumsel, sebab usai SEA Games banyak membawa perubahan,” jelasnya.

Muddai mengucapkan terimakasih kepada Komisi X Sumsel yang memberi bantuan sehingga Sumsel menjadi tuan rumah. Sekaligus melaporkan kesiapan Sumsel dan atlet asal Sumsel dalam perhelatan akbar se Asia Tenggara.

“Untuk atlet kami menyiapkan 3 program pembinaan. Yakni Program Atlet Andalan (PAL), Sumsel Bangkit dan Reguler Terarah.”Sebagian besar dari mereka yang tergabung dalam 3 program ini diandalkan menyumbang banyak medali,” ujar pemilik Hotel the Jayakarta Diara ini. (ndr)

Sumsel Ditantang Tuan Rumah Pelatnas 20 Cabor

PALEMBANG - Kesanggupan Sumsel menyelesaikan pembangunan 20 venues untuk SEA Games Juni 2011 atau tiga bulan sebelum pelaksanaan mendapatkan apresiasi dari delapan pengurus PB cabor yang dipertandingkan di Sumsel.
Mereka mengatakan, jika selesai tepat waktu maka Pelatnas bisa dipusatkan di sumsel.

"Kita target pembangunan selesai tepat waktu, sehingga Sumsel bisa menjadi tuan rumah untuk pelatnas 20 cabor yang dipertandingkan. Sebab para atlet kita memang harus lebih dulu menjajal venues sebagai tuan rumah," jelas Ketua Umum KONI H Muddai Madang, Selasa (10/8).

Optimisme Muddai disambuat antusias Kabid Pembinaan dan Prestas PB Persirosi, Fitra Tara Mizar. Jika selesai pada awal Juni maka pelatnas bisa dipusatkan di Sumsel. Karena sangat penting bagi atlet sepatu roda untuk menjajal lapangan lebih dahulu. "Jika tidak kita tidak lebih dari tim tamu. Padahal kita sebagai tuan rumah," jelasnya.

Hal serupa juga diungkapkan perwakilan dari PB FPTI, Hendri Wijaya yang mengatakan sangat pantas jika pelatnas dipusatkan di Sumsel jika venues sudah rampung tepat waktu pada awal Juni nanti. "Pelatnas bisa kita selenggaran di Sumsel. Hal ini menjadi keuntungan karena atlet kita lebih dahulu membiasakan diri menjajal venues," jelasnya.

Sumsel Butuhkan 300 Pemandu SEA Games

Bola.net - Provinsi Sumatera Selatan membutuhkan 300 Liaison Officer atau petugas pemandu untuk mensukseskan kegiatan SEA Games XXVI di Palembang, tahun 2011.

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan (Sumsel) Muddai Madang mengatakan di Palembang, Minggu, keseluruhan pemandu itu diperuntukkan mengawal tamu negara, masing-masing kontingen negara peserta, dan memandu atlet masing-masing cabang olahraga.

"Setidaknya dibutuhkan 300 LO untuk SEA Games nanti, jumlah ini bisa ditambah tergantung dengan kebutuhan," kata dia.

Dia mengatakan, KONI Sumsel saat ini sedang membuka pendaftaran seleksi pemandu SEA Games 2011 di Hotel Djayakarta Daira, Palembang, 15-30 Juli 2010.

Seleksi ini digelar untuk mendapatkan 50 orang pemandu yang khusus bertugas mengawal pejabat-pejabat negara peserta selama pelaksanaan SEA Games di Palembang.

"Pada tahap awal kami akan merekrut 50 orang dulu, nanti akan ada tahap berikutnya sesuai dengan kebutuhan," kata dia.

Seleksi tahap pertama ini diperuntukkan kepada masyarakat umum, seperti mahasiswa, pelajar, karyawan dan karyawati, sementara seleksi berikutnya lebih dikhususkan untuk kalangan pelajar dan mahasiswa.

"LO yang terpilih pada tahap pertama ini, bisa dikatakan adalah pilihan karena dikhususkan untuk tamu dari pejabat-pejabat negara. Mereka harus benar-benar memenuhi persyaratan yang ditentukan tim penyeleksi," ujar dia.

Dia melanjutkan, persyaratan itu, berusia antara 18-25 tahun dengan minimal tinggi badan 165 cm untuk pria dan 160 cm bagi wanita, memiliki kemampuan bahasa Inggris secara lisan dan tulisan, memiliki pengetahuan mengenai seni dan budaya Sumsel, serta berpenampilan menarik.

"Yang berminat dapat langsung mengirimkan berkas biodatanya dan disertai foto kopi kartu tanda penduduk, foto close up seluruh badan ke dalam berkas pendaftarannya," ucap dia.

"LO yang terpilih akan menjalani pelatihan singkat, terutama mengenai etika, karena LO bisa dikatakan adalah cerminan pribadi bangsa Indonesia. Dengan menjadi LO artinya telah ikut berpartisipasi aktif dalam menyukseskan SEA Games," ucap dia.

Berdasarkan pantauan ANTARA di tempat pendaftaran, terdapat ratusan pelamar telah mendaftarkan diri dan menyerahkan berkas.

Informasi dari panitia, peserta dari beragam profesi seperti mahasiswa, karyawan dan karyawati, hingga ibu rumah tangga. (ant/row)

300 Peserta Lulus Tahap Pertama

PALEMBANG - Panitia seleksi penerimaan Liaison Officer (LO) SEA Games 2011 meluluskan 300 dari 600 lebih peserta pada seleksi tahap pertama, Minggu (8/8). Para peserta akan kembali mengikuti seleksi tahap akhir hingga terpilih menjadi 50 orang yang akan ditugaskan mendampingi tamu VIP perhelatan akbar se-Asia Tenggara. “Pengumuman dapat dilihat di Sekretariat KONI Sumsel Senin (9/10). Nama-nama yang sudah terpilih diwajibkan meregistrasi ulang,” jelas Wakil Ketua II KONI Sumsel Dhennie Zaenal, Minggu (8/8)

Menurut Dhennie, 300 peserta ini lulus dan memenuhi kriteria dalam ujian tahap pertama. Mereka lolos dalam tes wawancara bahasa Inggris, wawasan kebudayaan dan pariwisata Sumsel.

”Tes tahap pertama memang dilakukan dalam bentuk wawancara,” jelas Dhennie.

Selanjutnya mereka akan mengikuti tes tahap kedua yang digelar pada 20 Agustus nanti. Tes tahap kedua adalah tertulis.

Peserta diwajibkan menjawab pertanyaan dalam bahasa Inggris, tes tertulis tentang wawasan kebudayaan dan pariwisata Sumsel serta psikotes.

“Untuk itu 300 orang yang lulus wajib melakukan registrasi ulang, sebab dari 300 itu kembali kita seleksi menjadi 50 orang saja,” jelasnya.

Dhennie berharap para peserta yang nama-nama tertera di pengumuman diwajibkan mendaftar ulang di Hotel The Jaya Karta Diara Senin (9/8) pukul 18.00.”Bagi mereka yang tidak hadir dianggap mengundurkan diri,” jelasnya.

Seusai menerima 50 LO, pihaknya KONI kembali menyeleksi 10 LO. Kemungikinan akan diambil dari sisa 300 peserta yang dinyatakan lulus seleksi tahap pertama.

”Mereka bertugas membantu menyelenggarakan SEA Games dan mendampingi para tamu VIP dari negara-negara peserta,” jelasnya. (ndr)

Selasa, 10 Agustus 2010

Raker Gubernur H. Alex Nurdin Bersama Menteri P.U, Menteri Menpan, Mendagri

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Kamis (5/8) bersama Menteri PU Joko Kirmanto,
Menpan-RB EE Mangindaan dan Mendagri Gamawan Fauzi sebelum Raker III Presiden
dan Para Menteri, Gubernur serta Ketua DPRD Provinsi se Indonesia di Istana
Kepresidenan Bogor Jabar

SBY TEGASKAN KEMBALI SEAGAMES DI SUMSEL


Sumatera Selatan siap bersanding dengan DKI Jakarta, menggelar pesta olahraga dua tahunan Sea Games XXVI , Nopember mendatang.Kepastian DKI mendampingi Palembang Sumatera Selatan yang terlebih dahulu diputuskan, diumumkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono disela-sela tatap muka dengan atlit yang tergabung dalam Program Indonesia Emas (Prima ) di Pusdik Kopassus , Batujajar, Bandung Jawa Barat, Jumat petang (6/8).

Kenapa Sumatera Selatan, menurut Presiden karena Daerah ini dinilai paling siap untuk menyelenggarakan Pesta Olahraga bertaraf Internasional ini. Pada kesempatan itu Presiden secara khusus langsung menanyakan Kesiapan Sumsel kepada Gubernur Alex Noerdin " Siap ya Pak Gubernur " tanya SBY yang dijawab dengan anggukan Kepala dan kata-kata "Siap Bapak Presiden"

Kehadiran Presiden Sore itu didampingi Ibu Negara Hj.Ani Bambang Yudhoyono dan sejumlah Menteri dan disambut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Wagub Dede Yusuf serta Ketua KONI/KOI Rita Subowo sebagai Penanggung Jawab Pelaksanaan Indonesia Prima.

Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin yang didampingi Ketua KONI Sumsel Mudai Madang saat itu hadir bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang juga penyelenggara Seagames 2011 mendatang.

Dalam Sambutanya Presiden mengatakan untuk menghadapi Event-event Olahraga semua pihak diharapkan agar mempersiapkan perencanaan dengan baik karena ini merupakan syarat utama dalam meraih prestasi, Tanpa perencanaan yang baik tidak mungkin Medali Emas akan kita dapatkan.

"Syarat kita dapat meraih emas adalah harus merencanakan dengan baik. Kita akan menghadapi Asian Games XVI di Tiongkok ( China ), setelah itu SEA Games XXVI di Palembang dan Jakarta , setelah itu olimpiade di London tahun 2012. Ketiga event internasional tersebut harus terencanakan dengan baik," kata Presiden SBY.

Di tempat yang sama , Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin yang ditemui wartawan mengatakan, sejak awal Presiden SBY sudah menetapkan Palembang sebagai tempat Upacara Pembukaan dan Penutupan Sea Games -26 pada rapat terbatas di Istana Negara beberapa waktu lalu.

"Hari ini (Jumat-red) kita dengar sendiri duluan Palembang yang disebut khan..?? ..."Kata Alex Nurdin yang tidak dapat menutupi rasa gembiranya .

Lebih Lanjut Alex Nurdin mengemukakan, siap berpartner dengan Jakarta untuk mensukseskan penyelenggaraan sea Games XXVI.

" kemungkinan juga cabang yang akan dipertandingkan akan bertambah kemungkinan Palembang akan kebagian 24 cabang olahraga dari 42 cabang yang dipertandingkan"Kata Alex Nurdin lagi.

Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng menegaskan,dua tempat penyelenggara Sea Games akan lebih efissien dalam hal pendanaan "Setelah awalnya di empat provinsi kita lihat dari sisi manajemen dan pembiayaan lebih merepotkan. Dari Hasil SEA Games council meeting, negara lain juga mengeluhkan di empat provinsi. Mereka minta dikurangi karena koordinasinya susah," papar Andi.

Ia melanjutkan, "Setelah mendengar aspirasi, terutama dari negara lain, maka yang optimal adalah dua tempat. Penyelenggaraan SEA Games adalah wajah kita, jadi akan dicari yang terbaik, yaitu Palembang dan DKI Jakarta."kata Andi Malarangeng.

-Foto

-Gubernur Sumsel H Alex Noerdin bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai acara Tatap Muka dengan Atlet Indonesia Prima di Markas Kopasus Batujajar Bandung Jabar, Jum'at petang (6/8)

Senin, 09 Agustus 2010

Festival Palembang Darussalam Digelar

Senin, 9 Agustus 2010 | 15:58 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com--Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, H Marzuki Alie, membuka Festival Palembang Darussalam XII di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (8/8) malam, digelar hingga 28 Agustus.

Saat membuka festival ini, Marzuki berharap dapat melibatkan raja-raja dari daerah lain, bahkan kerajaan melayu, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. "Kegiatan seperti harus ditingkatkan lagi, dan juga diselenggarakan dengan meriah yang melibatkan para raja-raja di tanah air dan juga raja melayu di negara tetangga," ujar Ketua DPR, di hadapan Wali Kota Palembang, H Eddy Santana Putra, dan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, beserta para tokoh masyarakat Kota Palembang.

Festival yang diselenggarakan Keluarga Besar Palembang Darussalam (Kerukunan Keluarga Palembang) tersebut, merupakan acara tahunan bekerjsama dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

H Eddy Sanata Putra, Wali Kota Palembang mengatakan kesiapan untuk meramaikan dengan berbagai kegiatan di kota tertua itu, antara lain dengan menyiapkan areal yang dapat dipergunakan untuk melakukan acara seni dan budaya.

Ia berharap, ke depan kegiatan itu akan dioptimalkan dengan dukungan biaya melalui APBD Kota Palembang, sehingga dapat terselenggara dengan lebih baik lagi.

Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin menyatakan bahwa festival itu pada tahun depan bakal digeser waktu pelaksanaannya.

Menurut dia, tujuan pergeseran untuk ikut memeriahkan pembukaan SEA Games XXVI tahun 2011. "Dengan demikian kesenian daerah kita, dapat disaksikan oleh mereka yang datang dari negara tetangga sebagai kontigen olahraga di Asia Tenggara itu," kata Alex pula.

Rangkaian Festival Darussalam, antara lain Musabaqah Tilawatil Quran, lomba adzan, ngarak pengantin, mewarnai gambar bangunan bersejarah, lomba lukis nuansa islami, pancak silat, festival masakan Palembang, lomba pantun, Cerios Bebaso Palembang, dan karnaval mobil hias.

Minggu, 08 Agustus 2010

Gending hingga Glory of Sriwijaya

Sriwijaya Post - Sabtu, 7 Agustus 2010 21:43 WIB


PALEMBANG —Konsep Glory of Sriwijaya dan usulan tari Gending menjadi bagian dari acara utama opening-closing SEA Games 11 November 2011 mendatang, menjadi pembahasan utama dalam rapat antara pihak KONI Sumsel, koreografer kenamaan Denny Malik dan Dewan Kesenian Sumsel, di Ruang Pertemuan Rumah Makan Pagi-Sore, Sabtu (7/8).

Denny Malik mengusulkan konsep tentang Glory of Sriwijaya yang menyampaikan tentang masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, masa sekarang dan yang akan datang. Ia juga mengharapkan tari Gending Sriwijaya yang sangat identik dengan Sumsel akan rangkaian acara kolosal.”Tari Gending adalah tari khas Sumsel dan sudah dikenal di tingkat nasional, maka saya usulkan tari ini akan ada di acara opening-closing SEA Games,” jelas Denny.
Meski demikian Denny tetap meminta tanggapan dari para ahli seni dan budaya Sumatera Selatan. Sebab tari Gending adalah tarian khas dan menjadi ikon Sumsel. Tentunya ada beberapa hal yang perlu dibahas lebih lanjut, terutama untuk gerakan dan durasinya.
“Jika nantinya bisa dikolaborasikan dengan beberapa gerakan lainnya, maka Gending Sriwijaya sangat bagus dalam pembukaannya. Tetapi inikan sudah menjadi ikon Sumsel, sehingga harus

meminta pendapat para ahli seni dan budaya Sumsel,” jelas Denny Malik.
Sebab jika tari Gending adalah ikon Sumsel dan tidak bisa keluar dari pakemnya, maka harus ada usulan tari lain khas Sumsel. Makanya ia tidak mau merusak pakem yang ada. Tentunya butuh masukan-masukan. “Artinya ada tarian khusus khas Sumsel seperti tari piring misalnya. Namun saya tetap berharap ada tari Gending di pembukaan,” jelas Denny.

Mengenai usulan Denny ini ditanggapi oleh Pebri dari Dewan Kesenian Sumsel. Menurut ia tari gending kiranya sudah sesuai dengan khas Sumsel. Namun untuk membahas ini perlulah diadakan rapat koordinasi lanjutan. Ia juga menghimbau agar para seniman dan budayawan Sumsel dilibatkan secara penuh.
Mengenai hal ini Denny sudah memiliki komitmen bahwa dia hanyalah pengatur teknis, selebihnya ide-ide dan kreativitas adalah milik seniman dan budayawan Sumsel. Sebab menurut Denny, SEA Games adalah perhelatan se-Asia Tenggara, artinya Sumsel membawa nama Indonesia. Namun

karena pembukaan di Sumsel maka perlu kiranya menonjolkan kebudayaan dan seni khas Sumsel. Sebab pertunjukkan akan dilaksanakan secara outdoor. Artinya akan banyak melibat orang secara kolosal, semuanya akan berkaitan dengan efek teknologi.
“Di sana kita membutuhkan banyak pelaku seni, koreografer, pelatih dan penari, kostum, model, desainer, kurator dan terutama musisi tradisional dari Sumsel,” jelas Denny.
Persiapan Rampung September

Ditambahkan Wakil Ketua II KONI Sumsel Dhennie Zaenal, ditargetkan, persiapan opening-closing SEA Games rampung akhir bulan September 2011. Untuk itu Sumsel bergerak cepat, sebab waktu persiapan terbilang sangat singkat.
“Persiapan SEA Games memang harus benar-benar matang. Artinya tidak semudah membalik telapak tangan. Sebab komponen harus diperhatikan dengan detail,” kata Wakil Ketua II KONI Sumsel, Dhennie Zaenal.

Sebab menurut Dhennie, waktu yang dimiliki terbilang sangat singkat yakni kurang lebih satu tahun saja. Persiapan juga terpotong waktu puasa, sehingga maksimalnya panitia bergerak sejak bulan Oktober dan selesai pada Semptember.”September itu ditargetkan persiapan sudah matang. Sehingga waktu 2 bulan kita itu adalah tahap penghalusannya. Terutama untuk acara opening-closingnya,” jelas Dhennie.(ndr)

Fase Kolonialisme

Setelah jatuhnya Kesultanan Palembang Darussalam pasca kalahnya Sultan Mahmud Badaruddin II pada pertempuran besar yang melibatkan Jendral de Kock, Palembang nyaris menjadi kerajaan bawahan. Beberapa sultan setelah Sultan Mahmud Badaruddin II yang menyatakan menyerah kepada Belanda, berusaha untuk memberontak tetapi kesemuanya gagal dan berakhir dengan pembumihangusan bangunan kesultanan. Setelah itu Palembang dibagi menjadi dua keresidenan besar, dan pemukiman di Palembang dibagi menjadi daerah Ilir dan Ulu.

Fase Kesultanan Palembang Darussalam

Hancurnya Majapahit di Jawa secara tidak langsung memberikan andil pada kekuatan lama hasil dari Ekspedisi Pamalayu di Sumatera. Beberapa tokoh penting di balik hancurnya Majapahit seperti Raden Patah, Ario Dillah (Ario Damar), dan Pati Unus merupakan tokoh-tokoh yang erat kaitanya dengan Palembang. Setelah Kesultanan Demak yang merupakan pengganti Majapahit di Jawa berdiri, di Palembang tak lama kemudian berdiri pula Kesultanan Palembang Darussalam dengan "Susuhunan Abddurrahaman Khalifatul Mukmiminin Sayyidul Iman" sebagai raja pertamanya. Kerajaan ini mengawinkan dua kebudayaan, maritim peninggalan dari Sriwijaya dan agraris dari Majapahit dan menjadi pusat perdagangan yang paling besar di Semenanjung Malaka pada masanya. Salah satu raja yang paling terkenal pada masa ini adalah Sultan Mahmud Badaruddin II yang sempat menang tiga kali pada pertempuran melawan Eropa (Belanda dan Inggris).

Fase Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Setelah keruntuhan Sriwijaya, tidak ada kekuasaan besar yang mengendalikan kota. Pada masa itu di Palembang dan sekitarnya bermunculan kekuatan-kekuatan lokal seperti kelompok Panglima Bagus Kuning di hilir Sungai Musi, kelompok Si Gentar Alam di daerah perbukitan, kelompok Tuan Bosai dan Junjungan Kuat di daerah hulu Sungai Komering, kelompok Panglima Gumay di sepanjang Bukit Barisan, dan sebagainya.[rujukan?] Selain itu beberapa pedagang Tiongkok menjadikan kota ini sebagai pangkalan perdagangan mereka. Orang Laut juga menjadikan Palembang sebagai markas mereka sebagai bajak laut.

Pada fase inilah muncul pangeran Sriwijaya yang terakhir, Parameswara. Setelah penyerangan Majapahit ke Palembang, Parameswara bersama Sang Nila Utama pergi melarikan diri ke Tumasik. Di sana ia membunuh gubernur Tumasik yang berkebangsaan Thai. Sewaktu pasukan Thai akan menyerang Tumasik, Parameswara bersama pengikutnya pindah ke Malaka di Semenanjung Malaya, dan mendirikan Kerajaan Malaka. Parameswara memeluk Islam untuk menikahi putri Samudera Pasai dan mengganti namanya menjadi Sultan Iskandar Syah. Malaka berkembang pesat pada abad ke-15 sehingga Parameswara menjadi sebagai penguasa tunggal perairan Selat Malaka dan sekitarnya, bahkan Palembang akhirnya berada di bawah pengaruhnya.

Fase Kerajaan Sriwijaya

Prasasti Kedukan Bukit berangka 682 Masehi merupakan prasasti tertua yang ditemukan di Palembang. Prasasti ini menceritakan adanya pasukan besar yang datang dari Minanga Tamwan dengan perasaan suka cita. Sejarawan merujuk angka pada prasasti ini sebagai hari lahir Sriwijaya, walaupun kemungkinan Palembang telah menjadi ibukota kerajaan sebelum tahun tersebut.

Pada periode 850 - 1025 Masehi, Palembang merupakan kota terkaya di Asia Tenggara, hal ini seiring dengan kemakmuran perdagangan Kerajaan Sriwijaya. Selain menjadi pusat perdagangan Timur Jauh, pada masa ini Palembang juga menjadi pusat pengajaran agama Buddha. Para pelajar dari Tiongkok banyak singgah di kota ini untuk mempelajari agama Buddha sebelum melanjutkannya di India.

Pada tahun 990, Dharmawangsa dari Kerajaan Medang menyerang Palembang. Pada penyerangan ini istana kerajaan diserbu dan Palembang luluh lantak. Namun Culamanivarmadeva, raja yang berkuasa ketika itu, dapat menguasai keadaan dan memukul balik pasukan Jawa untuk kembali ke Medang. Palembang yang makmur itu kembali mendapat serangan dari pihak asing. Rajendra Chola dari Kerajaan Chola menjarah Palembang pada tahun 1025. Setelah menghancurkan Palembang dan menawan rajanya, pasukan Chola menjarah harta kerajaan yang melimpah ruah sebagai rampasan perang.

Dengan penyerangan ini situasi kerajaan tidak terkendali yang berakibat pindahnya ibukota Sriwijaya ke Jambi. Sejak kepindahan ini Palembang hanya menjadi kota pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing. [4]

Sekarang

Kota Palembang telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai "Kota Wisata Air" pada tanggal 27 September 2005. Presiden mengungkapkan bahwa Palembang dapat dijadikan kota wisata air seperti Bangkok di Thailand dan Phnom Penh di Kamboja. Tahun 2008 Kota Palembang menyambut kunjungan wisata dengan nama "Visit Musi 2008".

Palembang

Kota Palembang adalah salah satu kota besar di Indonesia yang juga merupakan ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke Jambi. Bukit Siguntang, di bagian barat Kota Palembang, hingga sekarang masih dikeramatkan banyak orang dan dianggap sebagai bekas pusat kesucian di masa lalu.

Palembang merupakan kota tertua di Indonesia, hal ini didasarkan dari prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya pada tanggal 16 Juni 682 Masehi[2]. Maka tanggal tersebut dijadikan patokan hari lahir Kota Palembang.

Kota ini diserang beberapa kali oleh kekuatan asing, dimana kerusakan terparah terjadi saat penyerangan pasukan Jawa tahun 990 dan invasi kerajaan Chola tahun 1025. Namun sekarang kota ini tengah berbenah dan semakin mempercantik diri untuk menjadi sebuah kota internasional.

Kota Palembang sendiri sampai saat ini menjadi pusat wisata air terindah yang berjuluk "Venice of the East".