Rabu, 13 Oktober 2010

Wisatawan Nusantara Mendominasi


PDF Cetak E-mail
Sumber Sumatera Express Rabu, 13 Oktober 2010 00:27
Angka kunjungan wisatawan cukup mengalami peningkatan sepanjang tahun 2008-2009. Ini survei yang dilakukan di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II oleh Badan Pusat Statistik Kota Palembang. Wisatawan Nusantara mendominasi kunjungan tersebut dibanding dengan wisatawan mancanegara.
Menurut Kepala BPS Palembang, H Tarjono Santopawiro, tahun 2008 angka kunjungan wisatawan Nusantara mencapai 2.484.560 orang. Pengunjung ini meliputi dari seluruh wilayah di Indonesia. Sementara wisatawan Mancanegara mencapai 15.751 orang dan jumlahnya di tahun 2009 mengalami penurunan.
“Keberadaan Sungai Musi dan Jembatan Ampera sebagai ikon Palembang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Nusantara dan mancanegara. Termasuk pula aset-aset wisata lainnya yang meliputi Pulau Kemaro, dan hasil kerajinan masyarakat Palembang,” ungkapnya.
Tahun 2009 kunjungan wisatawan Nusantara mencapai 2.544.585 orang dan Mancanegara mengalami penurunan menjadi 6.952 orang. Penyebab turunnya jumlah wisatawan luar negeri datang ke Palembang karena faktor keamanan. Khususnya dampak dari aksi terorisme yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.
“Wisatawan Mancanegara yang datang ke Palembang itu meliputi Malaysia, Singapura, Cina, Hong Kong, Thailand, Jepang dan Afrika. Nah, wisatawan Nusantara ada dari Bengkulu, Medan, Jambi, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Batam, dan wilayah Kalimantan,” bebernya.
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke Palembang, diiringi pula dengan menjamurnya penyediaan kamar hotel. Tercatat ada 18 hotel berbintang yang tersebar di tahun 2008. Sedangkan hotel yang nonbintang ada 97 unit terhitung sepanjang tahun 2009 sesuai survei BPS.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Palembang, Baharuddin Ali menjelaskan, pihaknya optimis angka kunjungan wisatawan akan mengalami peningkatan. Khususnya dengan penyelenggaraan SEA Games.
“Kita optimistis kunjungan wisatawan luar akan meningkat. Apalagi Palembang akan menjadi tuan rumah Sea Games. Segala persiapan telah dilakukan, mulai dari pembenahan fasilitas wisata air, khususnya Sungai Musi dan Jembatan Ampera,” kata Baharuddin beberapa waktu lalu.(mg27)


Fokus Fondasi, Butuh 175 Ton Besi

Sumber Sumatera Express
PDF Cetak E-mail

Pengerjaan venues-venues SEA Games XXVI 2011 di kawasan Jakabaring terus berlangsung. Tahapan yang dilaksanakan tidak merata. Ada yang masih penimbunan, pemancangan tiang, pembangunan fondasi dan lainnya. Secara keseluruhan, semua tahapan pengerjaan sekitar 10 persen.
Ir Tedjo Kuntjoro, project manager PT Prambanan Dwipaka, kontraktor pengembang lapangan tembak, kolam renang dan stadion atletik mengemukakan hal itu, kemarin. “Kalau fisik yang sudah ada sekarang baru sekitar 10 persen. Sekarang sedang mulai menyusun struktur fondasi bawah venues-benues itu,” bebernya.
Pengerjaan struktur fondasi bagian bawah inilah yang lumayan lama memakan waktu. Bisa 3-4 bulan, setelah itu pekerjaan selanjutnya bisa dilakukan dengan sangat cepat. “Kita optimistis akhir Juni semua venues selesai,” bebernya.
Diungkapkan Tedjo, pembangunan ketiga venues SEA Games memerlukan cukup banyak besi. Untuk stadion atletik, struktur bangunan memerlukan sekitar 50 ton besi. “Kolam renang perlu 75 ton dan lapangan tembak sama seperti atletik, memerlukan 40-50 ton besi. Saat ini, besi yang kita perlukan sedang dalam perjalanan darat ke Palembang,”tuturnya.
Untuk stadion atletik, tiang stadion dipancang semua. Para pekerja sedang marking untuk lintasan lari. Setelah pembuatan lintasan rampung, barulah dilakukan pengerjaan fisik lain. “Inti sebenarnya barengan. Sembari mengerjakan lintasan larinya, kita juga persiapkan yang lain. Sehingga serentak selesainya,” kata Tedjo.
Sementara, kolam renang masih dalam penggodokan dan pematangan desain bangunan. Pasalnya, venues ini juga harus jadi dengan standar internasional. “Kalau untuk lahan, baru tertimbun 40 persen. Sembari penimbunan terus berjalan, kita juga terus bangun struktur bangunan yang bisa dibangun,” katanya.
Pemancangan tiang sendiri akan dimulai pada minggu ini. Sebagian lahan untuk kolam renang memang belum bisa ditimbun karena ada padi masyarakat yang belum panen. Khusus lapangan tembak, dalam waktu dekat segera dilakukan pemancangan tiang. Saat ini, menurut Tedjo, para pekerja yang didatangkan dari Jawa sudah mencapai 100 orang.
“Secara bertahap, semuanya akan kita datangkan. Saat ini, mereka bekerja masih dalam satu shift,”cetusnya. Dimulai pukul 07.00 WIB dan stop kerja pukul 22.00 WIB. Namun, operasional pekerja akan disesuaikan dengan progress pembangunan venues. “Kalau memang diperlukan kerja siang malam, kita akan bagi mereka akan lebih maksimal. Pokoknya, pertengahan tahun depan semua selesai,”tukas Tedjo.
Pantauan koran ini kemarin, hingga sore kemarin para pekerja terlihat masih mengerjakan tugas masing-masing. Baik di lokasi venues atletik, kolam renang, lapangan tennis. Begitu pun penimbunan lahan untuk wisma atlit, lapangan tembak dan pengerukan danau di bagian belakang GOR Sriwijaya Jakabaring.
Terpisah, Kepala Dinas PU Cipta Karya, Ir Rizal Abdullah menyatakan, saat ini pembangunan semua venues sudah berjalan. Diharapkan, dalam sebulan ada peningkatan progress pengerjaan 11,1 persen. Dengan begitu, target rampung Juni bisa tercapai. “Beberapa venues bahkan akan selesai April,”imbuhnya. Yang belum mulai fisiknya saat ini tinggal lapangan tembak dan wisma atlet.(46)

Mayoritas Judoka Muda di SEA Games

JAKARTA - Tim nasional judo yang diturunkan di SEA Games XXVI/2011 akan beranggotakan mayoritas judoka belia. Mereka akan dipadukan dengan sejumlah atlet senior dengan meraih target juara umum pada multieven antarbangsa Asia Tenggara itu. Mereka beranggotakan 32 orang yang terdiri dari 18 judoka pria dan 14 wanita. Sejak Februari lalu, mereka digembleng di pelatnas judo yang dilangsungkan di Ciloto, Puncak, Kabupaten Bogor.

"Saat ini, 80 persen judoka yang disiapkan untuk SEA Games berumur 15-20 tahun. Tujuan kami menyiapkan atlet muda adalah untuk regenerasi," ungkap Ferry Pantouw, wakil manajer tim nasional judo saat ditemui di Kantor KONI, kemarin (11/10). Mantan atlet judo nasional itu mengakui, memang kekuatan para judoka tersebut di atas kertas masih ada di bawah Thailand dan Vietnam.

Tapi, jalan itu harus ditempuh demi masa depan prestasi judo Indonesia. Karena, pembinaan tidak bisa instan. Kendati demikian, Ferry menyatakan, PB PJSI telah menyiapkan sejumlah langkah agar tim yang sebagian besar diisi darah muda itu mampu tampil kompetitif di SEA Games. Selain melakukan pelatnas jangka panjang, pihaknya juga telah mendatangkan Yang Ji-hoon, pelatih asal Korea Selatan (Korsel).

Tak hanya itu, otoritas olahraga judo di Indonesia itu juga sudah merencanakan sejumlah program bagi para judoka tersebut. Pada 17 Oktober nanti sampai Desember mendatang, sebagian dari mereka, sepuluh judoka pria, dan delapan wanita akan dikirim ke Korsel untuk mengikuti training center (TC). Dana menjadi alasan kami tidak memberangkatkan semua judoka.

Lalu, pada Desember juga akan dilangsungkan Kejurnas Judo Senior di Surabaya. "Hasil kejurnas itulah yang akan dijadikan patokan untuk melakukan promdeg (promosi degradasi)," paparnya. Berikutnya, Januari-Maret 2011 TC kedua digelar di Korsel atau Tiongkok. Tim inti yang beranggotakan delapan judoka pria dan delapan wanita akan dipilih setelah Kejuaraan Judo Asia Tenggara, Mei 2011.

Tim inti inilah yang akan diberangkatkan TC tahap ketiga, Juni-September tahun depan. Sementara itu, posisi mengenai posisi Krisna Bayu, judoka pria terbaik yang masih dalam taraf pemulihan cedera otot belakang lutut, Ferry menyerahkan sepenuhnya kepada Bayu sendiri. "Kalau Bayu siap turun, dia pasti akan masuk pelatnas.

Dia masih kami andalkan mendapat emas," ucapnya. Di sisi lain, Krisna Bayu, judoka peraih satu-satunya emas di SEA Games XXV/2009 Laos, menegaskan niatnya untuk terus membela Merah-Putih di SEA Games tahun depan. "Kondisi saya terus membaik, dan saya akan kembali tampil di SEA Games Indonesia," paparnya.(nar/jpnn)

Sepakbola Wajib Sumbang Emas di SEA Games

Muchamad Syuhada - Okezone
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng/ Foto: Koran SI

JAKARTA – Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng kembali mengingatkan target yang harus dicapai Timnas Indonesia di perhelatan SEA Games 2011 nanti.

Andi yang hadir dalam acara penandatanganan nota kesepahaman 57 perusahaan BUMN dengan beberapa induk organisasi olahraga pada Selasa (12/10/2010) di gedung kementerian BUMN, berulang kali menyatakan target di SEA Games 2011 adalah menjadi juara umum sekaligus menggondol medali emas dari cabang sepakbola.

“Emas dari sepakbola itu wajib. Juara umum tanpa juara di sepakbola ibarat makan lauk tanpa garam,” seru Andi.

Andi juga sedikit menyinggung permohonan dana tambahan sebesar Rp1,4 triliun yang diajukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kepada komisi RI Komisi X DPR RI pekan lalu.

"Anggaran untuk Menegpora cuma Rp1,5 triliun, itu juga harus dibagi untuk olahraga serta kegiatan kepemudaan. Jadi tidak mungkin kami bisa membantu jika PSSI menganggarkan Rp1,4 triliun," tuturnya kepada wartawan. (msy)

Inilah Daftar Nama BUMN dan Cabornya

JAKARTA, Kompas.com - Guna mendukung Program Indonesia Emas (Prima), induk organisasi perseta SEA Games XXVI resmi mengadakan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Inilah daftar BUMN yang siap mendukung beberapa cabang olahraga:

1. Judo - PT Bank Tabungan Negara
2. Baseball dan Softball - PT Asuransi Jasa Raharja.
3. Renang - PT Jasindo
4. Taekwondo - PT Bank Bukopin
5. Pencak Silat - PT Askes
6. Atletik - PT Bank Mandiri
7. Judo - PT Perusahaan Pengelola Aset
8. Tenis Meja - PT Angkasa Pura I
9. Wushu - PT Angkasa Pura II
10. Angkat Besi - PT Kereta Api Indonesia
11. Dayung - PT Pelindo I
12 Layar - PT Pelindo II
13. Ski Air - PT Pelindo III
14 Diving - PT Pelindo IV
15. Tinju - PT Pupuk Srwidjaja
16. Futsal/anggar/angkat besi/angkat berat/panjat tebong/taekwondo -PT Perkebunan Nusantara 1-XIV dan PT RNI
17. Kano - Perum Jasa Tirta I
18 Kano - Perum Jasa Tirta II
19. Panahan - Perum Perhutani
20. Bulu tangkis - PT Smen Gresik Persero Tbk
21. Balap Sepeda - PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk
22. Boling - Perusahaan Gas Negara Persero Tbk
23. Bulu tangkis - PT Pertamina Persero
24 Balap Sepeda - PT Telkomsel
25. Sepak bola : PT Tambang Batu Bara Bukit Asam persero Tbk
26. Catur - PT PLN persero
27 Bridge - PT Timah Persero Tbk
28. Menembak - PT Pindad
29. Basket - PT Krakatau Steel
30. Boling - Perum Pegadaian
31. Biliar - PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk
32 Renang - PT Jasa Marga Persero Tbk
33. Tenis Meja - PT Pos Indonesia
34. Kempo - PT Antam Persero Tbk
35 Senam - PT Jamsostek Persero
36. Paralayang - PT Dirgantara Indonesia
37. Polo Air - PT Pal Persero, PT DKP Persero, PT DKS Persero
38. Dragon Boat Race - PT ASDP Persero

Jelang SEA Games XXVI Jakarta dan Palembang Minta SKep Turun

JAKARTA, KOMPAS.com - DKI Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah SEA Games XXVI yang dihelat tahun 2011 mengharapkan Surat Keputusan (SKep) mengenai kepastian pembagian cabang olahraga segera dikeluarkan. Pasalnya hal tersebut terkait erat dengan penyusunan anggaran dana, baik rehabilitas ataupun pembangunan venue baru.

Hal tersebut diungkapkan Deputi I Indonesia SEA Games Organization Committee (INA-SOC), Djoko Pramono, selepas rapat bersama cabor peserta SEA Games XXVI di Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010).

"Baik Jakarta maupun Palembang meminta kepada saya supaya SKep segera diterbitkan karena mereka harus segera mangajukan anggaran APBD dan APBN," ujar Djoko.

Pembagian cabor sebelumnya telah dilakukan dalam SEA Games Sport and Rules Committee di Hotel Mulia, 27 September lalu dan menyimpulkan 22 cabor dihelat di Jakarta serta 21 cabor lainnya di Palembang (dengan pertimbangan cabor sepak bola di dua kota). Namun sampai saat ini jumlah tersebut masih kemungkinan akan berubah karena belum ada SKep resmi sebagai bentuk perlindungan hukumnya.

"Saat ini masih dibicarakan antara PB, deputi I dan provinsi karena khusus untuk Jakarta ada beberapa cabor yang tidak diselenggarakan di Jakarta. Misalnya cabor anggar yang semula rencananya digelar di Tenis Indoor Senayan akan dipindah ke Universitas Indonesia, Depok. Ini berarti ada tidak bisa mengambil dana dari APBD DKI Jakarta," papar Djoko.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia menegaskan, rencananya total anggaran sebesar Rp 70 milar akan dialokasikan dari APBN untuk cabor di luar DKI Jakarta. Selain mengenai SKep, dalam rapat tersebut juga membahas perihal kelengkapan data atlet pelatnas SEA Games XXVI berupa hasil tes fisik dan tes kesehatan yang digunakan untuk melengkapi handbook. Nantinya akan ada 42 handbook berisi data atlet sesuai cabor SEA Games XXVI.

Penulis: Angelina Merlyana Ladjar | Editor: Aloysius Gonsaga Angi Ebo

Induk-induk Cabang Olahraga Dapat Dukungan BUMN

TEMPO Interaktif, Jakarta - Induk-induk organisasi cabang olahraga yang akan berlaga di SEA Games XXVI tahun depan mendapatkan dukungan finansial dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal itu ditandai dengan adanya penandatangan nota kesepahaman antara para BUMN dengan induk cabang olahraga terkait pada Selasa (12/10).


Menteri BUMN, Mustafa Abu Bakar, menyatakan kerja sama itu merupakan bagian dari upaya untuk menyukseskan SEA Games XXVI. Seperti yang diinstruksikan Presiden sebelumnya, kata dia, sukses SEA Games XXVI ada tiga, yaitu sukses penyelenggaraaan, sukses kejuaraan dan sukses ekonomi.

"Partisipasi BUMN ini adalah sukses untuk kejuaraan atau prestasi. Untuk mendukung kualitas para atlet sehingga perolehan medali dapat lebih baik," kata Abu Bakar. Rencana pemberian bantuan pembinaan atlet dalam bentuk sponsorship ini sebenarnya sudah didengungkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng sejak tahun 2009 silam, saat dia mendampingi kontingen Indonesia di SEA Games XXV Laos.

Kala itu, Andi menjanjikan agar setiap induk cabang olahraga dinaungi satu BUMN sebagai sponsor. Hal itu kemudian terealisasi saat ini. "Sebagai fasilitator, kami berusaha menjodohkan masing-masing cabor sesuai kebutuhan mereka masing-masing," katanya.

Secara khusus, melalui kesepakatan ini setiap BUMN akan mensponsori setiap kegiatan yang digelar induk cabang olahraga. Mustafa menambahkan bahwa secara lebih konkret akan terdapat bentuk kerja sama lain berbentuk promosi bagi atlet berprestasi untuk bekerja di BUMN sesuai keahlian mereka masing-masing. "Atlet berprestasi yang cocok jadi pegawai dan belum mempunyai pekerjaan akan kita tampung sesuai dengan keahlian," ujar Mustafa.

Beberapa contoh pembinaan yang dilakukan antara lain pembinaan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dipegang oleh PT Telekomunikasi Indonesia bersama dengan anak perusahaannya PT Telkomsel. Selain itu, ada PT Pertamina yang membina cabang bulutangkis, PT Pos Indoanesia yang membina tenis meja, serta PT Tambang Batubara Bukit Asam yang mendapat jatah membina sepak bola nasional.

Secara keseluruhan terdapat 37 BUMN yang turut serta dalam penandatangan nota kesepahaman. Masih tersisa beberapa cabang olahraga seperti berkuda, golf, serta sepatu roda yang belum dinaungi satu BUMN tertentu.

EZTHER LASTANIA

PSSI Harapkan Bantuan BUMN Jangka Panjang



KOMPAS.COM/HAMZAH
Nugraha Besoes

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen PSSI Nugraha Besoes mengharapkan bantuan dari BUMN kepada PSSI dapat bersifat jangka panjang dan tidak hanya untuk sekadar ajang SEA Games semata.

Seperti diketahui, tadi pagi Kementerian BUMN bersama PSSI dan cabang-cabang olahraga lainnya melakukan penadatanganan MOU. Isinya adalah BUMN memberikan sokongan dana kepada cabang-cabang olahraga tersebut untuk berpartisipasi di ajang SEA Games.

PSSI sendiri mendapat bantuan dari 20 BUMN, lima di antaranya untuk sepak bola. Adapun sisanya untuk futsal. Targetnya yang diberikan adalah PSSI dapat membawa timnas meraih medali emas.

"Kita belum lihat apa sih bantuan dana itu. Kalau hanya untuk SEA Games saja kan sayang. Mendingan jangka panjang sekaligus sehingga kita bisa membuat perencanaan menyeluruh untuk nanti diajukan kepada mereka," kata Besoes di kantor PSSI, Selasa (12/10/2010).

Senada dengan Besoes, Ketua Umum Nurdin Halid juga mengatakan hal yang sama. Menurut Nurdin, alangkah baiknya jika dana itu digunakan untuk pembinaan pemain muda.

"Sebetulnya bantuan itu saya prioritaskan untuk pembinaan usia dini. Tapi ternyata, setelah saya baca perjanjiannya untuk meraih medali emas di SEA Games. Sementara PSSI dan pemerintah sudah menyiapkan dana untuk itu. Jadi saya pikir dana dari BUMN ini untuk memperkuat," sebut Nurdin.

Lima BUMN yang memberikan dana kepada PSSI adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Pertamina, PT Telkom, PT Tambang Batubara Bukit Asam, dan PT Semen Padang.

Minggu, 10 Oktober 2010

Festival Musi Ditunda Akibat Kurang Dana

Robert Adhi Ksp/KOMPAS
ilustrasi

PALEMBANG, KOMPAS.com--Festival Musi yang semula dijadwalkan berlangsung akhir Oktober ditunda sampai Desember karena panitia kekurangan dana akibat sponsor yang akan mendukung acara itu belum memastikan realisasi komitmen mereka.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Palembang Baharuddin Ali, di Palembang, Sabtu, mengatakan, saat ini alokasi dana dari APBD Kota Palembang untuk kegiatan tersebut hanya sebesar Rp300 juta.

"Padahal idealnya perhelatan wisata tersebut memerlukan biaya sekitar Rp3 miliar," katanya.

Ia menjelaskan, kekurangan dana untuk pelaksanaan kegiatan lomba perahu naga, bidar prestasi, dan kapal motor hias tersebut akan dicukupi pihak ketiga.

Namun, kata dia, hingga akhir minggu pertama Oktober belum ada kepastian yang telah disampaikan sponsor tersebut.

Menurut Baharuddin, pihaknya terpaksa menunda pelaksanaan ajang wisata dan budaya tahunan di Sungai Musi yang diikuti sejumlah utusan provinsi di Indonesia tersebut.

Ia mengatakan, meskipun ditunda, sejumlah calon peserta festival yang akan mengikuti lomba perahu naga sudah survei lokasi ke Palembang.

Hal itu, kata dia, membuktikan bahwa peserta yang datang dari berbagai provinsi serius akan mengikuti festival tersebut.

Dia menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan kepada sejumlah daerah yang menyatakan kesiapan mereka ikut kegiatan tersebut terkait dengan penundaan ajang wisata itu.

Provinsi Jambi, Riau, dan Kalimantan Barat merupakan sejumlah daerah yang menyatakan akan mengirim tim utama pada kegiatan tersebut.

Baharuddin menambahkan, pihaknya juga telah mengundang perwakilan dari Malaysia, Thailand, dan Brunei untuk hadir sebagai peserta Festival Musi.

Penulis: Jodhi Yudono | Editor: Jodhi Yudono | Sumber : ANT

Awal 2011, Serentak Pembekalan

Sumber : Sumatera Express
PDF Cetak E-mail

Waktu pelaksanaan SEA Games XXVI November 2011 tak akan terasa lama. Sejak saat ini tersisa sekitar satu tahun. Panitia pelaksana Sumsel terus mempersiapkan diri. Salah satunya menyangkut para pendukung suksesnya even bertaraf internasional yang diikuti 11 negara tersebut.
“Hingga akhir tahun ini, kita fokus melengkapi perangkat/personel yang diperlukan. Baru awal tahun depan (2011, red) kita mulai dengan pembekalan dan pelatihan serentak masing-masing,” tutur sekretaris ketua panitia pelaksana SEA Games Sumsel, Apriza Yunada di Kantor KONI Sumsel, kemarin (8/10).
Seleksi yang sudah dilakukan untuk liaison officer (LO) dan asisten pelatih tari Denny Malik. Khusus LO yang terpilih, sekitar 80 persen memang berstatus mahasiswa dan mahasiswi. Mereka nantinya akan dibagi-bagi. Ada yang memandu tamu VVIP, atlet dan officer (ofisial dan pelatih).
Kemampuan berbahasa Inggris menjadi modal utama untuk seorang LO. “Makanya, tes pertama yang kita lakukan adalah wawancara dan bahasa Inggrisnya,”tutur Apriza. Minimal untuk tiap cabor (cabang olahraga) dipandu dua LO. Secara bertahap, akan dilakukan seleksi untuk para penari yang dilibatkan pada open and closing ceremony SEA Games.
“Kemungkinan mulai minggu depan sudah mulai seleksi. Bisa dari pelajar, kalangan umum dan lainnya,”jelasnya. Selain itu, dilibatkan pula personel paduan suara, paskibraka dan para Bujang Gadis, Cici Koko, Puteri Sumsel, dan Duta Pariwisata. Kata Apriza, semua ambil bagian karena setidaknya diperlukan dukungan personel pelaksana 1500 orang untuk menyukseskan even akbar ini.
Para LO akan mengikuti pembekalan selama tiga bulan. Meliputi pengetahuan budaya, olahraga, kepribadian, psikologis dan lainnya. Sementara untuk asisten pelatih tari nantinya akan mendapat pembekalan sendiri dari Denny Malik. “Masing-masing mereka mungkin akan membantu menghandle 30-50 orang penari,”cetusnya.
Latihan tiga bulan pertama kemungkinan tidak terlalu intensif. Namun, tiga bulan jelang hari H, latihan persiapan akan intensif berlangsung setiap hari.”Kita tentu tidak ingin gagal sebagai tuan rumah yang baik. Jadi, selain sukses prestasi juga sukses penyelenggaraan,”pungkas Apriza.(46)

Kuncinya, Dasar Tari

Sumber Sumatera Express
PDF Cetak E-mail
Jumat, 08 Oktober 2010 23:44
Kartini Lanasari, akrab disapa Titin, salah seorang di antaranya. Hingga kemarin, ia dan rekan-rekannya belum mendapatkan kabar apakah lolos seleksi atau tidak. “Kalau memang terpilih, alhamdulillah. Seneng sekali, artinya bisa membantu menyukseskan SEA Games,” katanya ramah.
Saat seleksi beberapa waktu lalu, ia membawakan tari Kipas bersama tujuh orang temannya. Gadis kelahiran Palembang, 29 April 1988 lalu, mengaku tari sudah menjadi bagian dalam hidupnya.
Ia belajar tari sejak duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). “Sekarang, saya sudah menjadi pelatih tari, merangkap peñata busana, dan make up juga,” bebernya.
Dukungan moril dan materiil dari keluarga yang membuat ia tetap eksis di dunia tari. Total, ada sekitar 15 tarian yang ia kuasai. Semua gerakannya hapal luar kepala. Seperti Serampang Dua Belas, Tanggai, Gending, Lilin Siwa, Pagar Pengantin, Gambyong, Zapin. Tak hanya dari Sumsel, tapi juga Jawa.
Kalau tari modern, tak terlalu banyak yang ia kuasai. “Terpenting punya dasar tari, tidak sulit untuk menyesuaikan diri,” cetus honorer di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kota Palembang itu. Ia pernah melatih sekaligus 35 orang penari sewaktu Sumsel menjadi tuan rumah PON XVI 2004 lalu. Saat ini, Titin tergabung sebagai pelatih tari di Sanggar Rumah Elok.
Namun, ia juga membuka sanggar sendiri di rumahnya Jl Jend A Yani, Lr Amal Rakyat, RT 22 RW 08, No 41, Kelurahan 14 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II yang didirikannya Oktober 2009. Namanya sanggar Aura Management. Ada sekitar 17 murid yang ia bina.
Titin tak sendiri, ia mempunyai asisten. Mendukung usahanya, sulung dari lima bersaudara pasangan Dra Harnani dan Juman Astri BSc Spd itu, punya koleksi busana sendiri.
Untuk busana tradisional ada 10 set baju tari Gending. Sedang busana kreasi ada tujuh macam. Mengenai persiapannya menjadi asisten tari Denny Malik, ia terus mengasah kemampuan dan mencari gerakan-gerakan baru tari. Termasuk belajar kepada beberapa senior di bidang ini.
Ia juga melihat, prospek profesi penari sama saja dengan profesi lainnya. “Yang penting, harus diseriusi dan tidak setengah-setengah,” imbuh Titin. Ia sendiri dengan menekuni tari sudah melanglang buana. Selain di beberapa kota besar di Indonesia juga sering tampil di luar negeri. Sebut saja ke Beijing dan Singapura.
Calon asisten pelatih tari lainnya, Yeyen Anjar Watty mengaku jika seorang penari haruslah menguasai teknik, gerak olah tubuh yang dibarengi etika, dan attitude (prilaku) yang baik. “Jadi harus ramah dan sopan santun saat menari,” ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, menari merupakan pekerjaan yang mulia. Tidak bisa dilakukan asal-asalan. Saat menari, seseorang harus melakukannya dengan hati, sehingga gerakan tari mengalir dan enak disaksikan oleh penonton.
“Istilahnya itu, aura dan wajah sejalan dengan gerakan yang dilakukan,” ungkapnya. Penari juga memiliki andil untuk melestarikan adat dan budaya suatu daerah yakni tari khas daerah.
Pasalnya, jika tidak ada yang belajar atau melestarikannya lama-kelamaan tari daerah itu lama kelamaan akan pudar dan hilang. “Yang jelas, agar dapat menjadi penari yang baik, kita harus mempunyai kemauan untuk maju, kemudian bekerja keras,” terang gadis kelahiran 5 Oktober 1984 itu.
Oleh karena itu, sambungnya, meski sudah berlatih tari selama kurang lebih 19 tahun, pertama kali saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). Hingga sekarang ia masih terus berlatih dan mengasah kemampuan tarinya.
Selain berlatih tari di sanggar tari Rumah Elok dan pariwisata binaan Geger Sentosa, ia juga kerap berlatih di rumah. Persiapan pelaksanaan SEA Games mendatang, ia terus memperbanyak refrensi gerakan tari dari sejumlah daerah lain.
Pasalnya, terang Yeyen, Sumsel memiliki beragam budaya dan sejarah yang bisa diangkat menjadi gerakan tari. “Jadi tinggal lagi bagaimana kita mengatur gerakan tersebut agar menjadi padu,” jelas Yeyen.
Nah, mengenai statusnya yang terpilih menjadi pelatih tari untuk acara SEA Game mendatang, Yeyen mengaku jika itu menjadi suatu tantangan sekaligus tanggung jawab besar yang harus ia emban.
Tidak mudah untuk melatih penari dalam jumlah yang banyak agar menjadi padu. Namun, ia yakin berkat kerjasama yang baik termasuk dengan koreografi tari sekelas Deni Malik akan membuat pekerjaannya lebih ringan. “Saya bangga bisa bekerja sama dengan mas Deni (Deni Malik, red). Mungkin bisa menimba ilmu dan belajar lebih banyak darinya,” tukas Yeyen.(46/mg13)