Jumat, 27 Agustus 2010

Jakabaring Dipasok Listrik Mandiri


Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Sumsel Robert Heri
Sriwijaya Post
PALEMBANG - Untuk memastikan pasokan kelistrikan di Sumatera Selatan (Sumsel) aman sehingga tidak ada pemadaman menjelang SEA Games XXVI 2011, Pemprov Sumsel berusaha mempercepat pembangunan pembangkit listrik di Sumsel. Selain membangun pembangkit 7x4 MW di kawasan Sport City Jakabaring, juga dibangun belasan pembangkit lainnya yang tersebar dibeberapa daerah di Sumsel.

Selain itu, geothermal atau panas bumi di Provinsi Sumsel yang terletak di kawasan Rantau Dedap Desa Segamit Kecamatan Semende Darat Ulu Kabupaten Muara Enim yang akan dibangun pembangkit dengan kapasitas 1.000-1.200 MW juga ditender secara Internasional.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Sumsel Robert Heri mengatakan, pasokan listrik pada saat pelaksanaan SEA Games sangat penting. Untuk itulah, kondisi kelistrikan harus dipastikan aman yakni dengan mempercepat proses pembangunan pembangkit baik itu yang akan dibangun di kawasan Jakabaring dengan kapasitas 7x4 MW maupun pembangkit lainnya.

“Kita harus pastikan kondisi listrik pada saat SEA Games aman. Sebab, masalah listrik ini sangat penting untuk kesuksesan SEA Games di Sumsel,” ujar Robert, di Palembang, kemarin.

Selain merencanakan pembangunan pembangkit berkapasitas 7x4 MW di Jakabaring, menurut Robert, pihaknya juga memantau perkembangan rencana pembangunan pembangkit yang telah terlaksana saat ini. Diharapkan, semua pembangkit tersebut dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Pasalnya, sedikitnya ada 11 pembangunan pembangkit yang telah dilaksanakan seperti PLTU Pendopo Power 2x660 MW, PLTU Sriwijaya Power 2x300 MW, PLTU Bangko Tengah 4x600 MW, PLTU Keban Agung 2x135 MW, PLTU Simpang Belimbing 2x150 MW, PLTU GCI dan CEPG di TAA 5x250 MW, PLTU Batu Raja 2x100 MW, PLTG PDPDE 2x10 MW Jakabaring, PLTG PDPDE Indralaya 2x6 MW, PLTU Banjar Sari 2x100 MW, PLTU Tanjung Enim 3x10 MW.

“Nilai investasi yang ditanamkan sangat beragam. Untuk status pembangunan proyek pembangkit tersebut ada yang sudah negosiasi harga jual dengan PLN, konstruksi sipil, MoU, belum finansial closing, IUKS dan lainnya. Kita harapkan pembangunan pembangkit tersebut sesuai rencana,” jelas dia.

Robert mengungkapkan, saat ini kapasitas terpasang dari pembangkit yang ada di Sumsel mencapai 841.85 MW dengan daya mampu produksi pembangkit mencapai 715.13 MW. Untuk pembangkit PLN seperti PLTU (Batu Bara) sebanyak empat unit menghasilkan 260 MW, PLTU (Gas) dengan dua pembangkit berkapasitas 25 MW, PLTG Gas Turbin sebanyak sembilan unit berkapasitas 212.85 MW, PLTGU satu unit sebanyak 40 MW, PLTD sebanyak dua unit 25.20 MW. Kemudian PLN WS2JB yakni PLTD (Isolated) sebanyak 37 unut dengan kapasitas 11 MW. Selain itu ada pembangkit swasta seperti PLTGU Asrigitas Borang satu unit dengan kapasitas 150 MW, dua unit PLTG Gunung Megang 80 MW, tiga unit PLTG Musi II 13.80 MW, dua unit PLTG Prabumulih 12 MW dan dua unit PLTG Sako 12. MW.

“Jumlah pembangkit yang sudah beroperasi mencapai 65 unit dengan kapasitas terpasang mencapai 841.85 MW. Meskipun demikian, kita akan kembali menambah daya agar pasokan listrik SEA Games benar-benar aman,” tegas Robert.
Husin

Shobur: Sukseskan Jamnas dan SEA Games

Sriwijaya Post
PALEMBANG - Gerakan Pramuka yang Ulang Tahunnya ke-49 pada 14 Agustus 2010 perayakan puncak di Sumsel dipusatkan di lapangan kantor Bupati OKI, Kayuangung, Rabu (19/8).
Kegiatan ini akan dihadiri Gubernur Sumsel H Alex Noerdin selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida), serta sejumlah bupati dan walikota se-Sumsel, termasuk Bupati OKI Ir H Ishak Mekki.

Dalam rangkaian itu, Ketua Kwartir Kaerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Sumsel, Drs H Abdul Shobur SH MM mengajak agar semua komponen masyarakatan di Sumsel untuk bersatu padu menyukseskan Jambore Nasional IX Tahun 2011 yang dipusatkan di Danau Teluk Gelam, OKI, dan SEA Games 2011 di Palembang.

Saya berharap semua elemen masyarakat dapat berperan aktif sehingga dua even akbar yang melibatkan puluhan ribu orang itu terlaksana dengan lancar dan sukses,” kata Abdul Shobur yang juga Kepada Dinas Koperasi dan UKM Sumsel, Selasa (18/8).

Termasuk kelompok-kelompok dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Sumsel. “Saya berharap peran serta aktif termasuk masyarakat UKM. Jangan sampai nanti saat pelaksanaan, semua cindera mata diambil oleh pihak luar,” tegas Ketua Kwarda.

Abdul Shobur yang mendapat penghargaan Lencana Melati dan disematkan langsung Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada HUT Pramuka di Jakarta 14 Agustus lalu, menyatakan, Jamnas nanti selain dihadiri Pramuka tingkat Penggalang dari 33 Provinsi di Indonesia yang melibatkan hampir 30 ribu peserta, juga diikuti sekitar 1000 Pramuka dari manca negara terutama ASEAN.

Sebelumnya, Abdul Shobur bersama jajaran Pengurus Kwarda, H Najib Haitami yang juga Ketua Panitia HUT, H Sulastro SE dan Drs Amilin beraudiensi dengan Gubernur H Alex Noerdin di Griya Agung. Gubernur meminta panitia besar Jamnas bekerja sebaik mungkin, sehingga Jamnas Sumsel 2011 menjadi pelaksanaan Jamnas terbaik di Indonesia.

Kita siap menggelar Jamnas 2011 dan akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan standar penyelenggaraan terbaik,” tegas H Alex Noerdin juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida).
Selain apel resmi, acara diantaranya pemberian penghargaan kepada sejumlah penggiat Gerakan Pramuka, serta atraksi. (afi)
sripo cetak

Pemprov Siapkan Tiga Kapal Keruk

Sriwijaya Post
PALEMBANG - Pemprov Sumsel menyediakan tiga kapal keruk untuk membangun kolam penampung air di kawasan Jakabaring.

"Kita siapkan tiga kapal keruk itu untuk pembangunan 40 hektar kolam penampung dengan kedalaman delapan meter," jelas perwakilan dari Dinas PU Cipta Karya Aminudin, Senin (9/8).

Menurut Aminudin kolam penampung itu juga digunakan untuk cabor sky air, sport water centre. Sebanyak dua juta kubik lebih air bisa ditampung disana."Tujuannya untuk mengatasai banjir, karena kolam itu bisa menampung dua juta kubik pengalihan air karena pembangunan," jelasnya.

Rabu, 25 Agustus 2010

PT Semen Baturaja tak Mampu Layani Proyek SEA Games

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sepanjang 2010, PT Semen Baturaja hanya mampu memproduksi 1,1 juta ton semen. Artinya dari jumlah itu, hanya mampu mengcover proyek pemerintah yang sudah jalan dan masyarakat. Untuk proyek Sea Games, manajemen PT Semen Baturaja pun angkat tangan.

"Kita mau bagaimana lagi, kapasitas produksi dari tiga pabrik terbatas. Setiap tahun rata-rata produksi mencapai 1,1 juta ton. Padahal jika dikalkulasi kebutuhan semen untuk proyek Sea Games lebih dari itu," kata Direktur Utama PT Semen Baturaja, Pamudji Raharjo melalui Coorperate Secretary, PT Semen Baturaja, Zulkifli Subli seusai buka puasa bersama, Senin (23/8/2010).

Dari jumlah itu diperkirakan hanya 20 persen saja yang bisa dialokasikan, sisanya rata-rata banyak disuplai untuk proyek-proyek lain yang sudah lama dianggarkan. Sementara untuk kebutuhan pembangunan masyarakat perseorangan mencapai 30 persen.

Posisi market share semen Baturaja saat ini 60 persen dibandingkan semen merek lain. "Artinya kalau kapasitas produksi kita tidak terpenuhi, kemungkinan market share kita akan turun karena sepanjang 2010 beberapa proyek Sea Games sudah ada yang jalan. Kemungkinan merek lain yang akan dipakai karena memang kontribusi kita kecil," katanya.

Apalagi saat ini kebutuhan semen terus meningkat. Diprediksi lonjakan permintaan akan terjadi semester II usai lebaran karena saat itu, beberapa proyek pemerintah sudah jalan. "Penjualan dan produksi hampir sama sehingga tidak ada kekhawatiran untuk kekurangan stok semen," katanya.

Selama ini, lanjut Zulkifli, kebutuhan semen Sumsel mencapai 100 ribu ton, sedang untuk Juli mengalami peningkatan hingga 117 ribu ton.

Untuk mengatasi kekurangan stok, pihaknya akan membangun pabrik baru di Baturaja dengan kapasitas produksi 300 ribu ton pertahun. Rencana itu akan direalisasikan pada 2011 hingga 2012 mendatang. Dipastikan pada 2013 nanti pabrik baru sudah beroperasi. "Sekarang masih dalam tahap equipment," ujarnya.

Berdasarkan data, lanjut Zulkifli, hingga semester I produksi semen mencapai 520.778 ribu ton untuk semua pabrik. Jumlah ini naik empat persen dari target yang ditetapkan sebesar 514.914 ribu ton. "Berarti ada kenaikan sekitar tiga hingga empat persen sedang dibandingkan tahun lalu semester I melonjak 12 persen," katanya.

Sementara kegiatan buka bersama yang dipusatkan di aula lantai I kantor PT Semen Baturaja dihadiri managemen dan perwakilan masyarakat sekitar. Selain tarawih dan buka puasa, diberikan pula paket bantuan sembako sebanyak 700 paket. "Totalnya ada 5.000 paket sembako yang akan dibagikan kepada masyarakat sekitar pabrik, seperti di Lampung, Baturaja dan Palembang. Satu paket sembako senilai Rp 100 ribu. Ini bagian dari zakat mall karyawan PT Semen Baturaja," katanya.(sta)

Editor : Juang_Naibaho
Source : Sriwijaya Post

ASIAN GAMES Induk Organisasi Jangan Bohongi KONI

JAKARTA (Suara Karya): Para pelatih dan pembina cabang olahraga yang atletnya akan dikirimkan ke Asian Games ke-16 di Guangzhou, China, 11-27 November 2010, diminta jujur mengemukakan data prestasi atlet agar Indonesia dapat memprediksi dengan tepat peluang merebut medali di Guangzhou.

Wakil Ketua Dewan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima) Sri Sudono Sumarto mengungkapkan hal itu dalam sambutannya mewakili Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam lokakarya "Bedah Peluang Medali Asian Games Ke-16" di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/8).

Lokakarya itu diikuti wakil induk organisasi olahraga yang akan diberangkatkan ke Asian Games, yaitu atletik, panahan, bulutangkis, catur, boling, dayung, balap sepeda, anggar, karate, selancar, sepak takraw, taekwondo, tenis, bola voli, angkat besi, gulat, dan wushu.

Hadir pula wakil induk olahraga tambahan usulan untuk diberangkatkan ke SEA Games, di antaranya tinju.

Sri Sudono mengungkapkan, di masa lalu, KONI-KOI pernah "dibohongi" oleh induk organisasi dalam menyusun target prestasi. Hal tersebut terjadi pada SEA Games di Chiang Mai, Thailand, 1995.

Waktu itu, menurut Sri Sudono, induk organisasi memberikan masukan yang meyakinkan tentang medali yang bakal dapat dicapai.

"Namun, apa yang terjadi kemudian, hari pertama belum ada tanda-tanda Indonesia bakal panen emas. Demikian pula setelah ditunggu pada hari kedua, ketiga, keempat, hingga kelima, tanda-tanda itu belum juga tampak. Pada akhirnya, Indonesia hanya tampil sebagai pengumpul medali emas kedua setelah tuan rumah Thailand," ucap Sri Sudono.

Ia mengingatkan, masukan yang salah dari induk organisasi itu akan membuat Indonesia salah menyusun target medali. Karena itulah, dia meminta seluruh induk organisasi menentukan target medali secara realistis pada Asian Games mendatang.

Sementara itu, kemungkinan terjadinya penambahan cabang yang diikuti Indonesia pada Asian Games mendatang itu tetap terbuka. Ini mengingat desakan dari delapan cabang olahraga (cabor) yang meminta untuk diikutsertakan dalam multievent olahraga se-Asia yang digelar November mendatang.

Menurut Ketua Pengembangan Olahraga KOI Djoko Pramono, yang ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (24/8), delapan cabor tersebut adalah tinju putri, catur china, tenis meja, biliar, sofbol, sepatu roda, voli, dan menembak.

Empat cabor di antaranya, yaitu menembak, biliar, voli, dan tinju putri, menurut Djoko, telah diusulkan kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Akan tetapi, belum dapat dipastikan pada saat ini cabor apa saja yang disepakati menuju Asian Games XVI.

"Prima utama itu menyiapkan atletnya, sedangkan KOI menyiapkan kontingennya. Prinsipnya, yang akan diberangkatkan adalah cabor yang berpotensi medali di Asia, tapi kami tidak ingin kontingen melambung," kata Djoko. (Ant/Wem Fauzi)

Selasa, 24 Agustus 2010

Bantuan Menpora Hanya untuk Cabang Prestasi




Kompas/Agus Susanto
Perenang Indonesia, Glenn Victor Sutanto (kiri), mendapatkan ucapan selamat dari perenang Singapura, Rainer, dalam final nomor 100 meter gaya punggung putra SEA Games XXV di kompleks Stadion Nasional, Vientiane, Laos, Sabtu (12/12). Glenn meraih emas dengan catatan waktu 56,42 detik.

JAKARTA, Kompas.com — Asisten Deputi (Asdep) Pembina Prestasi Olahraga Menpora, Marhot Harahap, menegaskan, Menteri Pemuda dan Olahraga siap membantu semua cabang berprestasi menggelar kejurnas maupun mengirim atletnya menuju event internasional.

"Bantuan pada cabang berprestasi itu saat menggelar kejurnas maupun pengiriman atletnya menuju event internasional tidak bisa disamaratakan, namun disesuaikan dengan prestasi yang dimiliki atletnya menuju event internasional," tegas Marhot kepada Antara di Jakarta, Selasa (24/8/2010).

Marhot mencontohkan, bantuan pada cabang bulu tangkis (PB PBSI) dan tenis (PB Pelti), misalnya, tidak bisa disamakan dengan PB Perwosi saat menggelar event nasional. Semua itu dipantau dari kelanjutan atlet menuju prestasi puncak yang memiiki jenjang SEA Games, Asian Games, hingga ke Olimpiade.

Ia mengakui, sebelumnya Menpora memberikan bantuan merata pada semua cabang olahraga. Namun setelah dipantau lebih jauh lagi, maka sangat disayangkan bila bantuan itu tidak memiliki jenjang prestasi di tingkat internasional.

Dikatakannya, selama ini kantor Menpora menerima berbagai pengajuan proposal terhadap cabang yang ingin mendapatkan bantuan dana penyelenggaraan kejurnas maupun pengiriman atlet berprestasi tampil di event internasional.

Namun sekarang ini tegasnya, harus diteliti lebih jeli lagi agar dana yang dikeluarkan oleh kantor Menpora tepat guna dalam memajukan prestasi atlet nasional. Apalagi saat menerjunkan atlet pemula tampil di event internasional akan mendapat perhatian serius .

Dengan harapan pembibitan dan pembinaan atlet berjalan berkesinambungan untuk menggapai prestasi puncak hingga menuju Olimpiade. Seperti halnya pengiriman atlet remaja usia 14-18 tahun di Youth Olympic Games di Singapura 14-26 Agustus.

Namun, sangat disayangkan 14 atlet dari tujuh cabang olahraga belum mampu menyuguhkan prestasi terbaiknya. Kontingen Indonesia meraih medali perunggu melalui cabang angkat besi yang diraih Dewi Safitri.

Memantau hasil Olimpiade remaja di Singapura, katanya, dapat dijadikan pelajaran berharga bagi pembibitan dan pembinaan olahraga di Tanah Air. Dengan pembinaan yang matang mulai usia dini tidak menutup kemungkinan atlet Indonesia dapat bersaing dengan atlet Thailand dan Malaysia yang kini mulai meninggalkan posisi Indonesia di kategori remaja.

Hasil yang diraih kontingen Indonesia dengan satu medali perunggu, jelas Marhot, merupakan suatu ancaman ke depan, baik ditingkat SEA Games, Asian Games, maupun Olimpiade. Kondisi seperti itu harus menjadi catatan berharga bagi pembinaan atlet nasional untuk menggapai prestasi puncak di masa mendatang.

Senin, 23 Agustus 2010

Jam SEAG 2011 bakal Hiasi Jembatan Ampera

PALEMBANG--MI: Jam yang digunakan untuk menghitung waktu mundur menuju SEA Games (SEAG) XXVI tahun 2011 akan dipasang di Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan pada 11 November 2010 atau tepat satu tahun sebelum pelaksanaan, kata Ketua Umum KONI Sumsel, H Muddai Madang di Palembang, Jumat (6/8).

"Pemasangan jam penghitungan waktu mundur SEA Games itu adalah permintaan dari Ketua Umum KONI Pusat Rita Subowo. KONI Sumsel sangat menyambut baik, karena usul ini banyak manfaatnya," ucap dia.

Dia menjelaskan, dengan dipasangnya jam pengingat maka dapat memacu masyarakat Kota Palembang berbenah diri dalam menghadapi ajang berskala regional. Muddai menerangkan, keinginan itu telah mendapat restu dari Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra.

"Wali Kota sangat setuju dan mendukung jam tersebut diletakkan di Jembatan Ampera, karena jembatan itu adalah simbol dari Kota Palembang," kata dia.

Terkait dengan hal itu, Pemerintah Provinsi Sumsel dan Pemerintah Kota Palembang akan membuat acara khusus pada saat jam itu diaktifkan penggunaannya pada pukul 00.00 WIB, lanjut dia.

"Rencananya akan dibuat acara hiburan dengan mendatangkan beberapa artis ibu kota. Acara ini diharapkan menjadi ajang promosi SEA Games juga," ujar dia.

Provinsi Sumsel dipercaya sebagai salah satu tuan rumah SEAG Indonesia dengan mempertandingkan setidaknya 20 cabang olah raga. Selain itu, Sumsel juga dipercaya sebagai penyelenggara acara pembukaan dan penutupan SEAG. (Ant/OL-2)

SEA Games XXVI 2011 - Sumsel Siap Tambah Cabang Olahraga

Provinsi Sumatera Selatan menyatakan siap mendapat tambahan cabang olahraga SEA Games XXVI 2011, meskipun pembagian telah ditetapkan oleh panitia besar beberapa waktu lalu.


Wakil Ketua Umum II Komite Olahraga Nasional Indonesia Dhenie Zainal mengatakan di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, kesanggupan itu dikhususkan untuk cabang olahraga indoor yang tidak harus membangun venue olahraga baru.


"Sumsel memiliki banyak gedung di kawasan Jakabaring yang belum termanfaatkan secara optimal, seperti Gedung Sriwijaya Promotion Center dan Gedung Dekranasda," kata dia.
Dhenie menjelaskan, kedua gedung itu hanya digunakan oleh satu cabang olahraga, padahal dapat dimanfaatkan untuk menggelar pertandingan dua hingga tiga cabang olahraga.


"Gedung Sriwijaya Promotion Center sementara ini hanya diproyeksikan untuk sepak takraw. Padahal jika melihat luas gedung 800 meterx120 meter dengan dua lantai, maka tiga cabang olahraga pun bisa," katanya.


Demikian pula dengan Gedung Dekranasda Jakabaring yang hingga saat ini belum dipastikan cabang olahraga yang akan menggunakannya, lanjut dia.


Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu, Sumsel ditawari oleh Komite Olahraga Nasional (KOI) untuk menggelar empat pertandingan yakni paraglading, dayung dan balap sepeda khusus nomor road race dan MTB, dan berkuda, sebagai tambahan dari 21 cabang olahraga yang telah ditetapkan sebelumnya.


Ke-21 cabang olahraga itu, sepak bola, gulat, senam (artistik, ritmik, dan aerobik), angkat besi, atletik, fin swimming, ski air, aquatik (renang, polo air, loncat indah, dan renang indah), panjat tebing, menembak, pentaque, biliar, sepak takraw, tinju, sepatu roda, bridge, bola voli dan bola voli pantai, sofbol, bisbol, catur dan tenis lapangan.


Menurut Dhenie, Sumsel hanya tertarik menggelar cabang olahraga dayung yang sebelumnya diproyeksikan digelar di DKI Jakarta. Kesediaan itu, karena dalam konsep Komplek Olahraga Jakabaring, memang terdapat venue olahraga air yakni untuk ski air dan dayung, terang dia.


"Jadi penyelenggara atau tidak, Kompleks Olahraga Jakabaring tetap akan akan membangun venue dayung. Sementara ini, Sumsel hanya dipercaya menggelar pertandingan ski air," ucap dia.

Ant | Global | Palembang
SEA Games XXVI 2011 - Sumsel Siap Tambah Cabang Olahraga

Provinsi Sumatera Selatan menyatakan siap mendapat tambahan cabang olahraga SEA Games XXVI 2011, meskipun pembagian telah ditetapkan oleh panitia besar beberapa waktu lalu.


Wakil Ketua Umum II Komite Olahraga Nasional Indonesia Dhenie Zainal mengatakan di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, kesanggupan itu dikhususkan untuk cabang olahraga indoor yang tidak harus membangun venue olahraga baru.


"Sumsel memiliki banyak gedung di kawasan Jakabaring yang belum termanfaatkan secara optimal, seperti Gedung Sriwijaya Promotion Center dan Gedung Dekranasda," kata dia.
Dhenie menjelaskan, kedua gedung itu hanya digunakan oleh satu cabang olahraga, padahal dapat dimanfaatkan untuk menggelar pertandingan dua hingga tiga cabang olahraga.


"Gedung Sriwijaya Promotion Center sementara ini hanya diproyeksikan untuk sepak takraw. Padahal jika melihat luas gedung 800 meterx120 meter dengan dua lantai, maka tiga cabang olahraga pun bisa," katanya.


Demikian pula dengan Gedung Dekranasda Jakabaring yang hingga saat ini belum dipastikan cabang olahraga yang akan menggunakannya, lanjut dia.


Dia mengungkapkan beberapa waktu lalu, Sumsel ditawari oleh Komite Olahraga Nasional (KOI) untuk menggelar empat pertandingan yakni paraglading, dayung dan balap sepeda khusus nomor road race dan MTB, dan berkuda, sebagai tambahan dari 21 cabang olahraga yang telah ditetapkan sebelumnya.


Ke-21 cabang olahraga itu, sepak bola, gulat, senam (artistik, ritmik, dan aerobik), angkat besi, atletik, fin swimming, ski air, aquatik (renang, polo air, loncat indah, dan renang indah), panjat tebing, menembak, pentaque, biliar, sepak takraw, tinju, sepatu roda, bridge, bola voli dan bola voli pantai, sofbol, bisbol, catur dan tenis lapangan.


Menurut Dhenie, Sumsel hanya tertarik menggelar cabang olahraga dayung yang sebelumnya diproyeksikan digelar di DKI Jakarta. Kesediaan itu, karena dalam konsep Komplek Olahraga Jakabaring, memang terdapat venue olahraga air yakni untuk ski air dan dayung, terang dia.


"Jadi penyelenggara atau tidak, Kompleks Olahraga Jakabaring tetap akan akan membangun venue dayung. Sementara ini, Sumsel hanya dipercaya menggelar pertandingan ski air," ucap dia.

Ant | Global | Palembang

Minggu, 22 Agustus 2010

Alex: Sea Games naikkan kekuatan tawar Sumsel




Oleh: Sutan Eries Adlin
JAKARTA: Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin, menegaskan Sea Games 2011 bukan tujuan akhir Sumsel, tetapi sasaran antara untuk menaikkan daya tawar atau bargaining power Sumsel.

Selain itu, menurut dia, Sea Games juga akan menjadikan kawasan Jakabaring menjadi kota olah raga.

"Fasilitas olahraga yang kami bangun berstandar internasional sehingga nanti Jakabaring bisa disebut sport city," kata Alex dalam siaran pers yang diperoleh Bisnis.

Cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Jakabaring adalah sepak bola, gulat, senam, atletik, fin swimming, ski air, aquatic, panjat tebing, menembak, pentaque, sepak takraw, tinju, sepatu roda, voli pantai, baseball, dan tenis.

Untuk angkat besi digelar di tenis indoor Kampus, dan polo air di Lumban Tirta. Cabang biliar, bridge, dan catur digelar di Hotel Jayakarta Daira. Lalu, voli indoor di sport hall Kampus dan sofball di PT Pusri.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya Provinsi Sumsel Rizal Abdullah mengatakan stadion atletik yang dibangun akan berstandar internasional dilengkapi dengan tribun untuk 3.000 penonton, ditambah delapan lintasan pertandingan lintasan pemanasan serta bisa untuk lempar lembing dan tolak peluru.

"Pembangunannya sistem design and build dengan biaya sekitar Rp80 miliar ditargetkan selesai Juni-Juli 2011," kata Rizal dalam siaran pers itu.

Mengenai perkembangan pembangunan venues lainnya, menurut Rizal, ada yang masih dalam tahap penimbunan, ada yang sudah selesai penimbunan.

"Semua venues ini bertaraf internasional, dan ditargetkan Juli 2011 akan selesai, begitu juga wisma atlet akan dibangun untuk kapasitas 4.000 atlet yang ditargetkan rampung pada 1 April 2011," katanya. (ea)

Perbakin Seleksi Ketat Atlet


TEMPO/ Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) sedang fokus melakukan seleksi atlet SEA Games Indonesia 2011. Upaya ini dilakukan agar atlet yang terpilih benar-benar memiliki potensi meraih medali.

Perbakin menargetkan bisa menyumbang lima emas bagi Indonesia. "Kami akan melakukan rangkaian seleksi melalui kejuaraan menembak,” kata Anthony Ch. Sunarjo, Wakil Ketua umum Perbakin, di kantornya. Untuk itu, Perbakin tidak akan buru-buru memutuskan nama-nama atletnya. “Kami memang sudah menyetorkan 68 atlet ke KONI, tapi itu belum final,” katanya.

Anthony menambahkan, Perbakin telah melakukan seleksi awal melalui kejuaraan Aniversary Cup bulan Juni kemarin dan Kejuaraan Menembak Kapolri Cup V Juli kemarin. Seleksi selanjutnya, kata dia, akan dilakukan saat Kejuaraan Nasional Menembak di Surabaya Oktober mendatang dan terakhir saat Indonesia menjadi tuan rumah Kejuaraan Southeast Asian Shooting Association (SEASA), Desember nanti.

Dari hasil pertandingan di Surabaya itu, Perbakin akan memilih tim bayangan SEA Games yang akan diturunkan di Kejuaraan SEASA. Sebelumnya, kata Anthony, mereka akan menjalani latihan persiapan. “Kami berencana menurunkan dua tim setiap nomor pertandingan,” kata petinggi Perbakin yang kini telah berusia 60 tahun ini.

Kejuaraan menembak tingkat Asia itu, menurut Anthony, bisa dipakai sebagai ajang seleksi atlet SEA Games tahap akhir ,sekaligus melihat peta kekuatan serta perkembangan atlet menembak di Asia Tenggara. Saat ini, kekuatan Indonesia masih berada di bawah Thailand dan Vietnam.

Anthony mengaku cabang menembak sekarang ini masih mengandalkan atelt senior, seperti, Erlinawati dari Riau, Moharani Ardy dan Rachma Saraswati dari Palembang. Hal ini karena jumlah penembak junior masih kurang banyak. Penyebabnya, kata dia, untuk membentuk atlet menembak yang bisa berprestasi tingkat nasional saja membutuhkan pembinaan selama lima sampai delapan tahun. “Menembak itu tidak gampang,” katanya.

Apabila tim inti atlet menembak SEA Games 2011 telah terbentuk, Perbakin akan mendatangkan pelatih dari Eropa Timur. Para atlet itu akan berlatih bersama pelatih asing itu selama setahun. Ketika mendekati persiapan akhir, Perbakin akan menyelenggarakan kejuaraan menembak di tempat pertandingan SEA Games nanti untuk menjajal tempat dan atletnya.

“Nanti kita bikin kejuaraan di sana,” kata Anthony. Meskipun persiapan atlet telah disusun secara runtut, tetapi nomor pertandingan yang akan digelar sampai saat ini belum final. “Kemungkinan lebih dari tiga puluh nomor,” kata Anthony.

RINA WIDIASTUTI