Sabtu, 12 November 2011

Pembukaan SEA Games Megah

MESKI persiapan penyelenggaraan SEA Games XXVI Palembang-Jakarta compang-camping , upacara pembukaan pesta olahraga bangsa- bangsa Asia Tenggara itu berlangsung spektakuler. Permainan teknologi, animasi, dan tata cahaya yang dipadukan dengan keterampilan 3.500 penari dan penyanyi menyihir puluhan ribu penonton di Stadion Gelora Bumi Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan. Jutaan pasang mata yang menyaksikan upacara pembukaan dari layar kaca pun dibuat terpukau. Upacara pembukaan kali ini merupakan yang termegah, lebih megah ketimbang pembukaan SEA Games 1979, 1987, dan 1997 di Jakarta. Wajar, sebab biaya yang digelontorkan mencapai Rp150 miliar. Selama tiga jam, upacara berlangsung memikat. Rangkaian acara seakan menjadi kilas balik kejayaan Kerajaan Sriwijaya sebagai penguasa maritim di kawasan Asia Tenggara, sampai keberadaan Palembang saat ini. Lewat kecanggihan teknologi animasi, lapangan yang ditutupi elektrik kanvas pinjaman dari Australia disulap menjadi 'samudra'. Ditambah dengan miniatur kapal layar, lengkap sudah gambaran akan masa kegemilangan Sriwijaya. SEA Games XXVI secara resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam sambutannya, Presiden berharap Indonesia meraih prestasi yang membanggakan. "Melalui SEA Games 2011, saya berharap Indonesia bisa meraih prestasi tinggi yang bukan hanya menjadi kebanggaan negara, melainkan juga kebanggaan ASEAN, bahkan dunia." Setelah melewati serangkaian acara, upacara pembukaan SEA Games XXVI pun berpuncak pada penyalaan api di kaldron yang dilakukan Susi Susanti. Legenda hidup bulu tangkis Indonesia itu 'terbang' dari puncak tiang layar menuju kaldron, lantas melemparkan tombak untuk mengobarkan api yang akan menyala hingga SEA Games ditutup 22 November mendatang. Susi mengaku sangat terhormat mendapatkan kepercayaan tersebut, tetapi juga tegang karena harus 'terbang' di ketinggian sekitar 30 meter. "Saya sempat terkesima, tapi sangat menarik," kata Susi. Dua emas SEA Games XXVI mempertandingkan 44 cabang olahraga dengan total 542 medali emas. Kemarin, Eka Octarorianus sukses menyumbangkan emas pertama untuk Indonesia dari cabang kano 1 putra 1.000 meter. Eka menjadi yang terbaik, mengungguli Whin H Tikr (Myanmar) dan Van Long Tran (Thailand) pada lomba di Situ Cipule, Karawang, Jawa Barat. "Alhamdulillah saya berhasil. Saya persembahkan medali emas ini untuk seluruh rakyat Indonesia," ungkap Eka seusai pengalungan medali. Sukses Eka berlanjut dengan menjuarai nomor kano 2 putra 1.000 meter. Ia menyabet medali emas bersama Anwar Tarra. Sementara itu, Thailand meraup tiga emas dari nomor kayak 1 putra 1.000 meter, kayak 2 putra 1.000 meter, dan kayak 4 putra 1.000 meter. (Yan/ KK/FS/ X-16)

0 komentar:

Posting Komentar