Selasa, 15 November 2011

Hari Keempat SEA Games, JSC Terus Berbenah

Pemeriksaan Rokok (detikSport/Taufik Wijaya)



Palembang - Panitia pelaksana SEA Games XXVI di Jakabaring Sport City (JSC), Jakabaring, Palembang. Mereka ingin mewujudkan SEA Games XXVI di JSC yang bebas dari polusi karbon, asap rokok, termasuk pula debu.

Usaha berbenah itu, misalnya, terlihat hari keempat gelaran, Senin (14/11/2011), dengan keberadaan sejumlah mobil pemadam kebakaran yang terlihat membersihkan debu yang melekat di sejumlah ruas jalan.

Selain itu, penjagaan ketat juga dilakukan terhadap semua kendaraan pribadi maupun angkutan umum yang berniat masuk ke JSC melalui pintu depan. Sementara pintu belakang ditutup untuk semua kendaraan.

Hasilnya hampir semua area parkir di Jakabaring dipenuhi kendaraan. Bahkan parkir dadakan terjadi di bundaran Tugu Parameswara, di sepanjang jalan Gubernur HA Bastari, maupun di sejumlah halaman kantor pemerintah di luar JSC.

Tidak itu saja, setiap pengunjung yang mau ke JSC diperiksa oleh petugas. Bila kedapatan membawa rokok dan korek api gas, para petugas memintanya untuk ditinggalkan. Dua kotak plastik disiapkan petugas buat menampung rokok dan korek.

"Kalau sudah keluar nanti, rokok-rokok boleh diambil lagi," kata seorang petugas.

Sehubungan dengan pembenahan tersebut, pihak panpel juga diharapkan dapat melakukan pembenahan lain dalam hal penyediaan transportasi dan informasi untuk para jurnalis yang bertugas.

Menyoal transportasi, keberadaan media centre yang berjarak sekitar 1 kilometer dari pintu JSC membuat sejumlah jurnalis yang tidak memiliki kendaraan atau pelayanan transportasi harus berjalan kaki.

Selain itu, saat tiba di JSC tidaklah mudah untuk mendapatkan angkot dan becak sebab dua angkutan itu tampaknya tidak mencukupi buat melayani para tamu.

Bukan tidak mungkin para tukang becak yang ada sudah cukup terkuras tenaganya untuk melayani para pengunjung. Sementara angkot yang mangkal di pintu gerbang pun jumlahnya terbatas.

"Besok kita akan membahas kemungkinan adanya angkot khusus bagi jurnalis, yang pulang-pergi dari media centre dan JSC," ucap seorang panitia dari Inasoc Pusat.

Sementara mengenai informasi, para jurnalis juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan jadwal atau hasil pertandingan di setiap venue. Walhasil mereka harus mencari sendiri data tersebut dan kebanyakan petugas di venue mengaku tidak tahu jika ditanya meskipun mereka berada di media centre venue.

Yang sangat mengalami kesulitan tentunya para jurnalis asing, karena tidak sedikit yang tak mengerti bahasa Inggris atau sebaliknya.

"Sebaiknya para petugas media centre di setiap venue berdiri di depan pintu masuk, dan memberikan fotocopy data kepada setiap jurnalis yang masuk, Sangat mudah menandai jurnalis, lihat saja dari id cardnya," saran seorang jurnalis dari Thailand.



( tw / krs )

1 komentar: