Kamis, 13 Desember 2012

Menko Perekonomian Prioritaskan Tol Palembang - Inderalaya

  • Pembangunan jalan tol Palembang-Inderalaya masuk proyek skala prioritas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) RI. Saat ini, Kemenko Perekonomian tengah membahas anggaran pembangunan yang diajukan Kementerian BUMN.
    Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan proyek ini akan segera dilakukan dalam waktu tidak lama lagi. Berbeda dengan proyek lainnya, seperti Jembatan Selat Sunda, pembahasan anggaran jalan tol Palembang-Inderalaya lebih diprioritaskan.
    “Saya pastikan, pembangunan jalan tol Palembang-Inderalaya akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh kontraktor,” ujar Hatta usai membuka Muktamar XVIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Stadion Bumi Sriwijaya Palembang, Senin (26/11).
    Menurut Hatta, pembangunan jalan tol sepanjang 22km yang dilakukan PT Hutama Karya itu, diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp5 triliun. “Sudah diajukan Kementerian BUMN, sekarang masih kita kaji,” ungkap Hatta.
    Sementara itu, Asisten I Setda Sumsel Bidang Pemerintahan Mukti Sulaiman mengatakan, Pemprov Sumsel telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp75 miliar untuk pembebasan lahan seluas 164 hektar yang dilintasi jalan tol tersebut. Menurut dia, perkiraan luas tanah yang dibutuhkan 132 hektar dengan lebar 60 meter persegi dan panjang 22km.
    Lahan tersebut nantinya akan ditambah dengan lahan pembuatan exit interchange sebanyak empat buah dengan rata-rata panjang 2km dan lebar 40 ribu m2 yang jumlah keseluruhannya adalah 32 hektar. “Jadi, total lahan yang akan dibebaskan itu mencapai 164 hektar. Kita sudah siapkan Rp75 miliar untuk pembebasannya. Besaran ganti rugi akan disesuaikan dengan NJOP,” terang Mukti.
    Sekretaris Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Syarbini menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan tahapan pengadaan tanah dengan pengerjaan awal yakni melakukan perencanaan, persiapan pelaksanaan, dan penyerahan hasil. Sementara waktu yang diperlukan untuk pengadaan tersebut sekitar 3,5 bulan.
    Dikatakan Syarbini, jalan tol dua jalur ini nantinya akan memiliki enam lokasi gerbang, yakni di Palembang, Karyajaya, Pemulutan, Desa KTM, Unsri, dan Inderalaya. Waktu pembangunannya ditarget selama satu tahun. Yakni dimulai pada 1 Maret 2013 hingga 1 Maret 2014.
    Sebelumnya, Direktur Utama PT Hutama Karya Tri Widjajanto Joedosastro mengatakan, secara keseluruhan pembangunan Tol Trans Sumatera dari Lampung sampai Aceh. Namun, jalan tol yang jadi prioritas pembangunan awalnya berada di Sumsel yakni Palembang-Inderalaya.
    Untuk membangunnya, kata Tri, pihaknya menggandeng PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dengan membentuk konsorsium. ”Jalan tol Palembang-Inderalaya masuk dalam prioritas utama. Proyek ini akan dimulai pembangunannya pada Maret mendatang,” ujar dia.
    Dikatakan Tri, gerbang tol akan terletak di Desa Ibul Besar, Kecamatan Pemulutan atau berbatasan langsung dengan Kota Palembang dan finish di kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) di Kelurahan Timbangan, KM 32, Inderalaya. Dari lintasan tersebut, 87 persen (19km) di antaranya merupakan tanah rawa, sisanya 13 persen (3km) berupa tanah darat dan perkebunan rakyat.
    Sementara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, jalan tol ini nantinya akan bergandengan dengan jalan tol Kayu Agung-Jakabaring yang awal tahun nanti akan melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan.
    “Pada 2013 nanti akan ada dua jalan tol yang dibangun di Sumsel dengan dua pengembang berbeda dan lintasan yang berbeda. Ini sangat menguntungkan dan dipastikan akan mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat Sumsel, khususnya masyarakat yang dilalui jalan tol,” kata Gubernur. O nto

    http://alexnoerdin.co/news/read/9-Menko-Perekonomian-Prioritaskan-Tol-Palembang-Inderalaya

0 komentar:

Posting Komentar