
"Saya mengetahui soal kondisi Hayom yang sedang tidak fit, dia juga bermain ketat sebelum ke final. Tidak ada strategi spesial di permainan saya hari ini, kami sudah sering latihan bersama, sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing," jelas Sony mengenai kemenangannya atas Hayom.
Gelar ini sekaligus menjadi pembuktian Sony bahwa dirinya mampu bangkit dari keterpurukan akibat cedera pinggang yang menderanya beberapa tahun belakangan. Cedera sempat membuat peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 berada di masa-masa sulit hingga peringkatnya merosot dan ia terlempar dari jajaran 100 besar dunia.
"Makin ke sini, saya semakin disiplin untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar bisa tampil sebagus mungkin saat tanding. Di usia saya sekarang ini, yang diutamakan adalah kekuatan fisik karena kecepatan sudah berkurang, sekarang harus bisa jaga stamina dan kondisi," ungkap pemain ranking 35 dunia ini.
Meskipun telah mengantongi dua gelar di tahun 2012, Sony merasa belum puas. Dia masih ingin mengejar banyak targetnya yang belum tercapai.
"Saya harus banyak belajar lagi, masih banyak yang belum saya raih. Obsesi terbesar tiap pemain adalah olimpiade, saya juga ingin, tapi tak mau terlalu berlebihan ke sana. Satu-satu dulu," ucap pemain kelahiran 7 Juli 1984 ini.
Setelah turnamen ini, Sony akan segera berangkat ke Taiwan untuk mengikuti Taipei Open Grand Prix Gold, kemudian Denmark Open Superseries Premier 2012.
Sumber :
Editor :
Aloysius Gonsaga Angi Ebo
0 komentar:
Posting Komentar