JAKARTA (Suara Karya): Para pelatih dan pembina cabang olahraga yang atletnya akan dikirimkan ke Asian Games ke-16 di Guangzhou, China, 11-27 November 2010, diminta jujur mengemukakan data prestasi atlet agar Indonesia dapat memprediksi dengan tepat peluang merebut medali di Guangzhou.
Wakil Ketua Dewan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima) Sri Sudono Sumarto mengungkapkan hal itu dalam sambutannya mewakili Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dalam lokakarya "Bedah Peluang Medali Asian Games Ke-16" di Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/8).
Lokakarya itu diikuti wakil induk organisasi olahraga yang akan diberangkatkan ke Asian Games, yaitu atletik, panahan, bulutangkis, catur, boling, dayung, balap sepeda, anggar, karate, selancar, sepak takraw, taekwondo, tenis, bola voli, angkat besi, gulat, dan wushu.
Hadir pula wakil induk olahraga tambahan usulan untuk diberangkatkan ke SEA Games, di antaranya tinju.
Sri Sudono mengungkapkan, di masa lalu, KONI-KOI pernah "dibohongi" oleh induk organisasi dalam menyusun target prestasi. Hal tersebut terjadi pada SEA Games di Chiang Mai, Thailand, 1995.
Waktu itu, menurut Sri Sudono, induk organisasi memberikan masukan yang meyakinkan tentang medali yang bakal dapat dicapai.
"Namun, apa yang terjadi kemudian, hari pertama belum ada tanda-tanda Indonesia bakal panen emas. Demikian pula setelah ditunggu pada hari kedua, ketiga, keempat, hingga kelima, tanda-tanda itu belum juga tampak. Pada akhirnya, Indonesia hanya tampil sebagai pengumpul medali emas kedua setelah tuan rumah Thailand," ucap Sri Sudono.
Ia mengingatkan, masukan yang salah dari induk organisasi itu akan membuat Indonesia salah menyusun target medali. Karena itulah, dia meminta seluruh induk organisasi menentukan target medali secara realistis pada Asian Games mendatang.
Sementara itu, kemungkinan terjadinya penambahan cabang yang diikuti Indonesia pada Asian Games mendatang itu tetap terbuka. Ini mengingat desakan dari delapan cabang olahraga (cabor) yang meminta untuk diikutsertakan dalam multievent olahraga se-Asia yang digelar November mendatang.
Menurut Ketua Pengembangan Olahraga KOI Djoko Pramono, yang ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa (24/8), delapan cabor tersebut adalah tinju putri, catur china, tenis meja, biliar, sofbol, sepatu roda, voli, dan menembak.
Empat cabor di antaranya, yaitu menembak, biliar, voli, dan tinju putri, menurut Djoko, telah diusulkan kepada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Akan tetapi, belum dapat dipastikan pada saat ini cabor apa saja yang disepakati menuju Asian Games XVI.
"Prima utama itu menyiapkan atletnya, sedangkan KOI menyiapkan kontingennya. Prinsipnya, yang akan diberangkatkan adalah cabor yang berpotensi medali di Asia, tapi kami tidak ingin kontingen melambung," kata Djoko. (Ant/Wem Fauzi)
0 komentar:
Posting Komentar