Kamis, 09 September 2010

Kejuaraan Karate Indonesia Open Jadi Momen Penilaian Terakhir



Print

JAKARTA(SINDO) – PB Forki masih memberlakukan perubahan komposisi skuad Asian Games (AG) 2010 dan SEA Games (SEAG) 2011. Finalisasi keputusan terjadi selepas Kejuaraan Karate Indonesia Open di Bali, 24–26 September 2010.

Event itu layak dijadikan acuan karena kejuaraan tersebut diikuti 25 negara,termasuk di antaranya negara-negara Asia seperti Iran,Jepang,Malaysia,dll. Ketua Umum PB Forki Hendardji Soepandji mengatakan, kejuaraan itu sebagai momentum akhir penilaian pihaknya sebelum menyerahkan entry form by name ke KONI/KOI akhir bulan ini.Apalagi, bulan ini merupakan deadline penyerahan daftar nama atlet yang diberikan panitia AG di Guangzhou, China.

Karena itu,kejuaraan karate di Bali akan menjadi penilaian. Jika ada karateka tim SEAG bagus dan sebaliknya tim AG mengalami kegagalan, tak menutup kemungkinan akan ada pertukaran.Intinya,pihaknya ingin mendapatkan karateka terbaik setelah menjalani kejuaraan tersebut. Pihaknya juga mengharapkan Indonesia akan mendapatkan target 3 besar di kejuaraan tersebut. Target itu paling realistis yang akan diraih pihaknya melihat dua kekuatan besar seperti Jepang dan Iran ambil bagian.

Karateka Indonesia akan turun di semua nomor yang dipertandingkan. Di kumite putra, Indonesia akan turun di kelas -55kg,-60kg, -67kg, -75kg, -84kg, +84kg, kelas bebas, dan beregu. Sementara di kumite putri,Indonesia turun di kelas -50kg,-55kg,-61kg,-68kg,+68kg, kelas bebas,dan beregu.

Karateka Senior Indonesia Umar Syarief mengatakan kejuaraan karate Indonesia Terbuka di Bali sebenarnya belum mampu mendongkrak kualitas karateka Indonesia yang akan dikirim ke Guangzhou. Menurut Hendardji, pengiriman karateka proyeksi AG ke Bali belum memenuhi standardisasi kualitas jika ingin tampil AG. Dia bukan menyalahkan keputusan PB Forki mengirim karateka ke Bali, tapi pengiriman untuk menambah jam terbang itu dinilainya masih kurang.

”Dibandingkan persiapan negara lain, Indonesia sangat ketinggalan. Saya bahkan belum mengetahui apakah karateka yang akan tampil di Bali adalah karateka terbaik negaranya,”cetus Umar. Meski demikian,Umar tak mau mengeluh.Dia memilih bagaimana menyiasati kekurangan tersebut, terlebih dirinya akan menjadi salah satu tumpuan Indonesia di cabang olahraga (cabor) karate saat tampil di Guangzhou. ”Saya telah memiliki cukup pengalaman,apalagi saya tampil di Golden League atau Liga Karate Eropa. Saya tentu mendapatkan persiapan lebih dari cukup untuk menghadapi multievent tersebut,” pungkasnya. (edi yuli)

0 komentar:

Posting Komentar