Rabu, 01 Agustus 2012

Penentu Sukses dalam Hidup

Annisa Riris Saputri
Dennis J Trittin (Foto: dok. atlasbook.com)
Dennis J Trittin (Foto: dok. atlasbook.com)
JAKARTA - Masa remaja memang nikmat untuk dijalani dengan bersenang-senang. Tetapi, sejatinya, di masa inilah kita justru harus mulai menentukan arah hidup kita.

Menurut mentor sekaligus manajer investasi sukses dan pendidik dari Inggris, Dennis J Trittin, CFA, hingga usia 17 tahun, remaja memang masih banyak bersenang-senang. Namun, pada 18 tahun, kepribadian seorang remaja sesungguhnya tengah berkembang.  

"Di usia ini para remaja sedang giat menjalankan kehidupan kampus sambil merencanakan karier untuk masa mendatang hingga dia menemukan keinginan hidupnya," kata Dennis.

Bapak dua anak ini pun mempelajari banyak hal dari anak-anaknya, terutama si sulung, Micheal. Inspirasi yang didapatkan Dennis dari putra-putranya tersebut pun dituangkannya ke dalam buku berjudul What I Wish I Knew at 18: Life Lessons for the Road Ahead. Dalam diskusi dan bedah bukunya di  Auditorium Sampoerna School of Education (SSE), kemarin, Dennis menekankan pemaparannya pada aspek-aspek yang menentukan kesuksesan seseorang menjadi pemimpin, sesuai tajuk acara "Developing The Great Leaders of Tomorrow".

"Kita yang akan menentukan seberapa sukses diri kita," ujar presiden dan pendiri lLifeSmart Publishing ini.

Di hadapan para mahasiswa, psikolog, dan perwakilan institusi pendidikan yang menghadiri acara tersebut, Dennis menyebut, kesuksesan seseorang ditentukan oleh karakter, pandangan hidup, hubungan dan komunikasi terhadap teman, kemampuan menghadapi kesulitan, dan kemampuan menjadi individu yang produktif.

"Sukses itu tidak bisa diukur dengan uang dan dengan apa pun," imbuhnya.

Sebagai penulis sekaligus mentor yang berkomitmen membantu kaum muda untuk mencapai potensi penuh mereka, Dennis berharap, buku yang ditulisnya dapat menuntun anak-anak agar terus berusaha untuk meraih impian tanpa ada keputusasaan.

"Walaupun berjudul What I Wish I Knew at 18, buku ini bisa dibaca oleh semua kalangan, tanpa terkecuali. Remaja 18 tahun, 20 tahun, dewasa, sampai orangtua pun bisa membacanya," ujar Dennis.(rfa)

0 komentar:

Posting Komentar